Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Vaksin Moderna yang Akan Dikirim AS ke Indonesia, Ampuh Lawan Varian Delta

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/oasisamuel
Vaksin Moderna telah mendapat izin BPOM untuk digunakan di Indonesia dalam program vaksinasi pemerintah. Efikasi vaksin Moderna ini capai 4,1 persen.

KOMPAS.com - Indonesia menerima bantuan empat juta dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat.

Sumbangan vaksin itu disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan kepada Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, sebagaimana pernyataan tertulis Gedung Putih, dilansir Kompas Global.

Sullivan menyatakan bahwa AS mendukung Indonesia untuk bersama-sama melawan lonjakan kasus Covid-19.

"AS akan menyumbangkan empat juta dosis vaksin Moderna pada Indonesia dan akan dikirimkan sesegera mungkin melalui Covax," kata Sullivan, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: AS Segera Kirim 4 Juta Dosis Vaksin Moderna ke Indonesia melalui Covax

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno membenarkan rencana AS menyumbang empat juta vaksin Moderna kepada Indonesia dalam akun Twitter-nya.

"Kami gembira dengan pembicaraan telepon yang baik dengan Penasehat Keamanan nasional AS Jack Sullivan (2/7/2021). Sangat menghargai keputusan pemerintah Amerika yang akan menambah satu juta dosis vaksin bagi Indonesia," tulis Retno.

Profil Moderna

Melansir Kompas Tren, vaksin Moderna sudah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Vaksin Moderna diproduksi oleh Moderna Incorporation dan merupakan vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA).

Vaksin ini memiliki efikasi 94,1 persen berdasarkan hasil uji klinis fase ketiga dengan relawan dari rentang usia 18 hingga 65 tahun.

Sementara ketika diberikan kepada usia di atas 65 tahyun, efikasinya menurun menjadi 86,4 persen.

Terkait keamanan, vaksin Moderna ini disebut aman untuk kelompok masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta, berdasarkan uji klinis fase ketiga.

Komorbid atau penyakit penyerta itu seperti paru kronis, jantung, obesitas, diabetes, penyakit liver hati dan HIV.

Namun menurut Kepala BPOM Penny Lukito, vaksin Moderna ini belum bisa disuntikkan pada anak-anak di bawah 18 tahun.

Vaksin ini diberikan melalui injeksi sebanyak dua kali dalam rentang waktu satu bulan.

Efek samping

Ada sejumlah efek samping ringan dari vaksin Modrerna ini. Antara lain:

  • Nyeri
  • Kelelahan
  • Nyeri di tempat suntikan
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Pusing

Keluhan-keluhan itu biasanya mulai dirasakans setelah seseorang menerima dosis kedua vaksin.

Ampuh lawan varian Delta

Melansir Kompas.com, vaksin Covid-19 disebut dapat menghasilkan antibodi penawar terhadap varian Delta.

Global News melaporkan bahwa penelitian dilakukan pada serum darah dari 8 peserta yang didapat sepekan setelah menerima dosis kedua vaksin, pada uji coba tahap awal.

Hasilnya, vaksinasi menghasilkan antibodi terhadap semua varian, termasuk varian Beta yang pertama kali muncul di Afrika Selatan.

Baca juga: Mengenal Vaksin Moderna yang Dapat Izin Darurat dari BPOM

Vaksinasi dari vaksin Moderna ini juga menciptakan antibodi untuk 3 varian corona lainnya, Kappa dan Delta.

"Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa vaksin Covid-10 Moderna harus protektif terhadap varian yang baru terdeteksi," kata Kepala Eksekutif Moderna Stephane Bancel. (Sumber Kompas.com/ Bernadette Aderi Puspaningrum, Retia Kartika Dewi, Dian Erika Nugrahaeny | Editor: Diamanty Meiliana, Icha Rastika, Rendika Ferri Kurniawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Farid Assifa
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi