KOMPAS.com - Bersepeda atau melakukan perjalanan menggunakan motor memang menyenangkan.
Selain dapat merasakan suasana perjalanan, Anda juga berpotensi tersengat sinar matahari. Apalagi ketika perjalanan dilakukan di tengah hari.
Bagi Anda yang melakukan perjalanan menggunakan sepeda atau motor, dan tidak memakai pakaian tertutup, tentu kulit akan terbakar atau tersengat sinar matahari dan mengakibatkan belang.
Untuk meredakan rasa panas pada kulit, beberapa orang memilih mengguyur kulit yang terkena sinar matahari menggunakan air mengalir atau air kran.
"Sama dong. Gue juga belang nih. Sabtu Naik motor dari Rumah ke Jogja tanpa kaos tangan, Senin menyebar pupuk di sawah dan kemarin Kampanye di Std. Sriwedari siang bolong plus disiram air," tulis akun Twitter @Zetyo_pambudi7.
Baca juga: Foto Viral Bagian Kaki yang Belang akibat Paparan Sinar Matahari, Bagaimana Penanganannya?
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Berjemur di Bawah Sinar Matahari
Lalu, amankah kulit yang langsung diguyur air usai panas-panasan?
Dokter spesialis kulit dan kelamin dr Ismiralda Oke Putranti menyampaikan, sebaiknya setelah panas-panasan badan didinginkan terlebih dahulu atau diangin-anginkan saja.
Tindakan tersebut bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh.
Oke menjelaskan, untuk mendinginkan badan dengan cara demikian, membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit agar suhu tubuh menjadi normal kembali.
"Dinginkan suhu tubuh dulu baru kemudian bilas/mandi dengan air yang sesuai dengan suhu tubuh (tidak panas dan tidak dingin)," ujar Oke saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Kemudian, setelah selesai mandi segera keringkan badan dan aplikasikan pelembab supaya kulit tidak kering dan mengurangi reaksi peradangan akibat sunburn.
"Jangan lupa juga minum air putih yang cukup juga akan membantu kestabilan suhu tubuh," lanjut dia.
Baca juga: 7 Manfaat Minum Air Putih, Apa Saja?
Dampak jika dikenai air dingin langsung
Sementara itu, jika saat kita panas-panasan kemudian ingin segera menyegarkan badan dengan mandi air dingin, Oke tidak menyarankan tindakan ini.
Sebab, jika tubuh dari suhu tinggi tiba-tiba diberikan suhu yang dingin, masalahnya bukan di kulit tetapi respons pembuluh darah dalam tubuh.
"Pembuluh darah akan menyempit dan dapat memicu suhu tubuh makin tinggi, bahkan bisa heat stroke, bisa pingsan," kata dia.
Heat Stroke merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.
Biasanya, suhu badan meningkat dengan cepat hingga 41 derajat celsius dalam 10-15 menit dan tubuh sudah tidak dapat mengeluarkan keringat.
Baca juga: Awas, Jangan Langsung Berikan Air Minum pada Orang yang Pingsan...
Reaksi tubuh
Di sisi lain, akademisi dan dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia (UI) dr Ari Fahrial Syam menyampaikan bahwa pada kasus tertentu, suhu dingin akan memengaruhi tubuh sebagian orang dan menimbulkan reaksi alergi.
"Perbedaan suhu itu akan berpengaruh pada seseorang, tiap orang berbeda-beda rekasinya. Ada yang muncul alergi, seperti bentol-bentol atau bersin-bersin," ujar Ari kepada Kompas.com (29/9/2019).
Baca juga: Viral Percobaan Menggoreng Telur di Bawah Sinar Matahari, Ini Penjelasan Ahli LIPI
Jika kondisi ini berlanjut, pada jangka waktu panjang dimungkinkan bisa berakibat pada penurunan daya tahan tubuh.
Selain itu, Ari juga mengingatkan bahwa suhu air mandi juga perlu diperhatikan. Jika ingin tubuh tidak terasa lengket, maka mandilah dengan air hangat.
Adapun mandi menggunakan air hangat bisa mengurangi kekejangan pada otot setelah seharian beraktivitas.
Baca juga: Corona Makin Ganas, Berikut Makanan dan Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh