Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Covid-19, Luhut: Jangan Buat Hoaks, Nanti Kami Tindak

Baca di App
Lihat Foto
Dokumentasi Humas Kemenko Marves
Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan strategi penanganan kasus Covid-19, kepada para Epidemiologi secara virtual, Jakarta, Kamis (4/2/2021).
|
Editor: Muhamad Syahrial

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives), Luhut Binsar Pandjaitan berjanji akan menindak tegas pembuat hoaks atau berita tidak benar terkait Covid-19.

"Jangan buat-buat hoaks, berita tidak benar. Nanti akan kami tindak dengan jelas. Sebab ini menyangkut masalah kemanusiaan," ujar Luhut dalam konferensi pers bersama Kementerian Kesehatan, Sabtu (3/7/2021).

Tak hanya itu, Luhut juga meminta agar oknum yang 'mempermainkan' harga obat untuk terapi pasien Covid-19 ditindak tegas.

Permintaan tersebut dia sampaikan kepada Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto serta pihak kejaksaan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Sabtu (3/7/2021), Luhut meminta hal tersebut menyusul adanya laporan mengenai kenaikan harga obat terapi pasien Covid-19 hingga berkali-kali lipat.

Baca juga: Luhut Minta Kabareskrim Tindak Oknum yang Mainkan Harga Obat

"Tadi saya sampaikan kepada Kabareskrim, Pak Komjen Agus agar jangan ragu-ragu. Kita dalam kondisi darurat. Saya juga sampaikan ke Kejaksaan bahwa kita harus tindak tegas orang-orang yang main-main dengan angka (harga obat) ini," kata Luhut.

"Saya tidak ada sama dia, tidak ada urusan backing-backing-an. Pokoknya sampai ke akar-akarnya kita cabut saja Pak Agus. Kita tak boleh main-main, kita backup Kementerian Kesehatan," tegasnya.

Luhut pun meminta agar Bareskrim melakukan proses hukum terhadap produsen obat berbahaya, bahkan yang dapat menyebabkan kematian.

"Kalau sampai ada orang meninggal karena obat, gara-gara anda para produsen atau distributor bikin obat tidak benar. Saya minta lakukan patroli, cek di mana," ucap Luhut.

"Kemudian tindakannya tidak usah bertanya, langsung diproses, langsung dihukum saja dan izinnya kalau perlu kita cabut," imbuhnya.

Baca juga: Menko Luhut Berharap Covid-19 Bisa Terkendali Selama 2 Minggu Ini

Luhut pun menegaskan bahwa situasi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini sedang kritis hingga dua pekan ke depan. Jumlah kasus positif Covid-19 melonjak tajam, angka kematian pun tercatat semakin tinggi.

Luhut mengungkapkan, kasus harian Covid-19 terus meningkat dalam empat hari terakhir.

Menurut data, terjadi 25.830 kasus positif Covid-19 pada Jumat (2/7/2021). Jumlah penambahan kasus harian tersebut jadi yang tertinggi di Indonesia selama pandemi berlangsung.

Pada hari yang sama, kasus kematian akibat Covid-19 pun meningkat hingga lebih dari 500 orang.

"Beberapa hari ini angka kasus Covid-19 terus naik. Jadi ini 10 hari ke depan menurut hemat saya dan mungkin dua pekan ke depan akan bisa terus naik. Mengapa? Karena inkubasi varian baru masih berjalan," ujarnya.

Baca juga: Rapat dengan Luhut, Apa Masukan yang Diberikan Para Epidemiolog?

Luhut pun berpesan agar semua pihak saling mendukung dan tidak mencari keuntungan pribadi dalam upaya penanganan Covid-19 di Indonesia.

Luhut menekankan agar semua pihak mengikuti peraturan Kementerian Kesehatan dan menjaga harga obat tetap wajar di pasaran selama masa kritis saat ini.

"Kita mengurus oksigen saja sudah pusing. Jangan ditambahi lagi persoalan-persoalan yang tidak perlu atau mencari keuntungan. Maka harga obat-obatan harus wajar. Ikuti peraturan Kementerian Kesehatan," tambah Luhut.

Sumber: KOMPAS.com (Dian Erika Nugraheny/Krisiandi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi