Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Iran Air Ditembak Jatuh AS, 290 Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
Wikipedia
USS Vincennes.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Hari ini 33 tahun lalu, tepatnya 3 Juli 1988, pesawat komersial Iran Air penerbangan 655 ditembak jatuh oleh kapal penjelajah rudal Angkatan Laut Amerika Serikat USS Vincennes.

Melansir Britannica, 26 Juni 2021, pesawat itu ditembak jatuh di atas Selat Hormuz, antara Teluk Oman dan Teluk Persia.

Sebanyak 290 orang di dalamnya tewas. Pesawat penumpang, yang berada di wilayah udara Iran, telah salah diidentifikasi sebagai jet tempur.

Pada bulan Juli 1988 Iran dan Irak berada di tengah-tengah perang yang mencakup serangan terhadap kapal tanker minyak satu sama lain di Teluk Persia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Serikat termasuk di antara beberapa negara yang memiliki kapal perang di wilayah itu untuk mengamankan pengangkutan minyak.

 

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Hercules C-130 Jatuh di Medan, 113 Penumpang Meninggal

Kronologi kejadian

Pada 3 Juli 1988, USS Vincennes di bawah komando command Kapten William C. Rogers III, terlibat dalam beberapa pertempuran kecil dengan kapal-kapal Iran.

Rogers, yang memiliki reputasi agresivitas, mengabaikan perintah untuk mengubah arah dan malah terus mengejar kapal perang musuh.

Mengutip Kompas.com, 3 Juli 2017, pada 3 Juli pagi, USS Vincennes melintas di Selat Hormuz setelah selesai melakukan misi pengawalan.

Sebuah helikopter dari kapal itu melaporkan diserang tembakan persenjataan ringan dari kapal-kapal patroli Iran saat melintas.

USS Vincennes kemudian berusaha mengejar kapal-kapal Iran itu tetapi ternyata melanggar wilayah perairan Oman.

Kapal perang AS itu terpaksa meninggalkan perairan Oman setelah diperingatkan sebuah kapal perang AL Oman.

Namun, USS Vincennes tak menghentikan pengejaran terhadap kapal-kapal Iran, alhasil kapal perang itu memasuki wilayah Iran.

Saat itulah layar radar USS Vincennes menangkap kemunculan sebuah pesawat terbang yang sedang menanjak.

Masih dari Britannica, itu adalah pesawat Iran Airbus A300 yang berangkat dari Kota Bandar Abbas, Iran, sekitar pukul 10.47 waktu setempat. Pesawat menuju Dubai, Uni Emirat Arab.

Awak kapal Vincennes segera mulai melacak penerbangan Iran Air 655, yang lepas landas dari bandara yang digunakan oleh pesawat militer dan komersial.

Selama beberapa menit berikutnya, ada kebingungan di atas kapal penjelajah AS mengenai identitas pesawat, yang akhirnya ditentukan sebagai jet tempur F-14 yang jauh lebih kecil.

Setelah beberapa panggilan peringatan tidak diindahkan, Vincennes menembakkan dua rudal darat-ke-udara pada pukul 10.54 waktu setempat. Rudal itu menghancurkan pesawat dan membunuh semua yang ada di dalamnya.

Tak lama setelah itu para pejabat AS melaporkan bahwa pesawat Iran telah turun dengan cepat dan menuju Vincennes.

Selain itu, disebutkan bahwa penerbangan Iran Air 655 tidak berada dalam rute normalnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Civil Air Transport 106 di Taiwan Tewaskan 57 Orang

Utang maaf AS terhadap Iran

Usai insiden itu, rakyat Iran semakin yakin bahwa Amerika Serikat memang berniat menyerang negara itu dan Amerika akan melibatkan diri dalam Perang Iran-Irak.

Pada Agustus 1988, sebulan setelah tragedi itu, pemerintah Iran menerbitkan perangko yang menggambarkan penembakan tersebut.

Pada Februari 1996, pemerintah Amerika Serikat sepakat membayarkan uang kompensasi sebesar 131,8 juta dolar agar Iran menghentikan kasus ini.

Sebanyak 61,8 juta dolar disalurkan untuk keluarga warga Iran yang tewas dalam penerbangan itu.

Tak diperoleh keterangan soal penggunaan sisa uang kompensasi yang dibayarkan pemerintah AS kepada Iran itu.

Pemerintah Amerika juga menyatakan menyesali insiden yang terjadi dan tewasnya ratusan orang. Namun, pemerintah AS tak pernah meminta maaf atau mengakui telah berbuat salah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi