KOMPAS.com - Peningkatan kasus Covid-19 tengah terjadi di sejumlah negara karena semakin meluasnya penularan virus corona varian baru, Delta.
Melansir Worldometers, Kamis (1/7/2021) pukul 05.45 WIB, virus corona telah menginfeksi 182.912.981 orang di seluruh dunia.
Dari jumlah tersebut, 167.419.823 orang telah dinyatakan sembuh dan 3.961.082 orang meninggal dunia akibat Covid-19.
Berikut lima negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia:
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Berikut rincian kasus di AS:
- Total kasus: 34.541.179 kasus
- Sembuh: 29.023.761
- Meninggal dunia: 620.200 orang
2. India
Negara yang berada di posisi kedua dengan kasus tertinggi di dunia, ini rincian kasus Covid-19 di India:
- Total: 30.410.577 kasus
- Sembuh: 29.481.522 orang
- Meninggal dunia: 399.475 orang
Baca juga: 3 Langkah yang Dilakukan India untuk Menurunkan Kasus Covid-19
3. Brazil
Brazil berada di posisi ketiga negara dengan kasus infeksi Covid-19 terbanyak di seluruh dunia. Satu hari terakhir, Brazil melaporkan 43.836 kasus baru.
- Total: 18.557.141 kasus
- Sembuh: 16.779.136 orang
- Meninggal dunia: 518.066 orang
4. Perancis
Sementara itu, paparan Covid-19 telah menewaskan 111.082 orang di Perancis.
5. Rusia
Rusia melaporkan 21.042 kasus baru dalam satu hari terakhir.
Saat ini, Rusia berada di posisi kelima negara dengan kasus infeksi terbanyak, melaporkan 5.514.599 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari jumlah tersebut, 5.00.393 orang yang terpapar virus telah sembuh dan 135.214 orang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.
Baca juga: Brazil Setuju Impor Vaksin Sputnik V dari Rusia setelah Rapat 7 Jam
Phuket Thailand dibuka untuk pariwisata internasional
Ini dilakukan setelah lebih dari setahun kedatangan turis asing dihentikan akibat pandemi Covid-19.
Melansir CNA, pulau yang juga dikenal sebagai Mutiara Laut Andaman ini, menjadi provinsi pertama di Thailand yang menyambut kembali wisatawan internasional tanpa persyaratan karantina.
Itu merupakan bagian dari model pariwisata eksperimental yang disebut Phuket Sandbox, yang dirancang untuk membantu pemulihan ekonomi dari pandemi.
Menurut Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) Yuthasak Supasorn, Phuket dipilih untuk mempelopori model eksperimental karena kesiapannya, ketergantungan yang kuat pada wisatawan internasional, dan keterisolasian geografis.
Seperti diketahui, pulau ini menjadi salah satu pilihan di kalangan pelancong luar negeri selain Bangkok, Samui, Krabi, Pattaya, Hua Hin, dan Chiang Mai.
Baca juga: Update Corona Dunia 17 Juni: Thailand Akan Buka Kembali Kunjungan Turis Internasional
Tak harus menjalani karantina
Turis asing yang telah sepenuhnya divaksinasi corona di negara masing-masing setidaknya selama 14 hari dan dites negatif saat kedatangan, tidak lagi harus menjalani karantina apa pun.
“Wisatawan harus menunggu hasilnya (tes untuk Covid-19) di kamar hotel mereka. Jika negatif, mereka bebas pergi,” ujar Presiden Asosiasi Turis Phuket Bhummikitti Ruktaengam.
Wisatawan bisa bepergian dengan bebas tetapi harus di dalam Phuket.
“Jika mereka ingin mengunjungi bagian lain Thailand, mereka harus menghabiskan setidaknya 14 hari di Phuket terlebih dahulu,” kata dia.
Persyaratan wisatawan asing
Meskipun telah divaksinasi lengkap, wisatawan internasional yang ingin berkunjung ke Phuket mulai 1 Juli harus memenuhi beberapa persyaratan lainnya.
Syarat itu di antaranya mendapatkan sertifikat masuk (COE) di Kedutaan Thailand tempat mereka berasal.
Lalu, dalam waktu 72 jam sebelum terbang ke Thailand, wisawatan harus mendapatkan sertifikat yang menunjukkan hasil tes negatif Covid-19.
Bagi anak-anak berusia di bawah enam tahun yang bepergian dengan orang tua, dapat memasuki provinsi tersebut tanpa vaksinasi sebelumnya terhadap Covid-19.
Tak hanya itu, perlu minimal sebesar 100.000 dollar AS untuk pertanggungan asuransi biaya perawatan kesehatan dan pengobatan terkait Covid-19 selama tinggal di Thailand.
Untuk diketahui, sebelum naik pesawat ke Phuket, wisatawan harus mendapatkan surat konfirmasi dari hotel yang disertifikasi oleh pemerintah Thailand.
Jika masa inap kurang dari 14 malam, maka harus menunjukkan tiket penerbangan yang dikonfirmasi ke luar negeri.
Setibanya di Phuket, wisatawan juga diharuskan mengikuti tiga tes Covid-19, dengan rincian saat tiba, seminggu setelah kedatangan, dan yang terakhir menjelang akhir minggu kedua.
Tes dapat dilakukan di hotel bersertifikat atau rumah sakit mitra.
Jika dinyatakan positif, wisatawan akan dipindahkan ke fasilitas kesehatan untuk perawatan.
Wisatawan juga harus mengunduh aplikasi ThailandPlus dan MorChana dengan tujuan pelacakan selama mereka tinggal.
Baca juga: Bayar Rp 33 Juta, Warga Thailand Bisa Ikut Paket Tur Vaksinasi ke AS
Model pariwisata eksperimental
Model pariwisata Phuket Sandbox diusulkan oleh sektor swasta Phuket setelah periode panjang kesengsaraan ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19.
Menurut juru bicara kementerian luar negeri Tanee Sangrat, Thailand saat ini menyambut wisatawan dari 66 negara dan wilayah ke Phuket di bawah model pariwisata baru.
Wisatawan-wisatawan tersebut termasuk dari Australia, Perancis, Jerman, Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Inggris, Amerika Serikat dan Vietnam.
“Untuk mengakomodasi Phuket Sandbox, Kementerian Luar Negeri telah meningkatkan sistem aplikasi online untuk COE. Sekitar 4.100 orang telah mendaftar sejauh ini,” kata dia.
Inisiatif pariwisata eksperimental telah disambut oleh bisnis pariwisata dan perhotelan.
Diharapkan ini akan membantu mengembalikan Phuket sebagai salah satu tujuan wisata internasional teratas.
Menurut perintah provinsi oleh Gubernur Phuket Narong Woonsiew, wisatawan dapat bepergian dengan bebas di provinsi tersebut selama mengambil beberapa tindakan pencegahan, termasuk menjaga jarak, membersihkan tangan, dan mengenakan masker.
Sedangkan bagi warga negara Thailand dan warga asing yang berdomisili di provinsi lain, dapat mengunjungi Phuket jika sudah divaksinasi lengkap atau telah menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca Covid-19 setidaknya 14 hari sebelum masuk.
Jika belum divaksinasi, mereka harus menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif yang diperoleh paling lambat tujuh hari sebelum kunjungan.
Provinsi ini juga menyambut wisatawan domestik yang merupakan mantan pasien Covid-19.
Mereka harus telah dirawat dan sembuh dari penyakit dalam waktu 90 hari, serta dapat menunjukkan surat keterangan medis untuk membuktikannya.
Tidak diperlukan vaksinasi untuk kelompok ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.