JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan virus corona yang kian mudah dan lebih menular membuat masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya.
Kini, semua orang disarankan menggunakan dua lapis masker atau masker dobel untuk mendapatkan perlindungan yang lebih baik dari penularan virus corona varian baru, Delta.
Berita soal alasan penggunaan masker dobel menjadi salah satu berita yang banyak dibaca di laman Tren sepanjang Minggu (27/6/2021) hingga Senin (28/6/2021) pagi.
Berita lainnya yang banyak diikuti pembaca seputar ciri dan gejala terinfeksi virus corona varian Delta.
Selengkapnya, simak sejumlah berita populer Tren berikut ini:
1. Alasan mengenakan dua masker
Penggunaan dua lapis masker dianjurkan karena adanya varian baru virus corona, varian Delta, yang lebih cepat dan mudah menular.
Varian Delta kini telah menyebar dan mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia.
Sejauh mana efektivitas penggunaan masker dobel untuk melindungi diri dari penularan virus corona?
Simak selengkapnya dalam berita ini:
Alasan Kenapa Kita Disarankan Pakai Dua Lapis Masker atau Masker Dobel
2. Gejala terinfeksi virus corona varian Delta
Secara umum, gejala terinfeksi virus corona varian Delta sama seperti terinfeksi virus corona sebelumnya.
Namun, ada sejumlah gejala yang paling sering dilaporkan. Setidaknya, ada 10 gejala yang dilaporkan sering dialami penderita infeksi virus corona varian Delta.
Gejala yang sedikit berbeda dialami anak-anak.
Baca selengkapnya di sini:
10 Gejala Terinfeksi Virus Corona Varian Delta, Termasuk pada Anak
3. Enam tempat rawan penularan Covid-19
Masyarakat diminta waspada terhadap penularan virus corona. Temuan varian baru, Delta, membuat virus ini lebih mudah menular dan menyebabkan kondisi keparahan.
Ada 6 tempat yang perlu diwaspadai dan rawan penularan Covid-19.
Mana saja? Simak selengkapnya pada berita ini:
Corona Menggila, Waspadai 6 Tempat Rawan Penularan Covid-19 Ini
4. Hoaks, WHO tetapkan Indonesia negara high risk Covid-19
Beredar pesan berantai yang menyebutkan bahwa Indonesia masuk dalam daftar negara A1 yang dikategorikan WHO sebagai negara risiko tinggi Covid-19.
Informasi ini tidak benar.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, WHO tidak pernah membuat klasifikasi untuk suatu negara terkait pandemi Covid-19.
Baca selengkapnya di sini:
- Ramai Isu WHO Tetapkan Indonesia Negara High Risk Covid-19, Ini Kata Kemenkes
- [HOAKS] WHO Tetapkan Indonesia Negara A1 High Risk Covid-19