Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 2 Juli: 5 Negara Kasus Terbanyak | WHO: Kasus di Eropa Kembali Naik

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/ALESSANDRA TARANTINO
Pengunjung berdatangan ke taman hiburan Cinecitta World di pinggiran Roma, ibu kota Italia, pada hari pembukaannya kembali, Kamis (17/6/2021). Cinecitta World tutup sejak 25 Oktober 2020 saat Italia lockdown untuk kedua kalinya.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Update kasus virus corona dilansir dari Worldometers pada Jumat (2/7/2021) pukul 06.00 WIB, total kasus infeksi berjumlah 183.373.183 orang secara global.

Dari jumlah tersebut, 167.817.503 kasus telah dinyatakan sembuh dan 3.970.185 orang meninggal dunia.

Lima negara dengan kasus tertinggi

1. Amerika Serikat: 34.558.805 kasus, 28.050.254 orang sembuh, dan 620.638 meninggal. 

2. India: 30.453.527 kasus, 29.535.506 orang sembuh, dan 400.265 meninggal. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3. Brasil: 18.622.304 kasus, 16.858.632 orang pulih, dan 509.141 meninggal. 

4. Perancis: 5.777.965 kasus, 5.622.756 orang sembuh, dan 110.906 orang meninggal. 

5. Rusia: 5.538.142 kasus, 5.017.321 orang sembuh, dan 135.886 orang meninggal. 

Baca juga: Aturan Perjalanan PPKM Darurat 3-20 Juli: Harus Tunjukkan Kartu Vaksin

Indonesia

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir belum mengalami penurunan. Kondosi tersebut yang kemudian membuat pemerintah memberlakukan PPKM Darurat mulai 3-20 Jui mendatang. 

Update kasus Covid-19 di Indonesia saat ini berjumlah 2.203.108 kasus setelah adanya 24.836 kasus baru hingga Senin (1/7/2021). 

Korban meninggal karena virus corona dilaporkan sebanyak 58.995 orang, pasien yang pulih 1.890.287 orang dan kasus aktif sebanyak 253.826. 

Baca juga: [POPULER TREN] PPKM Darurat 3-20 Juli: Aturan Lengkap, Daerah yang Menerapkan, dan Bedanya dengan PPKM Mikro

WHO: Kasus di Eropa kembali naik

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus Covid-19 di Eropa kembali meningkat setelah dua bulan menurun.

“Pekan lalu, jumlah kasus naik 10 persen, didorong oleh meningkatnya perjalanan, pertemuan, dan pelonggaran pembatasan sosial,” ujar Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge seperti dikutip dari CNA, Jumat (2/7/2021).

Pembalikan ini terjadi saat meningkatnya kasus varian Delta, yang pertama kali teridentifikasi di India.

Varian ini dengan sangat cepat menyalip varian Alpha, yang pertama kali muncul di Inggris.

Baca juga: Banyak yang Ngeyel, Infeksi Varian Delta di Australia Meningkat meski Lockdown

Varian Delta

Sebuah laporan oleh badan pengendalian penyakit Uni Eropa, ECDC, memperkirakan varian Delta yang lebih menular dapat menyebabkan 90 persen kasus baru di UE pada akhir Agustus.

Kluge menambahkan, varian Delta dapat menjadi strain dominan di wilayah Eropa, yang terdiri dari 53 negara dan wilayah, termasuk beberapa di Asia Tengah pada Agustus.

Peluncuran vaksin tidak jauh dari yang dibutuhkan untuk menawarkan perlindungan. Vaksin telah terbukti melindungi terhadap varian Delta, namun tingkat perlindungan yang tinggi membutuhkan dua dosis suntikan.

Sejauh ini, cakupan rata-rata vaksinasi di negara-negara yang masuk wilayah Eropa sebesar 24 persen.

Sebanyak setengah orang tua dan 40 persen petugas kesehatan masih tidak terlindungi atau belum mendapatkan vaksin.

“Itu jauh dari cakupan 80 persen yang direkomendasikan untuk populasi orang dewasa,” ujar Kluge.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Virus Corona Varian Delta Plus

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi