Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 untuk Anak: Target dan Jenis Vaksin yang Dipakai

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi vaksinasi anak-anak.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia akan mulai melakukan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak.

Hal ini menyusul diterbitkannya izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak.

“Belum (jadwal vaksinasinya). Masih dimatangkan teknis pelaksanaannya,” kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/6/2021).

Ia menambahkan, vaksinasi untuk anak-anak di Indonesia ditargetkan sebanyak 32,6 juta.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, nantinya pendaftaran dapat dilakukan melalui pedulilindungi.id atau secara langsung ke fasilitas kesehatan setempat.

“Iya, (pendaftaran vaksinasinya) sama (dengan yang saat ini berjalan),” tutur dia.

Baca juga: Target 50 Juta, Kapan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 12-17 Tahun Dimulai?

Jenis vaksin

Melansir Indonesia.go.id, BPOM memberikan izin vaksin Sinovac untuk anak-anak berusia 12-17 tahun di Indonesia.

Izin vaksinasi tersebut tertuang dalam Surat Pengajuan Nomor RG.01.02.322.06.21.00169/T tentang Hasil Evaluasi Khasiat dan Keamanan Komite Nasional Penilai Obat kepada Bio Farma tertanggal 27 Juni.

Dalam surat tersebut, BPOM merekomendasikan menerima usulan penggunaan vaksin corona untuk anak usia 12-17 tahun dengan dosis 600 SU/0,5 ML.

Terdapat beberapa pertimbangan yang digunakan dalam menerima usulan penggunaan vaksin untuk golongan usia ini, yaitu:

Kendati begitu, BPOM belum memberikan lampu hijau bagi penggunaan vaksin pada anak di bawah usia 12 tahun.

BPOM meminta agar pihak terkait melakukan uji klinik yang melibatkan jumlah subjek lebih banyak dan dilakukan secara bertahap atas kelompok anak berusia 6-11 tahun dan dilanjutkan terhadap anak berusia 3-5 tahun.

Keputusan tersebut dibuat karena BPOM melihat jumlah subjek pada populasi anak berusia kurang dari 12 tahun belum cukup untuk memastikan profil keamanan vaksin pada kelompok usia tersebut.

Baca juga: Pernyataan Presiden soal Vaksinasi Anak-anak Usia 12-17 Tahun Segera Dimulai

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memang tengah mengkaji penggunaan vaksin virus corona untuk usia remaja atau anak usia di bawah 18 tahun.

Rencana tersebut muncul menyusul banyaknya temuan pasien virus corona usia muda yang mengalami perburukan kondisi.

"Kami sedang mengkaji vaksin-vaksin mana yang sudah memiliki EUA untuk usia muda. Yang sudah kita amati ada dua di list kita, satu Sinovac yang bisa umur 3-17 tahun dan satu lagi Pfizer yang bisa umur 12-17 tahun," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Jumat (25/6/2021).

Awal Juni lalu, Tiongkok menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak atau remaja di kelompok usia 3-17 tahun.

Sedangkan, Pfizer mengklaim vaksin buatannya 100 persen efektif untuk anak usia 12-15 tahun, dengan salah satu negara yang menggunakan vaksin asal Amerika Serikat untuk anak adalah Kanada.

Baca juga: 5 Pertimbangan Pemberian Vaksin Covid-19 bagi Anak 12-17 Tahun

Kasus anak di Indonesia

Kasus Covid-19 yang terjadi di tanah air terus melonjak, sehingga memerlukan langkah strategis agar dapat memutus mata rantai penularan virus corona.

Dalam data Satgas Covid-19 pada 25 Juni 2021, sebanyak 12,6 persen anak-anak di Indonesia diketahui positif.

Dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, jumlah anak untuk kelompok umur 0 – 4 tahun sebanyak 15.453.694, kelompok umur 5 – 9 tahun 23.347.669 anak.

Untuk kelompok umur 10 – 14 tahun 23.749.949 serta kelompok umur 15-19 tahun sebanyak 23.122.993 anak.

Hal ini mengartikan, kurang lebih sekitar 1 dari 8 kasus Covid-19 di Indonesia sejak awal pandemi merupakan pasien anak-anak.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2,9 persen virus menjangkiti anak-anak usia 0-5 tahun, sedangkan 9,7 persen lainnya menimpa anak usia 6-18 tahun.

Artinya, dari dua juta kasus Covid-19 di Indonesia saat ini, ada sebanyak 250.000 anak yang terpapar virus.

Baca juga: Australia Uji Coba Vaksin Covid-19 yang Disuntikkan Tanpa Jarum

Selain itu, data menunjukkan sebanyak 13,5 persen anak-anak di Indonesia yang dirawat atau menjalani isolasi mandiri.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 3,1 persen berusia 0-5 tahun, lalu sebanyak 10,4 persen kelompok usia 6-18 tahun.

Terdapat sebanyak 12,9 persen anak-anak di Indonesia yang dinyatakan sembuh dari Covid-19, dengan 3 persen dari kelompok usia 0-5 tahun dan 9,9 persen lainnya usia 6-18 tahun.

Sedangkan kasus kematian anak akibat Covid-19 tercatat ada 1,2 persen dari 55.949 total kematian Covid-19 di Indonesia.

Sebanyak 0,6 persen dialami anak usia usia 0-5 tahun dan 0,6 persen usia 6-18 tahun.

Itu berarti, ada sekitar 671 anak usia 0-18 tahun yang meninggal akibat terpapar Covid-19, sejak kasus infeksi Covid-19 pertama diumumkan di Indonesia pada 2 Maret 2020.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi