Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Tangani Penderita Covid-19 Sesuai dengan Tingkat Gejalanya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Pasien berdatangan ke tenda darurat di depan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (24/6/2021). Meningkatnya kasus Covid-19 di ibu kota dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan penuhnya tingkat keterisian kamar perawatan di rumah sakit tersebut sehingga sebagian pasien Covid-19 terpaksa menempati tenda darurat.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia masih mengalami tren peningkatan dalam beberapa hari terakhir. 

Update hingga Minggu (27/6/2021) dilaporkan ada 2.115.304 kasus infeksi dengan 57.138 korban meninggal dan 1.850.481 orang pulih. 

Di tengah peningkatan kasus infeksi Covid-19 di Tanah Air, Kementerian Kesehatan membagikan cara atau tata laksana penanganan juga perawatan yang dibutuhkan oleh penderita Covid-19 sesuai dengan tingkat keparahannya.

Ini dimaksudkan agar tidak semua penderita Covid-19 mengakses bantuan ke rumah sakit atau layanan kesehatan yang pada akhirnya bisa menyebabkan tumpukan pasien, penolakan pasien, ambruknya sistem layanan, dan sebagainya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update Corona Dunia 28 Juni: 181 Juta Kasus | Warga Kabur Jelang Lockdown Bangladesh

Kemenkes membagi keparahan Covid-19 menjadi 4 kategori, dan berikut ini adalah paparan selengkapnya:

1. Pasien tanpa gejala (OTG)

Gejala

Tidak ada gejala yang ditampakkan, dan frekuensi napas antara 12-20 kali per menit dengan saturasi oksigen 95 persen atau lebih

Tempat perawatan

Isolasi mandiri di rumah atau fasilitas isolasi yang disediakan pemerintah

Terapi

Vitamin C, vitamin D, zinc.

Lama perawatan

10 hari isolasi sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi

Baca juga: Persiapkan Hidup Bersama Covid-19, Ini 4 Kunci Singapura

2. Pasien dengan gejala ringan

Gejala

Demam, batuk kering dan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman dan pengecap, malgia dan nyeri tulang juga tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit, dan frekuensi napas 12-20 kali per menit dengan saturasi 95 persen atau di lebih.

Tempat perawatan

Fasilitas isolasi yang disediakan pemerintah atau bisa juga isolasi mandiri di rumah selama memenuhi syarat.

Terapi

Oseltamivir atau favipiravir, azitromisin, vitamin C, vitamin D, zinc.

Lama perawatan

10 hari isolasi sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebes gejala

Baca juga: Gejala Awal Covid-19 pada Anak-anak dan yang Perlu Dilakukan Orangtua

3. Pasien dengan gejala sedang

Gejala

Demam, batuk kering dan ringan, kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, hilang kemampuan indra penciuman dan pengecap, malgia dan nyeri tulang juga tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit, dan frekuensi napas 20-30 kali per menit dengan saturasi di bawah 95 persen, serta sesak napas tanpa distress pernapasan.

Tempat perawatan

RS Lapangan, RS Darurat Covid-19, RS Non Rujukan, RS Rujukan

Terapi

Favipiravir, remdesivir 200mgIV, azitromisin, kortikosteroid, vitamin C, vitamin D, zinc, antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi dokter penanggung jawab, pengobatan komorbid (bila ada komorbid), terapi O2 secara noninvasif dengan arus sedang-tinggi (HFNC).

Lama perawatan

10 hari isolasi sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala

Baca juga: Perbedaan Gejala Umum Covid-19 dengan Varian Delta

4. Pasien dengan gejala berat-kritis

Gejala

Demam, batuk kering dan ringan, kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, hilang kemampuan indra penciuman dan pengecap, malgia dan nyeri tulang juga tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit, dan frekuensi napas lebih dari 30 kali per menit dengan saturasi di bawah 95 persen, serta sesak napas dengan distress pernapasan.

Kondisi Kritis

Ada pun yang dimaksud dengan kritis adalah ketika seorang pasien Covid-19 mengalami ARDS/gagal napas, sepsis, syok sepsis, dan multiorgan failure.

Tempat perawatan

HCU/ICU RS Rujukan

Terapi

Favipiravir, remdesivir, azitromisin, kortikosteroid, vitamin C, vitamin D, zinc, antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi dokter penanggung jawab, pengobatan komorbid (bila ada komorbid), HFNC/ventilator, dan terapi tambahan.

Lama perawatan

Sampai dinyatakan sembuh oleh dokter penanggung jawab dengan hasil PCR negatif dan kondisi klinis membaik.

Dengan memahami cara penanganan masing-masing kategoti tersebut, kita bisa tahu kasus Covid-19 mana yang harus di bawa ke fasilitas kesehatan dan mana yang tidak.

Kita juga bisa mengetahui, bagaimana penanganan yang harus dilakukan dan berapa lama waktu perawatan yang dibutuhkan.

Baca juga: Kasus Terus Bertambah, Simak Gejala Virus Corona dari Hari ke Hari

Merujuk data Satuan Tugas Penananganan Covid-19, per Minggu (27/6/2021) Indonesia memiliki kasus baru sebanyak 21.342 kasus, ini angka tertinggi selama pandemi masuk di Indonesia.

Dengan tambahan kasus harian tersebut, secara akumulatif kasus positif terkonfirmasi di Tanah Air mencapai 2.115.304 kasus.

Dari jumlah tersebut, 57.138 kasus berujung kematian dan 1.850.481 kasus dinyatakan sembuh.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi