Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal KMP Yunicee yang Tenggelam di Selat Bali

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/NURWAHIDAH
Ilustrasi kapal
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee tenggelam di perairan kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Selasa (29/6/2021).

Dugaan sementara, kapal tenggelam setelah terseret arus atau ombak laut yang tinggi di perairan dekat Pelabuhan Gilimanuk.

Sebelum tenggelam, KMP Yunicee sedang menunggu kesempatan bersandar ke Pelabuhan Gilimanuk.

Namun, secara tiba-tiba, kapal terseret arus ke arah Selatan karena ombak besar, sedangkan kekuatan mesin tak bisa mengimbangi tingginya gelombang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal pun mulai miring hingga akhirnya tenggelam ke sisi kiri dalam waktu yang cukup singkat.

Baca juga: Daftar Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2021, Indonesia Juara 1 di ASEAN, 20 Besar di Dunia

Berikut sejumlah informasi mengenai KMP Yunicee dilansir dari laman dephub.go.id:

KMP Yunicee

KMP Yunicee merupakan satu di antara puluhan kapal penyeberangan yang beroperasi di lintasan Ketapang-Gilimanuk.

Berdasarkan informasi dari laman tersebut, Kapal feri KMP Yunicee yang tenggelam dioperasikan oleh PT Ply. Surya Timur Line.

Kapal feri ini mempunyai berat gross register tonnage (GRT) sebesar 653 dengan kapasitas penumpang sekitar 300 orang.

Baca juga: Viral Video Detik-detik Kapal Feri KMP Bili Terbalik di Pontianak, Bagaimana Ceritanya?

Selain penumpang, kapal feri ini juga dirancang untuk dapat mengangkut sejumlah kendaraan bermotor.

KMP Yunicee dapat mengangkut kendaraan roda empat sebanyak 40 unit.

Sedangkan untuk kendaraan bermotor roda dua, kapal ini mampu mengangkut lebih banyak, yakni 98 unit.

Baca juga: 9 Insiden Kecelakaan Kapal Selam Tragis di Dunia

Informasi dari Departemen Perhubungan juga menyebutkan, PT Ply. Surya Timur Line mengoperasikan satu KMP lagi di lintasan Ketapang-Gilimanuk.

Kapal itu itu bernama Sereia Do Mar.

KMP Sereia Do Mar memiliki kapasitas angkut penumpang sedikit lebih banyak dari KMP Yunicee, yakni 332 orang dengan GRT sebesar 409.

Untuk kapasitas kendaraan, KMP Sereia Do Mar dapat mengangkut 30 kendaraan bermotor roda empat dan 110 kendaraan roda dua.

Baca juga: Spesifikasi Kapal Perang Fregat Buatan Italia yang Dipesan Indonesia

Total ada 53 orang di dalam KMP Yunicee

Diberitakan Antara, Rabu (30/6/2021), Kepala Satuan Pelayanan pada Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Jawa Timur Rocky Surentu mengatakan, KMP Yunicee masih laik.

Begitu juga dengan manifest-nya, tidak ada dugaan kelebihan muatan.

KMP Yunicee mengangkut 41 penumpang dan 12 anak buah kapal (ABK). Sehingga, total ada 53 orang dalam kapal tersebut.

Baca juga: Mengenal Kapal MV Swift Rescue Singapura yang Temukan KRI Nanggala-402

Kapal bergerak dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali pada Selasa (29/6/2021).

Hingga Selasa malam, ada enam korban ditemukan meninggal, 33 penumpang ditemukan selamat, dan 14 orang lainnya masih dalam pencarian.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi, Banyuwangi, Letkol Marinir Benyamin Ginting menuturkan, KMP Yunicee diduga terseret arus laut dan gelombang tinggi empat meter sebelum tenggelam.

Baca juga: Viral, Video Kapal Terbakar dan Penumpang Lompat ke Laut, Bagaimana Kondisinya?

Salah satu ABK yang berhasil selamat adalah kepala kamar mesin (KKM) KMP Yunicee, yang terombang ambing di tengah laut Selat Bali.

Dari kesaksian KKM, diperoleh keterangan bahwa seluruh penumpang KMP Yunicee dipastikan menggunakan baju pelampung atau life jacket.

KKM juga menyampaikan, sebelum tenggelam, kapal sempat terseret arus laut dan ombak tinggi ke arah Selatan Pelabuhan Gilimanuk.

Baca juga: Mengintip Spesifikasi Tiga Kapal China yang Bantu Angkat Bangkai KRI Nanggala-402

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi