Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Jakarta dan Depok Terasa Dingin? Ini Penjelasan BMKG

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
cuaca dingin
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Sejumlah netizen di media sosial TikTok mengungkapkan mengenai suhu udara di Depok dan Jakarta yang terasa lebih dingin.

Unggahan tersebut salah satunya diunggah oleh akun tikTok @_glgp.

“Sejuk2 gimana gitu,” tulisnya sembari melampirkan sebuah video yang menyertakan narasi:

“Kalian ngerasain juga ga si Kalo cuaca di Jakarta / Depok Skrg Kaya berubah jadi aga dingin gitu dri pagi s/d malem? Trus kaya ada kabut tipis2 gitu, apa Cuma gua yg ngerasain ya”

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga kini unggahan tersebut telah disukai lebih dari 43.900 pengguna dan mendapat lebih dari 6.600 komentar.

Sejumlah warganet yang mengomentari unggahan tersebut juga mengatakan hal serupa.

“Jakarta kalo malem emang dingin terus tapi kemarin malem dingin parah,” tulis akun Ptrx.

“Iya njir bnr Jakarta dingin bngt,” tulis akun Cancer21.

Baca juga: Ramai soal Suhu Dingin di Sejumlah Daerah, Kapan Akan Berakhir?

Penjelasan BMKG

Terkait kondisi Jakarta yang dingin tersebut, Kompas.com menghubungi Achmad Rifani selaku Prakirawan Cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Ahmad menjelaskan, apabila ditarik mundur ke beberapa hari terakhir, kondisi cuaca di Jabodetabek memang cenderung hujan sepanjang siang-malam dan berawan cukup tebal sepanjang hari.

“Kondisi ini yang menyebabkan suhu udara menjadi lebih dingin dari biasanya,” ujar dia, Senin (21/6/2021).

Akan tetapi, menurutnya, berdasarkan data historis observasi yang ada, suhu rendah tersebut masih dalam kategori normal.

 

Suhu Jakarta

Adapun belakangan suhu di wilayah Jakarta yang tercatat dari pengamatan di Stasiun pengamatan cuaca BMKG di Kemayoran suhu minimal sejak tanggal 18-21 Juni berkisar di antara 24,2 sampai 26,0 derajat celsius.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto juga menjelaskan bahwa suhu yang dirasa dingin ini lebih dikarenakan kondisi hujan yang terjadi.

Ia menjelaskan, sejauh ini peralatan BMKG di sekitar Depo, mencatat suhu udara yang cukup rendah.

“Peralatan BMKG disekitar Depok mencatat suhu udara yang cukup rendah dalam dua hari terakhir, yaitu berkisar 22-23 derajat celsius,”ujar Indra saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/6/2021).

Indra mengatakan, kondisi yang cukup rendah tersebut menurutnya dipengaruhi oleh hujan yang turun sehingga menyebabkan suhu udara lebih rendah dari biasanya.

“Suhu 22-23 derajat celsius tersebut terutama pada sore dan malam atau pagi hari,” terang Indra.

Baca juga: Musim Kemarau tapi Hujan Masih Turun, Ini Penjelasan BMKG

Kemarau, tapi tetap hujan

Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia seharusnya mengalami periode musim kemarau.

Akan tetapi, kenyataannya belakangan hujan turun di sejumlah wilayah, terutama di Pulau Jawa, dengan intensitas yang beragam mulai ringan hingga deras.

Indra menjelaskan, hujan yang masih turun saat ini, dari analisis BMKG, disebabkan oleh adanya aliran massa udara lembap dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia khususnya bagian barat.

“Hal ini diindikasikan dengan indeks dipole mode yang negatif (anomali suhu muka laut di perairan selatan Jawa bagian barat positif/lebih hangat),” ujarnya.

Adapun penyebab yang kedua, menurutnya, BMKG menganalisis karena adanya gelombang Rossby yang memicu hujan di wilayah Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi