Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Transfer Tiba-tiba Uang Rp 1,5 Juta Sempat Disebut dari Pinjol, Ini Faktanya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi uang dalam amplop.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kasus mengenai seorang nasabah BNI yang mengaku ditransfer uang Rp 1,5 juta oleh PT Syaftraco ramai dibahas di media sosial pada Minggu (20/6/2021).

Informasi itu awalnya diunggah oleh akun Twitter @indiratendi.

"Halo @BNI saya tiba-tiba ditransfer uang Rp 1.511.000 dari Syaftraco. Setelah googling ternyata ini pinjaman online padahal saya ga pernah apply pinjaman apa-apa. Gimana ya? Apa uangnya bisa dikembalikan?".

Sampai hari ini, (23/6/2021), twit itu sudah diretwit sebanyak 9.900 kali dan disukai sebanyak 22.700 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ramai soal Uang Rp 1,5 Juta Tiba-tiba Masuk Rekening Diduga dari Pinjol, Ini Kata OJK

Lalu, seperti apa duduk perkara kasus ini?

Menduga transfer dari pinjol

Awalnya pengunggah Indira Tendi Qomariah mengungkapkan bahwa ia sempat membagikan nomor rekening kepada orang lain untuk keperluan donasi Buku Anak Indonesia.

Kemudian, ia mengecek saldo rekening BNI miliknya melalui mobile banking dan mendapati ada transferan uang misterius senilai Rp 1.511.000 dari PT Syaftraco.

"Saya tahu ada uang 1,5 juta itu karena kebetulan tadi login mobile banking, (karena) ibu saya meminta saya membelikan pulsa listrik," ujar Indira dalam twit.

Karena tidak mengetahui apa itu PT Syaftraco, Indira menduga bahwa perusahaan itu termasuk pinjaman online (pinjol).

"Setelah googling ternyata ini pinjaman online padahal saya ga pernah apply pinjaman apa-apa. Gimana ya? Apa uangnya bisa dikembalikan?" tulis Indira.

Lantaran tidak mengetahui siapa pengirim dana dan bagaiaman cara mengembalikan dana tersebut, Indira pun mengaku takut jika sewaktu-waktu dirinya ditagih uang itu beserta bunganya.

Baca juga: Diteror hingga Diancam Pinjol gara-gara Nomor Kontak Dijadikan Penjamin oleh Teman

 

Adanya dana tersebut pun masih dipertanyakan Indira. Sebab, dirinya tidak mendapatkan notifikasi dari SMS banking.

"Saya pakai SMS banking. Kalau ada dana masuk/keluar biasanya ada SMS masuk. Untuk transferan Syaftraco ini enggak ada SMS yang masuk, padahal pulsa saya masih Rp 120.000," kata dia.

Dari kejadian itu, Indira akan ke kantor BNI untuk mencetak rekening koran guna mengetahui informasi pengirim dana misterius ini.

Tak hanya itu, ia juga menanyakan perihal mengapa SMS bankingnya tidak memberi notifikasi adanya transaksi yang masuk ke rekeningnya.

Baca juga: Soal Kiriman Rp 1,5 Juta yang Diduga dari Pinjol, Ini Kata Pihak Bank

Bukan pinjol

Saat dikonfirmasi, Indira menyampaikan bahwa PT Syaftraco bukanlah pihak pinjol. Hal itu setelah dia berkomunikasi dengan pihak PT Syaftraco.

"Syaftraco itu perusahaan transfer dana, dan transaksi yang masuk ke aku kemarin dilakukan oleh Wise (dulunya bernama TransferWise). Wise ini aplikasi untuk kirim uang ke mata uang yang berbeda," ujar Indira saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/6/2021).

"Jadi, Syaftraco itu bantu mengirimkan uang dari aplikasi Wise ke rekening aku. Dia cuma perantara, semacam aplikasi Flip gitu," lanjut dia.

Klarifikasi dari PT Syaftraco

Direktur PT Syaftraco, Mikiko Steven mengatakan bahwa PT Syaftraco (Instamoney) merupakan perusahaan transfer dana yang memiliki izin Penyedia Jasa Sistem Pembayaran dari Bank Indonesia nomor 11/5/DASP/2.

Oleh karena itu, PT Syaftraco bukanlah perusahaan pinjaman online (pinjol).

"Kami ingin sampaikan bahwa PT Staftraco adalah perusahaan transfer dana yang beroperasi di bawah izin penyelenggara transfer dana dari Bank Indonesia nomor 11/5/DASP/2," ujar Mikiko saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (22/6/2021) malam.

Ia menambahkan, PT Syaftraco juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki izin dari regulator yang berwenang.

Terkait informasi dana yang diterima oleh Indira, Mikiko menjelaskan bahwa transaksi itu bukan berasal dari pinjaman online, melainkan dari perusahaan remitansi yang juga merupakan partner PT Syaftraco.

"Itu dana dari perusahaan remitansi yang merupakan partner kami berdasarkan permintaan konsumen mereka," ujar Mikiko.

"Kami hanya dapat memproses permintaan transfer jika ada perintah dari klien, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah diatur oleh regulator," lanjut dia.

Baca juga: Kasus Uang Rp 1,5 Juta Tiba-tiba Masuk Rekening Bukan dari Pinjol, Ini Klarifikasi PT Syaftraco

 

Menunggu konfirmasi pengirim

Meski telah menjelaskan soal kiriman tersebut, PT Syaftraco tidak bisa menjelaskan siapa klient atau orang yang mengirim uang tersebut kepada Indira.

Apabila dalam kurun waktu tertentu si pengirim tidak mengonfirmasi dana yang dikirim itu, maka Indira akan menggunakannya sebagai dana donasi ke Buku Anak Indonesia.

"Untuk saat ini aku belum tahu siapa pengirimnya. Kalau seminggu enggak ada yang konfirm, aku anggap ini uang donasi ke Buku Anak Indonesia," ujar Indira.

Buku Anak Indonesia merupakan kegiatan donasi buku bacaan anak yang dikelola oleh Indira dan rekan-rekannya.

Baca juga: Sejarah Hari Janda Internasional dan Sosok Shrimati Pushpa Wati Loomba

Kini, Indira pun masih menunggu jika ada nasabah atau orang yang lapor ke BNI dengan bukti transfer.

"Intinya uang masih di aku. Kalau memang salah transfer, aku akan balikin uangnya sesuai nominal yang ditransfer kemarin," ujar Indira.

Apabila dalam waktu seminggu tidak ada kabar, maka uang itu tetap dianggap sebagai uang untuk donasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi