Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah GeNose, Muncul Tes Covid-19 Metode Kumur, Apa Itu?

Baca di App
Lihat Foto
(Dok. Shutterstock)
Ilustrasi gargle, berkumur tidak hanya di rongga mulut, tetapi sampai ke kerongkongan atau tenggorokan.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Di tengah pandemi, sejumlah inovasi dihadirkan guna mengatasi penyebaran virus corona.

Beberapa inovasi, di antaranya GeNose C-19 sebagai alat skrining Covid-19 metode tiup.

Baru-baru ini, muncul inovasi baru lagi, yakni tes Covid-19 dengan metode kumur.

Jika umumnya pengambilan sampel PCR melalui swab nasofaring, dengan metode ini sampel diambil melalui metode kumur (gargling), kemudian sampel diperiksa menggunakan alat PCR.

Mengutip Kompas.com, Sabtu (3/7/2021), alat uji deteksi Covid-19 dengan metode kumur (gargling) merupakan inovasi dari Bio Farma dan perusahaan rintisan bioteknologi Nusantics.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan dalam rilisnya menyebut, alat ini bisa digunakan untuk alternatif pengambilan sampel pemeriksaan PCR yang menggunakan swab nasofaring-orofaring.

"Gargle-PCR memiliki sensitifitas hingga 95 persen sehingga dapat digunakan sebagai alternatif selain gold standard Swab Nasofaring-Orofaring menggunakan PCR Kit," tulis Biofarma dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Bio Farma dan Nusantics Kembangkan Alat Pendeteksi Covid-19 Metode Kumur

Bio Saliva

Alat uji Covid-19 dengan metode kumur ini buatan BioFarma ini diberi nama Bio Saliva.

Alat ini ke depan dinilai akan memberikan kenyamanan lebih dalam mendeteksi virus Covid-19 di tubuh pasien baik pasien dengan atau tanpa gejala.

"Bio Saliva merupakan pelengkap dari produk sebelumnya, mBioCov19," ujar CTO Nusantics Revata Utama seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).

Bio Saliva dibuat dengan melibatkan 400 lebih sampel dari pasien positif Covid-19 baik pasien rawat jalan, rawat inap, dan riset validasi selama 7 bulan.

Adapun uji validasi telah dilakukan bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan Rumah Sakit Dokter Kariadi (RSDK).

Alat deteksi Covid-19 dengan metode kumur ini telah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021.

Izin edar tersebut bernomor KEMENKES RI AKD 10302120673.

Baca juga: 4 Fakta Susu Beruang yang Ramai Diburu karena Dianggap Tangkal Covid


Cara penggunaan

Adapun cara penggunaan PCR-Kumur dari Bio Saliva dari pihak Biofarma yang diterima Kompas.com, Minggu (4/7/2021) caranya:

  1. Dalam kondisi masih menggunakan masker, tarik nafas dalam 5-6 kali
  2. Batuk keras seperti orang tersedak
  3. Ambil Tube Cairan Kumur (Gargle Solution) dari dalam box, lepaskan masker lalu tuangkan larutan kumur dari tube cairan kumur ke dalam mulut. Jangan ditelan
  4. Gunakan kembali masker, lakukan gerakan berkumur selama 10-15 detik sambil menengadahkan kepala ke belakang dan pastikan saat berkumur mengenai tenggorokan, kemudian berhenti sebentar sambil menahan cairan kumur di dalam mulut lalu ulangi gerakan berkumur sebanyak 3 kali
  5. Pasangkan corong (adapter) ke tube cairan kumur
  6. Buka masker dan keluarkan cairan kumur dari dalam mulut ke tube hingga mencapai batas garis 2,5 ml
  7. Pasang kembali masker ambil tube larutan pencampur (collection buffer) lalu tuangkan isi ke tube cairan kumur melalui corong (adapter) yang telah terpasang sebelumnya
  8. Lepaskan corong dan pasangkan kembali tutup pada tube cairan kumur lalu kocok tube hingga berbusa
  9. Masukkan tube ke plastik biohazard dan spesimen siap diujikan.

Adapun, ketentuan sebelum melakukan pemeriksaan dengan PCR kumur maka 1 jam sebelum penggunaan pasien dilarang 1 jam sebelum penggunaan, yakni:

  • Tidak makan dan minum
  • Tidak merokok
  • Tidak berkumur
  • Tidak menggosok gigi.

Baca juga: PPKM Darurat, Syarat Perjalanan Jauh Pakai Kartu Vaksin atau Tes Covid?

Keunggulan

Adapun sejumlah keunggulan Bio Saliva di antaranya:

  • Pengembangan produk proses dilkakukan dengan sampel pasien Indonesia sehingga memiliki kesesuaian dengan penduduk Indonesia
  • Bio Saliva dapat mendeteksi hingga angka CT 40 dan memiliki performance yang sangat baik untuk CT kurang dari 35 dengan sensitivitas hingga 93,57

"Produk ini menjawab tantangan laboratorium klinis akan kebutuhan testing dengan kondisi lapangan di Indonesia, yang umumnya jauh dari fasilitas kesehatan," ucap dia.

Ke depan ia berharap proses pengambilan sampel dapat dilakukan area non-medis dengan pengawasan tenaga kesehatan sehingga bisa mengurangi kerumumanan dan menghindari kontak.

Selain itu proses pengambilan sampelnya praktis sehingga memungkinkan pengambilan sampel dalam jumlah besar tanpa perlu menambah tenaga medis.

Mendeteksi varian baru

Keunggulan lain, pemeriksaan dengan kit ini diklaim mampu mendeteksi mutasi Alpha, Beta, Gamma, Delta, Kappa, Eta, Lota, B 1.466.2 varian Indonesia, Epsilon, dan Lambda.

Kemampuan ini menurutnya karena pertimbangan target genes yang dipakai dalam deteksi.

Adapun alat mendeteksi dengan memilih target genes helicase (nsp-13) dan RdRp (nsp-12) yang mana target ini lebih tahan terhadap mutasi sehingga lebih sensitif

Saat ini, uji post market BioSaliva dilakukan di 3 laboratorium Lab Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Lab Biomedik Lanjut Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, dan Lab Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Adapun untuk tahap awal tes dengan PCR-Kumur dilakukan mulai 3 Juli 2021 di laboratorium GSI Kuningan dan Cilandak yang dilakukan secara terbatas.

Nantinya, tes ini akan diperluas ke laboratorium jaringan Biofarma.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi