Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta terkait Vaksinasi Covid-19 untuk Anak

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Tatevosian Yana
Ilustrasi vaksin Sinovac diizinkan BPOM untuk digunakan pada anak di Indonesia, yakni pada kelompok anak usia 12-17 tahun. Hasil uji klinis awal di China menunjukkan, suntikan penguat dosis ketiga vaksin Covid-19 memberikan peningkatan antibodi hingga 10 kali lipat pada anak dalam waktu seminggu.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Covid-19 tak hanya menginfeksi orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

Pemerintah pun berencana melakukan vaksinasi bagi anak-anak usia 12-17 tahun untuk memberi perlindungan terhadap mereka.

Meski masih  rencana, vaksinasi untuk anak ini dinilai penting, karena anak rentan tertular terhadap virus corona.

Berikut 7 hal yang perlu diketahui dari rencana vaksinasi Covid-19 bagi anak dan remaja di Indonesia:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak: Target dan Jenis Vaksin yang Dipakai

1. BPOM keluarkan izin penggunaan darurat Sinovac

Dilansir dari Kompas.com, (28/6/2021), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use of authorization) untuk vaksin Sinovac yang dinyatakan aman digunakan anak usia 12-17 tahun.

Adapun pernyataan itu tercantum dalam situs resmi Sekretariat Kabinet RI pada Senin (28/6/2021).

Namun, BPOM belum memberikan instruksi mengenai proses penggunaan vaksin ini.

2. Bio Farma menunggu persetujuan BPOM

Mengutip Kompas.com, (28/6/2021), pengajuan penggunaan vaksin Sinovac untuk anak usia 12-17 tahun ini diajukan dengan nomor EREG 10040912100159.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma, Bambang Heryanto mengatakan, pihaknya telah mengajukan penggunaan vaksin ke BPOM dan akan melalui tahap evaluasi.

Adapun pengajuan ini akan dievaluasi pada Rapat Komite Nasional Penilaian Khusus Vaksin Covid-19.

Baca juga: Cara Singapura Bersiap Hidup Berdampingan dengan Covid-19

3. Pertimbangan vaksinasi anak 12-17 tahun

Sebagai tindak lanjut dari pengajuan registrasi vaksin Sinovac, BPOM merilis Surat Hasil Evaluasi Khasiat dan Keamanan Komite Nasional Penilaian Obat tertanggal 27 Juni 2021.

Dalam surat itu, dijelaskan mengenai sejumlah pertimbangan terkait penggunaan vaksin Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun.

Rincian pertimbangan itu, antara lain:

Selain itu, BPOM juga menyarankan untuk melakukan uji klinik dengan melibatkan jumlah subjek lebih banyak dan bertahap menurut kelompok umur dimulai dari 6-11 tahun dan dilanjutkan dengan usia 3-5 tahun.

Diketahui, evaluasi terhadap produk vaksin ini akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Ivermectin Dapat Izin Uji Klinis untuk Obat Covid-19, BPOM: Tidak Beli Sembarangan

4. Jenis vaksin yang sedang dikaji pemerintah

Berdasarkan Kompas.com, (30/6/2021), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pemerintah sedang mengkaji vaksin-vaksin mana saja yang sudah memiliki (EUA) untuk usia muda.

Tak hanya Sinovac, Menkes Budi menyebut, vaksin Pfizer juga masuk dalam daftar vaksin yang akan digunakan untuk anak di Indonesia.

"Yang sudah kita amati ada dua, yang masuk dalam list. Satu adalah Sinovac yang bisa untuk 3-17 tahun, kemudian Pfizer untuk umur 12-17 tahun," ujar Menkes Budi.

"(Dua jenis) vaksin itu sudah keluar emergency use authorization-nya," lanjut dia.

5. Cara pemberian vaksin

Karena masih dalam proses pengkajian, Menkes Budi menyampaikan, ia sudah berdiskusi dengan ahli-ahli dari ITAGI dan negara lain terkait pemberian vaksin untuk anak dan remaja.

Menurut, tindakan ini dilakukan agar Indonesia bisa mengambil keputusan yang sama seperti negara-negara yang sudah memvaksin anak-anak dan remaja.

"Kita juga sudah melakukan studi, mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa mengambil keputusan, di negara-negara lain seperti apa, bagaimana mereka melakukan treatment untuk pemberian vaksin untuk usia di bawah 18 tahun," ujar Menkes Budi.

Tak hanya itu, Budi juga berfokus pada kelompok mana yang divaksin oleh negara-negara tersebut.

Jika sudah memahami hal itu, Budi mengharapkan Indonesia bisa mengeluarkan keputusan yang komprehensif berdasarkan data-data yang ada, dan juga data-data di negara lain.

Kemudian, data EUA yang sudah diberikan terhadap perusahaan vaksin tersebut.

Baca juga: Menkes Kaji Vaksin Sinovac-Pfizer Disebut untuk Anak dan Remaja

6. Syarat vaksinasi Sinovac pada anak

Melansir Kompas.com (30/6/2021), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menyetujui percepatan vaksinasi Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun, namun masih menunggu hasil keamanan vaksin Sinovac untuk anak usia 3-11 tahun.

Meski begitu, mereka menjelaskan soal syarat vaksinasi Covid-19 menggunakan jenis vaksin Sinovac pada anak:

  1. Usia 12-17 tahun
  2. Dosis 3 ug (0,5 ml), penyuntikan intramuskular di otot detoid lengan atas, diberikan 2 kali dengan jarak 1 bulan
  3. Belum diperbolehkan untuk anak usia 3-11 tahun (menunggu hasil kajian berikutnya)

7. Kontraindikasi vaksin Sinovac bagi anak

Di sisi lain, ada juga beberapa kontraindikasi dari vaksin Sinovac jika digunakan pada anak.

Kontraindikasi merupakan suatu kondisi atau faktor yang berfungsi sebagai alasan untuk mencegah tindakan medis tertentu karena baha yang akan didapatkan pasien.

Sederhananya, kontraindikasi adalah kebilakan dari indikasi, yang merupakan alasan untuk menggunakan pengobatan tertentu.

Ini rincian kontraindikasi yang dimaksud:

  • Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol.
  • Penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis.
  • Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi.
  • Sedang mendapat pengobatan imunosupresan atau sitostatika berat.
  • Demam 37,5 derajat Celcius atau lebih.
  • Sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan.
  • Pasca-imunisasi lain kurang dari bulan.
  • Hamil
  • Hipertensi tidak terkendali.
  • Diabetes melitus tidak terkendali.
  • Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali.

(Sumber: Kompas.com/Rendika Ferri Kurniawan, Rosy Dewi Arianti Saptoyo, Ellyvon Pranita | Editor: Rendika Ferri Kurniawan, Inggried Dwi Wedhaswary, Sari Hardiyanto, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi