Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

95 Persen Peserta Prakerja Gunakan Insentif untuk Kebutuhan Pangan

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Moch Asim
Petugas mendampingi warga yang melakukan pendaftaran calon peserta Kartu Prakerja di LTSA-UPT P2TK di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Pemprov Jawa Timur membuka 56 posko yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur untuk memberikan pelayanan dan pendampingan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 dalam mendaftar program Kartu Prakerja. ANTARA FOTO/Moch Asim/wsj.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Insentif dari program Kartu Prakerja paling banyak digunakan untuk membeli bahan makanan.

Dari hasil survei Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu PraKerja, 95 persen peserta survei menggunakan insentifnya untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Survey juga menunjukkan 74 persen insentif digunakan untuk keperluan listrik dan air, 70 persen untuk modal usaha, 64 persen untuk bensin/solar, dan 61 persen untuk membeli pulsa/paket internet.

Baca juga: Penjelasan BPOM soal Uji Klinis Ivermectin untuk Obat Covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

65,60 juta pendaftar

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan, selama 17 gelombang pembukaan program, terdapat 65,60 juta pendaftar teregistrasi di situs prakerja.go.id.

Dari hasil seleksi, sebanyak 8,28 juta orang yang dinyatakan sebagai penerima efektif penerima program ini.

"Dana insentif Prakerja pada 2020 telah kami salurkan sebesar Rp13,36 triliun, sementara pada semester pertama 2021 sejumlah Rp5,77 triliun,” kata Denni dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (28/6/2021).

Dana insentif penerima pelatihan Kartu Prakerja sebesar Rp3.400.000 yang terbagi dalam saldo pelatihan sebesar Rp1 juta dan insentif bulanan selama 4 bulan sebesar Rp 2,4 juta.

Selain itu, peserta yang telah menyelesaikan pelatihan juga bisa mendapat dana tambahan sebesar Rp150 ribu dari pengisian kuesioner atau survei di laman Prakerja.

Insentif untuk kebutuhan sehari-hari

Terkait dana insentif Kartu Prakerja, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan hal itu menjadi motivasi hampir separuh penerima program, yakni 45 persen di antara peserta yang ada.

Baca juga: Polisi Memburu Penonton yang Memicu Kecelakaan Besar di Tour de France

Denni pun menyebut tidak ada yang salah dengan kenyataan itu, karena memang di tengah masa pandemi Covid-19 ketersediaan dana untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari menjadi lebih sulit.

"Sangat manusiawi, bagi orang susah di masa pandemi perlu biaya untuk menopang kebutuhan hidupnya," kata Denni. 

Meskipun demikian, pihaknya menegaskan bahwa aturan peserta penerima Kartu Prakerja tetap berlaku. 

Yaitu untuk mendapatkan insentif seseorang harus menyelesaikan pelatihan terlebih dulu guna meningkatkan keterampilannya. 

35 persen kembali bekerja

Denni juga menyebutkan, dari 35 persen penerima Kartu Prakerja tahun 2020 yang sebelumnya tidak bekerja, kini telah kembali bekerja, membuka usaha atau menjadi freelancer. 

"Demikian pula di semester awal 2021, ditemukan catatan awal 29 dari 89 persen penerima Kartu Prakerja yang awalnya tidak bekerja telah bekerja kembali, membuka usaha atau menjadi freelancer," tambahnya.

Baca juga: Hari Keluarga Nasional 29 Juni 2021: Sejarah dan Link Download Logo

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi