KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan cukup pesat dalam beberapa waktu terakhir.
Beberapa orang yang terpapar virus corona mungkin tidak menunjukkan dan tak mengalami gejala tertentu.
Kendati demikian, banyak yang terpapar virus melaporkan adanya gejala, dengan gejala yang ditimbulkan sangat beragam.
Virus yang teridentifikasi sejak akhir 2019 ini terus bermutasi, dan memunculkan gejala-gejala baru.
Gejala yang muncul
Gejala biasanya muncul pada periode masa inkubasi atau sekitar 2-14 hari setelah terpapar virus.
Sejumlah gejala umum yang muncul pada orang terinfeksi Covid-19 antara lain:
- Batuk kering
Batuk menjadi gejala umum dari infeksi virus corona. Namun, yang dimaksud bukanlah batuk biasa.
Seorang yang terpapar corona akan merasakan batuk yang sangat mengganggu, terasa seolah berasal dari sesuatu yang jauh di dalam dada.
Batuk kering merupakan batuk yang tidak mengeluarkan lendir atau dahak dari saluran pernapasan.
Tidak semua batuk kering menjadi tanda seseorang terinfeksi Covid-19, melainkan yang disertai gejala lainnya yang dapat mengindikasikan infeksi corona.
Baca juga: Rumah Sakit Terancam Kolaps, Bagaimana Melakukan Isolasi Mandiri yang Aman Saat Kena Covid-19?
Studi di Wuhan, China pada 2020 lalu menemukan bahwa mayoritas penyintas Covid-19 mengalami batuk kering satu hari setelah sakit dan batuk berlangsung selama kurang lebih 19 hari.
Batuk bisa bertahan selama kurang lebih 4 minggu pada sekitar 5 persen orang dalam penelitian tersebut.
Bahkan, batuk masih dapat terjadi setelah pemulihan awal dari Covid-19.
Baca juga: Terbaru, Daftar 20 Daerah Berstatus Zona Merah Covid-19 di Indonesia
Sebagai informasi, batuk dan sakit tenggorokan lebih sering terjadi pada orang yang terpapar virus Covid-19 varian Inggris, B.1.17.
- Sesak napas
Sesak napas biasanya muncul sebagai tanda penyakit mencapai tahapan serius.
Gejala ini bisa muncul tanpa diiringi dengan batuk.
Jika merasa kondisi dada seperti diikat atau mulai merasa kesulitan bernapas, maka dapat segera menghubungi penyedia layanan kesehatan.
Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?
- Demam
Salah satu gejala umum yang biasanya muncul pada orang dengan Covid-19 adalah demam.
Demam yang terjadi menunjukkan suhu di atas 37,7 derajat celcius.
Paling umum, suhu tubuh naik saat sore hari menjelang petang.
Hal ini merupakan cara virus menghasilkan demam.
Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 terhadap Varian Alpha hingga Delta
- Menggigil
Orang yang terpapar corona merasakan menggigil, terasa sakit tubuhnya, dan demam tinggi saat malam hari.
Kendati demikian, tak semua orang dengan Covid-19 mengalami reaksi yang parah.
Biasanya orang yang terinfeksi corona mengalami kedinginan seperti flu ringan, sendi dan otot pegal-pegal yang terkadang sulit dibedakan antara flu atau Covid-19.
Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman
- Kelelahan
Kelelahan hingga tahap yang ekstrem dapat menjadi tanda seseorang terpapar corona.
Lelah menjadi pertanda imun merespons adanya infeksi, sehingga tubuh terasa letih.
Keletihan akibat Covid-19 biasanya disertai gejala lain seperti nyeri otot dan sakit tenggorokan.
Bahkan, rasa lelah akibat Covid-19 dapat berlanjut lama setelah virus hilang.
Sejumlah penelitian menunjukkan, orang-orang yang telah pulih dari Covid-19 mengaku masih merasa kelelahan dan kekurangan energi setelah masa pemulihan beberapa minggu.
Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?
- Kehilangan bau atau rasa
Gejala lainnya yaitu hilangnya kemampuan membau dan mengecap rasa atau anosmia.
Kehilangan kemampuan membau dan mengecap rasa mengakibatkan pasien kurang nafsu makan.
Hilang penciuman dan rasa ini mungkin masih dirasakan pada seseorang yang telah sembuh atau gejala long covid selama beberapa bulan.
Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia
- Mulut kering dan sariawan
Ini menjadi salah satu dari gejala yang bisa terjadi saat orang terinfeksi Covid-19.
Gejala terjadi akibat kelenjar ludah di mulut tak menghasilkan cukup air liur yang bisa menjaga mulut tetap basah.
Gejala lain yang masih ada di area mulut merupakan lecet atau sariawan. Ini terjadi di bagian selaput lendir rongga mulut.
Baca juga: Beda Varian Delta dengan SARS-CoV-2
Berdasarkan penelitian, semua terjadi saat virus menyerang lapisan dan serat-serat otot di mulut.
Gejala lain yang semakin banyak ditemukan pada penderita Covid-19 yakni permukaan lidah nampak putih dan tidak rata, yang dapat menyebabkan perubahan sensasi lidah dan nyeri otot saat mengunyah.
Orang dengan gejala lidah putih biasanya akan mengalami kesulitan berbicara dan mengunyah.
Baca juga: Masih Merasakan Anosmia, Kapan Isolasi Boleh Diakhiri?
Gejala varian Delta
Ditemukan beberapa mutasi virus corona, salah satunya varian Delta yang disebut penularannya sangat cepat.
Gejala infeksi varian Delta mirip dengan gejala virus asalnya.
Namun, varian ini membuat gejala-gejala menjadi lebih parah dan sulit ditangani tim medis.
Baca juga: WHO: Situasi di India Bisa Terjadi di Mana Saja
Terdapat beberapa gejala infeksi virus corona Delta, yang pertama kali teridentifikasi di India, yaitu:
- Sakit perut
- Hilangnya selera makan
- Muntah
- Nyeri sendi
- Mual
- Gangguan pendengaran
Dituliskan bahwa gejala yang timbul karena infeksi varian Delta terasa mirip flu parah.
Baca juga: Daftar Negara yang Konfirmasi Varian Baru Virus Corona B.1.1.7
Adapun gejala yang paling banyak dilaporkan terkait varian Delta antara lain:
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Pilek
- Demam
- Gangguan pendengaran
Baca juga: Gejala Virus Corona Varian Delta yang Mendominasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia...
(Sumber: Kompas.com/Mela Arnani, Ahmad Naufal, Nur Rohmi A, Retia K, Luthfia A | Editor: Rizal S, Inggried D)