Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 6 Fakta Varian Kappa Mulai Masuk Jakarta

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Tenaga kesehatan melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19 diruang ICU di RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa (29/6/2021). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja menjadi rumah sakit (RS) khusus untuk pasien virus corona (Covid-19) sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemkes).
|
Editor: Maya Citra Rosa

 

KOMPAS.com - Varian Kappa atau B.1.617.1 merupakan varian baru virus corona yang ditemukan satu kasus pertamanya di Jakarta. Varian ini berasal dari India sama seperti varian Delta atau B.1.617.2.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan langsung mengenai temuan varian Kappa pada rapat koordinasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, Selasa (29/6/2021) lalu.

Berikut ini fakta-fakta terkait penemuan varian Kappa yang ditemukan Jakarta beberapa waktu lalu.

1. Varian yang tidak menjadi perhatian versi WHO

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meskipun sama seperti seperti varian B.1.617.2, varian Kappa tidak terdaftar sebagai variants of concern atau varian yang menjadi perhatian versi Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

WHO justru menggolongkan varian Kappa sebagai variants of interest atau varian yang menarik. namun varian Kappa terdeteksi mampu menular dengan sangat cepat dan berpotensi mematikan.

Baca juga: Mengenal Virus Corona Varian Kappa yang Mulai Ditemukan di Jakarta

2. Berasal dari strain yang sama dengan varian Delta

Varian Kappa pertama kali didokumentasikan pada Oktober 2020 di India, sama seperti varian Delta. Kedua varian ini juga berasal dari strain yang sama yaitu B.1.617.

Berdasarkan studi awal modelling WHO ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), varian Kappa diduga bisa berkembang lebih cepat dari varian virus corona lain yang ada di India.

3. Resisten terhadap antibodi Bamlanivimab

Varian Delta dan Kappa terbukti resisten terhadap antibodi Bamlanivimab (pengobatan darurat Covid-19), serta pada varian Kappa 'berkurangnya kerentanan terhadap antibodi netralisasi'.

4. Varian Kappa lebih cepat menyebar

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat bahwa varian baru ini harus diwaspadai karena penyebarannya yang cepat.

Tidak hanya menular dengan sangat cepat, varian ini juga berpotensi mematikan.

Hasil penelusuran Dinkes DKI melalui survelians genomic atau pelacakan varian baru Covid-19, serta menggunakan metode whole genome sequencing (WGS).

Sebanyak 128 kasus varian baru ditemukan di Jakarta, yaitu 111 varian Delta, 11 varian Alpha, 5 varian Beta dan 1 varian Kappa.

Baca juga: Varian Kappa Ditemukan di Jakarta, Dinkes DKI: Kecepatan Menyebar Jadi Lebih Cepat

5. Varian baru teridentifikasi pada anak-anak

Dari 29 varian baru yang terdeteksi sebelumnya juga teridentifikasi pada segmen anak-anak. Sehingga penting untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Sejumlah varian baru Covid-19 ini terdeteksi pada usia 0-5 tahun, 6-18 tahun sebanyak 26 kasus, 19-59 tahun sebanyak 71 kasus dan usia 60 tahun keatas sebanyak dua kasus.

6. Gejala pasien varian Kappa

Pasien Covid-19 yang terpapar varian Kappa megalami gejala yaitu ruam di sekujur tubuh disertai demam tinggi, batuk, pilek, mata merah dan berair.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi