Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Kehabisan Oksigen, 63 Pasien RSUP Dr Sardjito Meninggal dalam Sehari

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Klarifikasi
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Beredar pemberitaan di berbagai media massa mengenai kabar adanya 63 pasien di RSUP Dr Sardjito yang meninggal akibat rumah sakit itu kehabisan suplai oksigen.

Berita itu pun kemudian banyak disebarkan ulang oleh netizen di media sosial, dengan berbagai narasi yang mereka tuliskan.

Pihak RSUP Dr Sardjito membenarkan ada 63 pasiennya yang meninggal dalam waktu 24 jam, tetapi jumlah tersebut, dikatakan pihak RS, tidak semuanya disebabkan oleh faktor oksigen yang habis.

Narasi yang beredar

Di media sosial, berita soal meninggalnya 63 pasien di RSUP Dr. Sardjito dalam waktu satu hari begitu banyak dibagikan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita-berita itu berasal dari berbagai media massa nasional yang memang memuat kabar menyoal hal tersebut.

Namun, kemudian para pengguna media sosial menambahkan narasi berisi interpretasi mereka akan berita yang tersebar.

Salah satunya akun Facebook Ginanjar Indrajati Bintoro.

Ia mengunggah konten di Facebook dengan narasi sebagai berikut:

"Fakta: Dalam durasi 1 hari saja, mulai kemarin hingga dini hari tadi (4/7/21) 63 pasien di RSUP Dr. Sardjito meninggal dunia, setelah RS tersebut kekurangan pasokan oksigen.

..."  tulis akun tersebut, Minggu (4/7/2021).

Unggahan itu pun mendapat 134 emoji, 4 komentar, dan 54 kali dibagikan, setidaknya hingga berita ini dituliskan, Senin (5/7/2021).

Konfirmasi Kompas.com

Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Rukmono Siswishanto memberikan penjelasan melalui konferensi pers yang digelar Minggu (4/7/2021).

Ia membenarkan ada 63 pasien yang meninggal di sana pada Sabtu (3/7/2021) pagi hingga Minggu (4/7/2021) pagi.

“Terkait kabar 63 pasien meninggal dapat kami sampaikan penjelasan bahwa jumlah tersebut akumulasi dari hari Sabtu pagi (3/7/2021) sampai Minggu pagi (4/7/2021). Sedangkan 33 pasien yang meninggal karena kondisi mereka memburuk," kata Rukmono, sebagaimana diberitakan Kompas.com, (4/7/2021).

Ke-33 pasien tersebut adalah pasien Covid-19.

 

Dalam keterangan tertulis yang juga diedarkan pada hari yang sama, Rukmomo menyebut ke-33 pasien yang mengalami perburukan itu lah yang meninggal pasca suplai oksigen central di RSUP Dr. Sardjito habis pada Sabtu (3/7/2021) pukul 20.00 WIB.

"Yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien," sebut Rukmono.

Dengan begitu, 30 pasien lainnya meninggal sebelum kondisi krisis oksigen terjadi.

Terkait 33 pasien yang meninggal pasca habisnya persediaan oksigen central, Rukmono menegaskan dalam kondisi itu para pasien tetap menerima bantuan oksigen, melalui oksigen tabung.

"Dalam kondisi tersebut, semua pasien yang tidak tersuplai oksigen central maka dalam pelayanannya tetap tersuplai menggunakan suplai oksigen tabung. Salah satunya bantuan dari Polda DIY sejumlah 100 tabung," jelas dia.

"Pasien-pasien yang memerlukan bantuan oksigen tetap tersuplai. Sehingga tidak benar jika meninggal tanpa bantuan oksigen," imbuh dia.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dari pihak rumah sakit, maka berita yang beredar terkait adanya 63 pasien yang meninggal dalam satu hari di RSUP Dr. Sardjito memang benar adanya.

Akan tetapi, tidak semuanya disebabkan oleh faktor kehabisan oksigen sebagaimana banyak diberitakan dan menimbulkan salah paham di masyarakat.

Hanya 33 pasien yang dikonfirmasi meninggal pasca-persediaan oksigen central rumah sakit tersebut habis.

Itu pun mereka masih dalam kondisi tersuplai oksigen tabung, bukan meninggal dalam kondisi tanpa bantuan oksigen sama sekali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi