Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Abdala Buatan Kuba Diklaim Punya Efikasi 92 Persen

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PalSand
Ilustrasi vaksin
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kuba mengumumkan bahwa salah satu kandidat vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan di negara itu berhasil mencapai efikasi 92,28 persen.

Setelah melalui tahap akhir uji klinis, efikasi sebesar 92,28 persen itu berhasil dicapai oleh vaksin Abdala, yang diberikan dalam tiga dosis.

Melansir Anadolu Agency, Selasa (22/6/2021) kabar tersebut disampaikan oleh Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel melalui akun Twitter-nya pada Selasa (22/6/2021).

"Diterpa dua pandemi (COVID19 dan blokade AS), ilmuwan kami dari Finlay Institute and the Center for Genetic Engineering and Biology (CIGB), telah melewati semua rintangan dan memberi kami dua vaksin yang sangat efektif: SOBERANA 02 dan Abdala," tulis Miguel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman

Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 terhadap Varian Alpha hingga Delta

Melebihi ambang batas WHO

Jika efikasi itu berhasil dibuktikan, maka vaksin Abdala telah melebihi ambang batas efikasi 50 persen yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terkait izin penggunaan darurat suatu vaksin.

Selain vaksin Abdala, Kuba juga mengembangkan kandidat vaksin Covid-19 lainnya, yang diberi nama SOBERANA 02.

Pada Sabtu (19/6/2021), perusahaan biofarmasi milik Kuba, BioCubaFarma mengumumkan, kandidat vaksin SOBERANA 02 telah menunjukkan efikasi sebesar 62 persen, hanya dengan dua dari tiga dosisnya.

Apabila keberhasilan vaksin Abdala terbukti, Kuba akan menjadi negara Amerika Latin pertama yang mengembangkan dan memproduksi vaksinnya sendiri untuk melawan Covid-19.

Kendati demikian, sejauh ini belum ada komentar dari WHO terkait pengumuman efikasi 92,28 persen yang berhasil dicapai oleh vaksin Abdala.

Baca juga: WHO: Situasi di India Bisa Terjadi di Mana Saja

Hampir 1 juta orang sudah divaksin

Melansir New York Times, Selasa (22/6/2021) selama pandemi, Kuba menolak mengimpor vaksin buatan asing, dan memilih mengembangkan sendiri vaksin untuk melawan Covid-19.

Pada Mei 2021, otoritas kesehatan Kuba memulai program vaksinasi massal di Havana, ibu kota Kuba, sebelum selesainya uji klinis fase 3.

Langkah darurat itu dimaksudkan untuk membantu memerangi varian Beta, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, dan yang menyebar dengan cepat di ibu kota.

Baca juga: Menilik Efektivitas Vaksin dalam Menangkal Virus Corona Varian Delta...

Menurut data resmi, hampir satu juta orang Kuba, atau sekitar 9 persen dari populasi nasional, kini telah menerima tiga dosis vaksin Abdala atau SOBERANA 02.

Otoritas Kuba mengatakan, mereka melihat perlambatan penyebaran virus di Havana, di mana vaksin paling banyak disuntikkan. 

Sementara itu, sejumlah negara seperti Meksiko, Argentina, Vietnam, dan Iran telah menyatakan minatnya untuk mendapatkan vaksin virus corona buatan Kuba.

Baca juga: Gejala Virus Corona Varian Delta yang Mendominasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Efektivitas Vaksin Covid-19 Tangkal Varian Alpha hingga Delta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi