Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Vaksin Ini Disebut Ampuh Lawan Covid-19 Varian Delta dan Kappa

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Dimitris Barletis
Ilustrasi vaksin AstraZeneca
|
Editor: Muhamad Syahrial

KOMPAS.com - Menurut studi yang dilakukan oleh peneliti Universitas Oxford dan terbit di jurnal Cell, vaksin AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech ampuh melawan Covid-19 varian Delta dan Kappa.

Dilansir dari Reuters melalui KOMPAS.com, peneliti mengecek kemampuan antibodi dalam darah orang yang telah menerima dua dosis vaksin tersebut.

Para peneliti pun menyelidiki efektivitas kedua vaksin tersebut dalam melawan varian Delta dan Kappa.

Analisis dari Public Health England (PHE) juga menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech sampai pekan ketiga bulan Juni mampu menekan angka rawat inap akibat infeksi Covid-19 varian Delta hingga lebih dari 94 persen.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Efektif Lawan Varian Delta dan Kappa

Eksekutif AstraZeneca, Mene Pangalos mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah, temuan peneliti dari Oxford dan analisis PHE menjadi indikasi positif mengenai efektivitas vaksin AstraZeneca dalam melawan varian Delta.

"Kami didorong untuk melihat hasil non-klinis yang diterbitkan Oxford, di samping analisis awal dari Public Health England baru-baru ini. Hal ini memberi kami indikasi positif bahwa vaksin AstraZeneca dapat memiliki dampak signifikan terhadap varian Delta," kata Mene.

Kepala ilmuwan WHO menyebut varian Delta bisa menjadi varian Covid-19 yang dominan secara global. Tingkat penyebaran dan penularan varian ini diketahui sangat cepat.

Bahkan para peneliti Oxford pun berpendapat, varian Delta bisa menginfeksi orang yang telah terpapar Covid-19 sebelumnya.

Risiko terinfeksi varian Delta muncul sangat tinggi pada individu yang sebelumnya terinfeksi oleh varian Beta dan Gamma yang muncul di Afrika Selatan dan Brasil.

Baca juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19

Kesimpulan itu didapat setelah para peneliti menguji kemampuan antibodi dalam sampel darah yang berperan untuk menetralkan varian baru.

Sebaliknya, orang yang sebelumnya terinfeksi varian Alpha, yang pertama kali terdeteksi di Inggris, memberikan perlindungan silang yang "masuk akal" terhadap semua varian baru yang menjadi perhatian.

“B.1.17 mungkin menjadi kandidat vaksin varian baru untuk memberikan perlindungan seluas-luasnya,” kata para peneliti.

Sumber: KOMPAS.com (Gloria Setyvani Putri)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi