Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona Menggila, Waspadai 6 Tempat Rawan Penularan Covid-19 Ini

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Pasien menempati tenda darurat di depan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021). Tenda darurat berfungsi sebagai ruang triase untuk mengetahui pasien terindikasi Covid-19 atau tidak. Saat ini ada 368 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kota Bekasi ini.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com - Indonesia mencatatkan rekor penambahan kasus Covid-19 dengan 21.095 kasus pada Sabtu (26/6/2021). 

Total kasus infeksi Covid-19 yang dilaporkan sampai saat ini mencapai 2.093.962 kasus dengan 56.729 kematian.

Salah satu yang memicu lonjakan kasus belakangan ini diyakini karena merebaknya virus corona varian Delta di beberapa daerah.

Untuk mewaspadai penularan virus, berikut 6 tempat yang rawan Covid-19, dikutip dari Helathline:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 6 Tempat Rawan Penularan Covid-19, dari Kantor hingga Restoran

Bar atau kafe

Di masa pandemi Covid-19, banyak orang rindu akan bersosialisasi dengan teman sambil minum kopi.

Namun, para ahli mengatakan bahwa bar atau kafe merupakan salah satu tempat dengan risiko penularan Covid-19 terbesar selama pandemi.

Meski memakai masker dan menjaga jarak akan membantu mengurangi risiko, tetapi hal itu sulit dilakukan ketika berada di bar atau kafe.

Gedung konser/teater dan tempat ibadah

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan agar tidak menghadiri pertemuan 10 orang atau lebih karena risiko transmisi virus corona.

Para pejabat mengatakan, hal itu disebabkan karena pertemuan di dalamnya menawarkan lebih banyak kesempatan untuk melakukan kontak dengan orang yang memiliki virus.

Pertemuan-pertemuan itu juga cenderung tidak mampu menerapkan jarak fisik yang tepat.

Baca juga: Aturan Lengkap SE Menag soal Pembatasan Kegiatan Keagamaan di Zona Merah

Transportasi umum

Saat berada di transportasi umum, sulit untuk menerapkan jaga jarak. Seseorang juga cenderung memiliki kontak yang terlalu lama dengan orang lain, sehingga berisiko sangat tinggi.

"Di pusat-pusat kota besar, sistem transit ini sangat penting dan karena itu mereka sering penuh sesak," kata ahli transmisi virus Tony Abate.

"Ini meningkatkan kemungkinan penyebaran tetesan udara virus corona dari penumpang ke penumpang dengan bersin, batuk, atau bahkan berbicara," sambungnya.

Ia menuturkan, penumpang harus waspada terhadap permukaan yang sering disentuh pada transportasi, termasuk pegangan tangan dan tarikan pintu.

Baca juga: Waspadai 6 Tempat Rawan Penularan Covid-19 Ini

Tempat kerja

Banyak tempat kerja memiliki ventilasi buruk, sehingga berisiko tinggi terjadi transmisi virus corona, seperti di pabrik.

Di Amerika Serikat, pabrik pengepakan daging telah menjadi beberapa klaster besar Covid-19.

Karena itu, tempat bisnis harus memberikan pelatihan tentang cara yang benar untuk memakai masker serta melepas sarung tangan dan alat pelindung diri (APD) lainnya yang diperlukan untuk posisi tersebut.

Pasar

Pasar menjadi salah satu tempat paling rawan penularan virus karena memungkinkan banyak orang bertemu, dikutip dari Kompas.com.

Hal itu karena pasar cenderung padat dan berdesakan, menjaga jarak di dalamnya tentu akan menjadi sulit. Tak hanya itu, pertukaran barang selama jual beli juga memungkinkan banyaknya sentuhan.

Pada masa-masa awal penyebaran virus corona, disebutkan juga awalnya berasal dari pasar basah di Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Baca juga: Protokol VDJ untuk Mengurangi Risiko Penularan Corona, Apa Itu?

Sekolah

Sampai saat ini, sekolah masih belum dibuka secara penuh karena adanya potensi penularan melalui siswa yang berkumpul dalam ruang tertutup.

Bahkan, tahun lalu muncul klaster Covid-19 di Sekolah Calon Perwira TNI AD (Secapa AD) di Bandung dengan 1.262 orang dinyatakan positif virus corona.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi