Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jurnalis
Bergabung sejak: 16 Mar 2020

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Virus Corona Menggila, Kita Harus Bagaimana?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Lightspring
Ilustrasi varian virus corona, nama varian virus corona. WHO menetapkan nama baru varian virus corona menggunakan alfabet Yunani. Di mulai dari varian Alpha, Beta, Delta, Gamma, dan lain sebagainya.
Editor: Heru Margianto

HADUH maaf banget, Pak. Ini saya ada enam pasien permintaan yang sama untuk ke rumah sakit. Semua rumah sakit full. Ini masih bingung saya mau bawa ke mana.”

Kalimat itu disampaikan salah seorang relawan penyedia ambulans, saat penulis meminta tolong untuk menjemput pasien Covid-19 yang kondisinya memburuk di bilangan Jakarta Timur.

Sulitnya mencari bantuan ambulans seolah menggenapi penderitaan, setelah sebelumnya kesulitan mencari rumah sakit yang bisa merawat pasien Covid-19 dengan alasan sudah tak ada kamar.

Sejak pandemi menyerang, (mungkin) baru sekarang kita merasakan ketakutan yang terus mengancam. Angka kasus yang terus melonjak tajam, juga kabar kematian yang terus datang dalam beberapa pekan usai libur lebaran terus menghantui dan menebar ketakutan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus asal Wuhan, China ini terus menggila dan menebar maut di mana-mana. Sejumlah daerah yang sebelumnya dinilai aman, saat ini sudah masuk kategori zona hitam.

Dalam beberapa pekan terakhir kasusnya juga melonjak tajam. Kementerian Kesehatan mencatat, hingga pukul 12:00 WIB hari Selasa (22/06/2021) kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 13.668 orang.

Angka ini menambah panjang daftar kasus orang yang terinfeksi. Sejak virus ini terdeteksi ada di negeri ini Maret tahun lalu hingga sekarang, virus ini sudah menginfeksi lebih dari dua juta orang.

Berdasarkan akumulasi data 13-21 Juni 2021 penambahan kasus Covid-19 hampir mencapai 102.955 kasus.

Artinya hanya dalam sepekan rata-rata penambahan kasus setiap harinya di atas 10 ribu atau mencapai 11.439 per hari.

Kasus Covid-19 di Indonesia menembus angka 1 juta pada akhir Januari 2021. Dibutuhkan waktu hampir 11 bulan untuk menembus angka tersebut.

Namun, hanya butuh waktu 6 bulan untuk menggenapi angka tersebut menjadi 2 juta kasus, yakni pada 21 Juni 2021.

Ada tiga provinsi yang mengalami lonjakan kasus yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Menurut Kemenkes, ada 3 hal yang menyebabkan meledaknya kasus Covid-19 ini.

Pertama, interaksi sosial yang cukup tinggi. Kedua, pelanggaran protokol kesehatan. Ketiga, hadirnya varian virus baru yakni Varian Delta yang penyebarannya sangat cepat.

Melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia mirip seperti yang terjadi di India. Merujuk data yang ada, tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi usai libur lebaran.

Lonjakan kasus ini diduga dipicu oleh mobilitas warga yang nekat melakukan mudik lebaran meski sudah dilarang.

Kondisi ini mirip dengan yang terjadi di India, di mana kasus Covid-19 melonjak tajam setelah perayaan kumbh mela yang diwarnai dengan ritual mandi bersama di Sungai Gangga.

Desakan lockdown

Sejumlah kalangan mendesak pemerintah segera menarik rem darurat. Mereka meminta pemerintah melakukan lockdown.

Pasalnya, sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah guna menekan angka penularan virus ini dinilai tak mempan dan tak mampu menekan pandemi. Melonjaknya penyebaran dan penularan virus corona ini menjadi bukti.

Pemerintah dinilai gagal dalam membangun kewaspadaan masyarakat, sehingga menyebabkan kembali tingginya angka kenaikan kasus Covid-19.

Situasi di Indonesia saat ini sudah sangat mencemaskan. Jika pemerintah tidak segera melakukan langkah-langkah strategis dan taktis untuk menangani penularan virus ini, fasilitas kesehatan di Indonesia akan kolaps dalam waktu dekat.

Strategi lama seperti penegakan protokol kesehatan dan pembatasan kegiatan masyarakat dianggap sudah tidak mempan untuk dilakukan. Sebab, selama ini terbukti pengawasannya sangat sulit dilakukan.

Masyarakat juga dinilai semakin abai menerapkan protokol kesehatan karena sudah jenuh dan bosan. Selain itu, munculnya varian delta B.1.1.7 yang lebih mudah dan lebih cepat menular juga sangat mengkhawatirkan.

Tak hanya epidemiolog, desakan lockdown juga muncul dari DPR. Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani meminta pemerintah mengkaji kemungkinan pemberlakuan lockdown total guna mengendalikan lonjakan kasus Covid-19 yang semakin mencemaskan. Ia beralasan, ancaman Covid-19 semakin nyata di depan mata juga mutasi virus corona yang terkonfirmasi ada di Indonesia.

Sampai kapan virus corona ini akan terus merajalela? Benarkah kenaikan kasus ini karena dipicu libur lebaran Idul Fitri?

Apa yang akan dilakukan pemerintah guna menekan penyebaran dan penularan virus yang mematikan ini? Akankah pemerintah berani menerapkan lockdown seperti desakan sejumlah kalangan?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (23/6/2021), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi