Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Kritis Covid-19: Kondisi Berat bagi RS, Nakes, dan Kita Semua...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Pasien menempati tenda darurat di depan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021). Tenda darurat berfungsi sebagai ruang triase untuk mengetahui pasien terindikasi Covid-19 atau tidak. Saat ini ada 368 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kota Bekasi ini.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS..com – Kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia mengalami peningkatan signifikan.

Bahkan, pada Sabtu (26/6/2021), kasus harian mencapai lebih dari 21.000, dan menjadi angka tertinggi selama pandemi Covid-19.

Banyak faktor yang menyebabkan peningkatan drastis kasus Covid-19 di Indonesia. Selain meluasnya penyebaran varian baru virus corona, juga masih longgarnya pergerakan masyarakat, dan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Fasilitas layanan kesehatan pun kewalahan. Di banyak daerah, rumah sakit hampir kolaps. Tenaga kesehatan juga banyak yang menjadi korban Covid-19.

Baca juga: Amanat Penderitaan Nakes RS Wisma Atlet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi yang berat

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Sleuruh Indonesia (Persi) Lia G Partakusuma mengakui, kondisi saat ini adalah kondisi yang berat.

Alasannya, jumlah kasus menanjak, keterisian tempat tidur terus bertambah, dan ruangan Covid-19 juga terus bertambah, akan tetapi tenaga medis tidak bertambah.

Menambah sumber daya tenaga kesehatan bukan hal mudah dalam situasi seperti saat ini. 

“Yang jadi masalah sekarang, nakes juga banyak yang positif Covid-19. Banyak yang terpapar juga walaupun mereka sudah divaksin,” ujar Lia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/6/2021).

Lia mengatakan, meski tenaga kesehatan yang sudah divaksin hanya bergejala ringan, tetapi mereka juga harus diisolasi sehingga tidak bisa bertugas.

Oleh karena itu, kata Lia, persoalan saat ini bukan hanya banyaknya pasien, tetapi juga berkurangnya tenaga kesehatan yang bisa menangani pasien Covid-19.

Baca juga: Vaksinasi Nakes Lansia, IDI Ingatkan agar Perhatikan Komorbid 

Ia mengatakan, dengan kondisi seperti, sulit untuk menambah ruang perawatan bagi pasien yang terinfeksi virus corona.

Ketika menambah ruang perawatan, maka jumlah tenaga kesehatan juga harus ditambah sehingga tidak menambah berat beban kerja nakes. 

“Jadi yang kami harapkan adalah pengurangan penumpukan yang terjadi di rumah sakit. Jadi harus diurai,” ujar dia.

Cara yang bisa dilakukan adalah menempatkan mereka yang bergejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah atau melakukan isolasi di wilayahnya.

“Kalau memang mereka enggak bisa isolasi di rumah, pemda setempat dapat membuat atau menambah pelayanan-pelayanan untuk isolasi mandiri tapi dipantau. Artinya ada petugas kesehatan yang bisa mengontrol bahwa kondisi kesehatan ini membaik atau memburuk,” ujar Lia.

Ketika kondisi pasien agak berat, mereka bisa dikirim ke rumah sakit. 

“Jadi supaya ada penguraian dari jumlah pasien, yang tadinya menumpuk di rumah sakit," kata dia.

Lia menekankan, penguraian ini penting karena bukan hanya pasien Covid-19 saja yang harus dilayani, tetapi juga pasien non Covid-19.

Baca juga: Gambaran Gunungkidul Zona Merah: 46 Nakes RSUD Wonosari Terpapar Covid-19, Ruang Isolasi Penuh

Ia mengatakan, untuk pasien yang bergejala ringan atau tak bergejala, bisa melakukan isolasi mandiri, meski tak semua bisa menjalaninya.

Pada beberapa kondisi, misalnya, di rumah ada anak kecil atau orang tua, atau tidak memiliki cukup ruang, maka bisa membuat solusi isolasi di tingkat kelurahan atau RW. 

Kemudian, warga membantu menyuplai makan dan obat.

Lia mengatakan, Persi juga mengimbau agar masyarakat tak panik ketika dinyatakan positif Covid-19.

Yang bisa dilakukan adalah mengidentifikasi kondisi diri apakah memiliki gejala yang mengkhawatirkan atau tidak. 

Jika muncul gejala, bisa melakukan pemeriksaan dan menghubungi dokter. Selanjutnya, dokter yang memutuskan apakah perlu dirawat di RS atau cukup menjalani isolasi mandiri di rumah atau di tempat yang telah disediakan. 

Masyarakat juga diingatkan untuk menghargai tenaga kesehatan. Ia mengingatkan, perlu adanya empati dari pasien kepada tenaga kesehatan dan sebaliknya.

Baca juga: 401 Dokter Meninggal karena Covid-19, Faskes Penuh Tingkatkan Risiko Nakes Terpapar Virus

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi