KOMPAS.com – Jumlah kasus virus corona Covid-19 di Indonesia menembus angka 2 juta kasus, tepatnya 2.004.445.
Sebanyak 54.956 orang meninggal dunia dan 1.801.761 dinyatakan sembuh.
Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dipengaruhi sejumlah hal. Selain dampak mobilitas warga selama Lebaran lalu, juga dipicu munculnya virus corona varian baru.
Virus corona varian delta atau yang dikenal dengan virus corona B.1.617.2 menurut sejumlah ahli sangat menular dan dapat memicu pasien yag terinfeksi mengalami kondisi yangparah.
Lantas, sebenarnya bagaimanakah cara supaya kita tidak tertular varian baru dari virus ini?
Baca juga: Gejala Virus Corona Varian Delta yang Mulai Menyebar di Indonesia
Cara mencegah tertular virus corona
Akademisi dan Praktisi Klinis Fakultas Kedokteran UI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menjelaskan pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak tertular virus varian baru adalah dengan melakukan vaksinasi dan melakukan 5 M.
“Saat ini beberapa virus mutan yang penyebarannya sangat cepat sudah di sekitar kita. Pencegahannya adalah dengan tetap melakukan vaksinasi dan pelaksanaan 5M,” ujar Ari dalam pesan singkat saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/6/2021).
Adapun gerakan 5M Covid-19 yang bisa dilakukan yakni meliputi:
- Memakai masker
- Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir
- Menjaga jarak
- Menjauhi kerumunan
- Membatasi mobilitas dan interaksi
Sementara itu, mengutip dari laman Healthline, berikut ini sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan:
1. Memakai masker
Jason Tetro, seorang ahli mikrobiologi dan pembawa acara “Super Awesome Science Show” mengatakan langkah terbaik guna mencegah varian baru adalah mengikuti upaya ABC pencegahan.
ABC yang ia maksud yakni:
- Airway: Lindungi diri dengan menggunakan pelindung seperti masker
- Buble (gelembung): memastikan berhubungan hanya dengan orang-orang yang dikenal dan dipercaya
- Contact: Sebaiknya menggunakan aplikasi pelacakan kontak. Berinteraksi dengan orang dalam gelembung jika ada yang terinfeksi akan mudah melakukan pelacakan.
Baca juga: Masker Mana Efektif Tangkal Varian Covid-19 Baru, Medis atau Kain? Ini Kata Kemenkes
Lihat Foto
2. Membatasi interaksi
Mengurangi jumlah orang-orang dalam lingkaran sosial juga bisa dilakukan untuk mencegah penularan.
Hal ini karena jika gelembung sosial semakin besar akan semakin menyulitkan pelacakan jika terjadi kondisi salah satu positif.
“Kita adalah makhluk sosial, jadi isolasi bukanlah hal yang baik. Tetapi jika Anda dapat mengidentifikasi gelembung aman dari beberapa orang yang sangat tepercaya, maka Anda harus dapat melewati pandemi ini, ”kata Tetro.
Baca juga: Simak, Ini Hal yang Boleh Dilakukan dan Larangan Saat Isolasi Mandiri
3. Batasi belanja secara langsung
Di tengah situasi pandemi, sebaiknya seseorang mempersingkat waktu yang ia habiskan untuk berbelanja.
“Setiap menit yang dihabiskan untuk berbelanja di dalam ruangan meningkatkan risiko Anda,” ujar Dr. Scott Braunstein, Direktur Medis dari Sollis Health Los Angeles.
4. Lakukan pertemuan di luar ruangan
Ketika tak memungkinkan melakukan pertemuan online dan memerlukan pertemuan offline, maka hal yang bisa dilakukan adalah memindahkan pertemuan kerja di luar ruangan.
“Banyak infeksi didapat melalui kontak di tempat kerja, jadi pastikan untuk terus menjaga jarak sosial di tempat kerja, memindahkan rapat atau pertemuan lain di luar, jika memungkinkan, atau virtual,” kata Braunstein.
5. Perhatikan penggunaan masker yang benar
Berdasarkan data yang dimiliki CDC masker kain mungkin menawarkan perlindungan.
Akan tetapi hal ini bergantung dari apa jenis kain, jumlah lapisan kain dan seberapa cocok masker tersebut.
Sebisa mungkin gunakan masker yang pas. Dan lebih baik lagi jika memakai masker bedah atau masker N95.
Memakai masker kain bisa dilapis namun untuk masker medis tak perlu menggunakan dua lapisan.
Baca juga: [HOAKS] Vaksinasi di Eropa Dihentikan karena Adanya Euro 2020
6. Cuci tangan dan hand sanitizer
CDC memberikan rekomendasi agar mempraktikan kebersihan yang baik dengan sering mencuci tangan dengan sabun setidaknya 20 detik.
Serta bisa pula gunakan handsanitizer dengan kandungan alkohol setidaknya 60 persen.
“Mengingat dosis infeksi yang lebih kecil yang diperlukan untuk menularkan strain baru, aktivitas seperti menyentuh bantalan kartu kredit atau pegangan pompa bensin menjadi lebih berisiko. Simpanlah sebotol kecil pembersih agar Anda dapat segera membersihkannya setelah kegiatan ini,” ujar Braunstein.
Baca juga: Video Viral Tendangan Berputar Pramusaji vs Geng di Dublin, Irlandia, Ini Ceritanya
7. Vaksinasi
Braunstein mengatakan vaksin mengkodekan sejumlah protein lonjakan, sehingga adanya mutasi seharusnya tidak membatasi efektivitas vaksin.
“Namun, bisa dibayangkan bahwa salah satu varian lain, atau varian masa depan, mungkin memerlukan vaksin baru atau yang diubah,” katanya.
Namun inilah salah satu alasan mengapa sangat penting untuk memperlambat penyebaran dan memvaksinasi orang yang berisiko secepat mungkin agar hal itu tak terjadi.