Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 22 Juni 2021: Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 2 Juta | Ancaman Duterte Penjarakan Warga Filipina yang Menolak Vaksinasi

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi pandemi Covid-19 global
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih terus bergulir di seluruh penjuru dunia.

Bahkan di banyak negara infeksi virus corona tengah mengalami lonjakan besar-besaran.

Lonjakan ini salah satunya diakibatkan oleh kian menyebarluasnya berbagai varian baru virus yang memiliki karakter lebih mudah menular, seperti varian Alpha, Beta, dan Delta.

Baca juga: Tembus 2 Juta Kasus, Berikut Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan data Worldometer, Selasa (22/6/2021) pagi, total infeksi di seluruh dunia atau di 222 negara, sudah ada di angka 179.530.097 kasus, dengan 3.888.055 kematian.

Beberapa negara dilaporkan memiliki kasus infeksi baru di atas 15.000 dalam 24 jam terakhir, misalnya India (39.096 kasus), Brasil (41.878 kasus), Kolombia (23.239 kasus), dan Rusia (13.378 kasus).

Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 terhadap Varian Alpha hingga Delta

Dan berikut ini adalah beragam perkembangan pandemi yang datang dari sejumlah negara dunia:

1. Indonesia

Indonesia kini telah menembus angka 2 juta untuk jumlah kasus infeksi Covid-19 yang berhasil terkonfirmasi.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, Senin (21/6/2021), jumlah kasus infeksi sudah ada di angka 2.004.445 kasus, dengan penambahan kasus harian sebanyak 14.536 kasus.

Adapun untuk kasus kematian di hari yang sama tercatat sudah mencapai angka 54.956 kasus.

Kasus harian dalam beberapa waktu terakhir memang tengah meningkat di Indonesia, Pemerintah pun berupaya untuk kembali memperketat pemberlakuan PPKM Mikro, memperkuat layanan kesehatan, dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi.

Hal ini sebagaimana disampaikan Menteri Kesehatan dalam konferensi pers seusai rapat terbatas bersama Presiden, Senin (21/6/2021).

Baca juga: Gejala Virus Corona Varian Delta yang Mendominasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia...

2. Brasil

Sebuah studi yang diterbitkan Scientific Reports menyebut salah satu yang menyebabkan Covid-19 di Brasil meruntuhkan tatanan sistem kesehatan di sana adalah adanya sejumlah kota yang menjadi "penyebar super".

Dikutip dari Brazilian Report (21/6/2021), setidaknya terdapat 17 kota yang mendapat julukan itu, di antaranya adalah Sao Paulo, Rio De Janeiro, dan Salvador.

Ke-17 kota tersebut dikatakan menyumbang atau berperan  terhadap 98 persen kasus infeksi yang terjadi di kota-kota kecil sekitarnya.

Hal itu dikarenakan adanya keterhubungan antara kota-kota kecil dengan kota besar yang dijuluki penyebar super, sehingga kasus Covid-19 di Brasil membentuk pola geografis tertentu. 

Faktor lain adalah tidak meratanya distribusi sumber daya kesehatan dan masih tingginya mobilitas masyarakat.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?

3. Australia

Masyarakat Negeri Kanguru yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama menggunakan AstraZeneca diimbau untuk segera mendapat dosis kedua dari jenis vaksin yang sama.

Mereka diminta jangan sampai membatalkan vaksinasi kedua atau mengakses vaksin dosis kedua dengan menggunakan produk lain, misalnya Pfizer.

Kepala Petugas Medis Australia, Prof Paul Kelly, dikutip dari 9 News (21/6/2021), menyebut hal itu agar masyarakat bisa mendapatkan perlindungan optimal yang ditawarkan vaksin AstraZeneca.

Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman

Ia juga menyebut risiko pembekuan darah yang mungkin timbul akibat vaksin ini sangat jarang dan kecil kemungkinan.

Dikatakan risiko itu hanya dialami oleh 1,5 orang dari setiap 1 juta orang yang mendapatkan dosis vaksin AstraZeneca.

Malah, risiko dari infeksi Covid-19 itu sendiri yang sudah pasti dan bisa terjadi pada kalangan mana pun tanpa memandang angka usia.

Baca juga: Ramai Ibu Hamil Perlu Tes Covid-19 Rutin, Ini Kata Dokter

4. Filipina

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengambil tindakan keras untuk membuat warganya patuh dan mau menerima vaksin Covid-19, yakni dengan memberi pilihan vaksin atau penjara.

"Anda pilih, vaksin atau saya akan memenjarakan Anda," kata Duterte Senin (21/6/2021) pada siaran televisi, dikutip dari Reuters (22/6/2021).

Ancaman ini terpaksa ia sampaikan, karena sejumlah titik vaksinasi lengang dan tidak banyak diminati oleh masyarakat.

Baca juga: Menilik Penambahan Kasus Covid-19 di Indonesia...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Efektivitas Vaksin Covid-19 Tangkal Varian Alpha hingga Delta

Padahal, negaranya termasuk salah satu negara di Asia Tenggara dengan penyebaran virus corona terburuk.

Meski masih ada di bawah Indonesia, Filipina hingga saat ini sudah memiliki lebih dari 1,3 juta kasus infeksi terkonfirmasi dengan lebih dari 23 ribu kasus kematian.

"Jangan salah paham, ada krisis di negara ini. Saya hanya jengkel dengan masyarakat Filipina yang tidak mengindahkan imbauan Pemerintah," kata dia.

Baca juga: [HOAKS] Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi