Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Awal Covid-19 pada Anak-anak dan yang Perlu Dilakukan Orangtua

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/wsj
Gambar ilustrasi: Dokter berbincang dengan pasien anak berstatus Orang Tanpa Gejala COVID-19 di halaman samping mess karantina Rusunawa IAIN Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (22/06).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Angka kasus positif Covid-19 pada anak-anak di Indonesia mencapai 12,6 persen.

Data ini didapat dari peta sebaran di laman covid19.go.id, yang diakses pada Minggu (27/6/2021).

Dari jumlah tersebut, 2,9 persen ada di kelompok usia 0-5 tahun. Sedangkan 9,7 persen lainnya ada di kelompok 6-18 tahun.

Melihat angka tersebut, kasus Covid-19 pada anak-anak di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Terutama di tengah merebaknya varian Delta.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua perlu waspada terhadap gejala-gejala Covid-19 jika anak terinfeksi varian ini.

Baca juga: Varian Delta Dapat Menular Hanya Berpapasan 5-10 Detik, Apakah 3M Masih Cukup?

Berikut gejala awal Covid-19 pada anak:

Gejala umum pada anak

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), gejala Covid-19 pada anak-anak, bisa serupa pada orang dewasa.

Gejala Covid-19 yang paling umum pada anak-anak adalah demam dan batuk.

Namun, anak-anak bisa mengalami gejala umum Covid-19 lainnya, meliputi:

Beberapa anak juga dapat mengalami Multisystem Inflammatory Syndrome (MIS), komplikasi langka yang terlihat pada anak-anak dan orang dewasa yang terinfeksi SARS-CoV-2.

Namun, infeksi Covid-19 tanpa gejala juga bisa terjadi pada anak-anak.

Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman

Penyakit penyerta anak

Anak-anak dengan penyakit penyerta juga menjadi perhatian CDC.

Bayi di bawah 1 tahun dan anak-anak dengan kondisi mendasar tertentu lebih mungkin menderita penyakit parah akibat Covid-19.

Kondisi mendasar yang dimaksud, misalnya:

  • Asma atau penyakit paru-paru kronis
  • Diabetes
  • Kondisi genetik, neurologis, atau metabolik
  • Penyakit sel sabit
  • Penyakit jantung sejak lahir
  • Imunosupresi (sistem kekebalan melemah karena kondisi medis tertentu atau sedang menjalani pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh)
  • Kompleksitas medis (anak-anak dengan beberapa kondisi kronis yang mempengaruhi banyak bagian tubuh, atau bergantung pada teknologi dan dukungan signifikan lainnya untuk kehidupan sehari-hari)
  • Kegemukan

Daftar di atas belum mencakup keseluruhan kondisi mendasar yang dapat meningkatkan risiko penyakit parah pada anak-anak.

Penelitian dan pembaruan informasi tentang risiko penyakit parah di antara anak-anak masih terus dilakukan.

Baca juga: Ragam Gejala Covid-19, Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?

Tugas orangtua

Orangtua berperan besar dalam perlindungan dan pencegahan infeksi Covid-19 pada anak-anak.

Melansir The Indian Express, ketika seseorang dalam keluarga terinfeksi Covid-19, orang tersebut mengeluarkan virus dalam sistem pernapasan satu atau dua hari sebelum berubah menjadi gejala.

Karena orang tersebut tetap berhubungan dekat dengan anak, kemungkinan, pada hari ke-5, anak juga akan menunjukkan tanda-tanda Covid-19.

Maka, penting bagi orangtua untuk menjaga rumah tetap bersih dan rutin mendesinfeksi permukaan benda yang sering disentuh anak-anak.

Baca juga: Beda Varian Delta dengan Delta Plus, Ini Penjelasan WHO

Mengutip CDC, berikut langkah yang dapat dilakukan orangtua untuk melindungi anak dari Covid-19:

  • Awasi anak saat di rumah.
  • Pertimbangkan apakah anak perlu menemui layanan kesehatan dan menjalani tes Covid-19. CDC merekomendasikan semua orang dengan gejala Covid-19, termasuk anak-anak, untuk dites.
  • Saat merawat anak yang sakit, gunakan masker, sering mencuci tangan, memantau gejala Covid-19, dan melakukan tindakan pencegahan lainnya.
  • Beritahu sekolah anak sedang sakit. Terlebih, beri tahu pihak sekolah jika anak telah menjalani tes Covid-19 dan beri tahu hasilnya.
  • Tinjau kebijakan sekolah (atau fasilitas penitipan anak lainnya).
  • Dalam keadaan darurat, hubungi layanan kesehatan terdekat.

Baca juga: Penambahan Kasus Covid-19 Indonesia Peringkat Ke-5 Sedunia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Penggunaan Masker Dobel yang Benar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi