Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Virus Corona Varian Delta dan Varian Kappa

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA
Ilustrasi varian Covid-19 India menyebabkan lonjakan kasus di Inggris. Ilmuwan mendesak agar pemerintah meningkatkan vaksinasi.
|
Editor: Maulana Ramadhan

KOMPAS.com - Di tengah masih menyebarnya virus corona varian Delta, masyarakat kembali dikejutkan dengan adanya kasus virus corona varian baru di Indonesia.

Varian tersebut yakni virus corona varian Kappa B.1617.1 yang telah ditemukan dalam kasus infeksi Covid-19 di DKI Jakarta.

Seperti varian Delta B.1617.2, Kappa B.1617.1 juga varian yang pertama kali ditemukan di India.

Baca juga: Perbedaan Gejala Umum Covid-19 dengan Varian Delta

Virus corona memang telah bermutasi sehingga melahirkan varian baru. Selain Delta dan Kappa, tercatat juga ada varian Alpha dan Beta.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia kini tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 varian Delta. Sedangkan varian Alpha, Kappa, dan Delta sebelumnya telah memicu rekor infeksi di beberapa bagian Eropa dan anak benua.

Lalu apa sebenarnya perbedaan antara varian Delta dan varian Kappa?

Dilansir KompasSains dari SBS News, berikut adalah beberapa perbedaan varian Delta dan Kappa:

Varian Delta

Virus corona varian Delta merupakan jenis varian yang sangat mudah menular. Kepala Ilmuwan Badan Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan, varian Delta saat ini tengah dalam perjalanan untuk menjadi varian yang dominan secara global karena peningkatan penularannya.

Seperti yang terjadi di Inggris. Hanya tiga bulan setelah pertama kali ditemukan di Inggris, Delta telah mencetak lebih dari 99 persen kasus di sana.

“(Delta) bisa dengan cepat mengungguli varian lain. Kami melihatnya di Inggris, kami melihatnya di seluruh Eropa, dan kami juga melihatnya di Amerika Serikat (AS). Delta dengan cepat menjadi strain yang dominan,” kata Catherine Bennett, Ketua Epidemiologi Deakin University.

Baca juga: Virus Corona Varian Delta hingga Kappa Muncul di Jakarta, Berikut Rincian dan Risiko Penularannya

Tidak hanya itu, varian Delta juga merupakan 90 persen kasus Covid-19 di Rusia dan telah memecahkan rekor kasus harian tertinggi sejak awal pandemi.

Menurut Bennett, varian Delta berpotensi 60 persen lebih menular dibandingkan cairan Alpha yang sudah 50 persen lebih menular dibandingkan varian lainnya.

Penelitian dari Public Health England memperkirakan, Delta mempunyai nilai reproduksi 6,0. Artinya, setiap satu orang terinfeksi Delta, enam orang lainnya akan tertular.

Gejala umum varian Delta, antara lain:

Varian Kappa

Varian Covid-19 Kappa pertama kali ditemukan di India dan kini kasus infeksinya telah sampai di Indonesia.

Beberapa bulan yang lalu, para peneliti mulai memperhatikan ada strain mutan yang tengah berkembang di India. Mereka menyebutnya sebagai mutan ganda, namun memang mungkin ada belasan mutasi yang menyebabkan varian baru.

Varian ini dikhawatirkan juga memiliki kemampuan penularan yang mudah dan cepat serta memiliki potensi mematikan.

Dilansir dari The Guardian, 2 Juni 2021, Kepala Program Penelitian di Kirby Institute mengatakan, varian Kappa mungkin juga mengurangi kemanjuran beberapa vaksin.

“Ada juga bukti anekdotal yang datang dari India bahwa Kappa mungkin memiliki presentasi klinis yang sedikit berbeda dengan varian lainnya. Jadi, sakit perut, diare, dan gejala gastrointestinal dibandingkan gejala pernapasan,” katanya.

Meski demikian, belum ada cukup bukti bagi WHO untuk meningkatkan kategori varian Kappa menjadi varian yang mengkhawatirkan.

Baca juga: Ini 6 Fakta Varian Kappa Mulai Masuk Jakarta

Beberapa gejala umum varian Kappa, antara lain:

  • Ruam di sekujur tubuh disertai demam tinggi
  • Batuk
  • Pilek
  • Mata merah dan berair

(Kompas.com, Lulu Lukyani, Ivany Atina Arbi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi