Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Hentikan Proyek Infrastruktur Rp140 M untuk Tangani Pandemi, Ini Kata Pengamat

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Ilustrasi proyek infrastruktur
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam unggahan di Instagramnya, menjelaskan, pihaknya akan menghentikan 11 proyek infrastruktur di 2021 senilai Rp140 miliar.

Anggaran tersebut akan direalokasi untuk penanganan Covid-19.

RK menjelaskan dana tersebut akan dialihkan untuk menyediakan obat-obatan dan suplemen bagi masyarakat yang terkena Covid-19, termasuk mereka yang menjalani isolasi mandiri, tetapi kesulitan secara ekonomi.

Mulai Senin (5/7/2021), masyarakat dengan kondisi tertentu sudah bisa mengakses layanan kesehatan secara gratis dari dokter Dinas Kesehatan Jawa Barat melalui telekonsultasi di laman Pikobar atau dengan mengunjungi link https://pikobar.jabarprov.go.id/isoman.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan ini pun mendapatkan reaksi positif dari warganet. Meski ada juga yang kontra.

Lantas, apakah kebijakan ini sudah pas dan mengapa baru sekarang dilaksanakan?

Baca juga: Cara dan Syarat Pengajuan STRP untuk Keluar Masuk Jakarta saat PPKM Darurat

Harusnya sejak dulu

Terkait kebijakan realokasi atau pengalihan proyek prioritas ini, pakar kebijakan publik Gabriel Lele menyebutnya sebagai hal yang lumrah dan memang semestinya ditempuh dalam kondisi krisis seperti saat ini.

"Di negara manapun, ketika ada krisis, apalagi pandemi, pemerintah umumnya merealokasi semua proyek pembangunan untuk menangani krisis," kata Gabriel saat dihubungi Senin (5/7/2021).

Hanya saja, ia menyayangkan keputusan ini baru diambil sekarang, ketika kondisi pandemi sudah memasuki tahap yang mengkhawatirkan.

"Jika saja agak lebih awal, mungkin kondisi kita tidak separah sekarang," ujar dia.

Kasus Covid-19 di Indonesia memang sedang melonjak naik.

Angka kasus baru harian yang semula di kisaran 5.000 kasus, kini meningkat 4 kali lipat lebih banyak hingga 27.000 lebih kasus per hari.

Baca juga: Setelah Ivermectin dan Vitamin C, Kini Susu Beruang yang Diburu karena Dianggap Tangkal Covid-19

Infrastruktur penting, tapi lebih penting nyawa masyarakat...

Dosen manajemen kebijakan publik Fisipol UGM ini menyebut pembangunan infrastruktur memang urgent untuk kemajuan suatu wilayah dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

Namun, apalah arti kemajuan dan kesejahteraan itu jika nyawa masyarakat itu justru terancam wabah penyakit.

"Jalan, jembatan, dan fasilitas lain masih bisa dibangun (nanti), tapi nyawa manusia yang meninggal tidak akan bisa hidup lagi," ujar dia.

Oleh karena itu, kepentingan menyangkut keselamatan masyarakat ini memang selayaknya lebih diutamakan.

Dampak realokasi proyek untuk penanganan pandemi

Segala tindakan pasti memilki konsekuensinya, termasuk kebijakan realokasi dana proyek ini.

Dampak ke tenaga kerja

Lele menyebut, setidaknya dalam jangka pendek keputusan menghentikan atau menunda pengerjaan proyek infrastruktur akan berdampak pada kelompok tenaga kerja yang terlibat di sana.

"Tentu ada efek, terutama untuk pekerja yang bakal nganggur. Itu (bisa) diselesaikan dengan jaring pengaman sosial," sebut dia.

Jaring pengaman sosial, misalnya bantuan langsung tunai, subsidi, kebutuhan pokok sehari-hari, dan sebagainya.

Di samping itu, kebijakan ini juga akan membawa pengaruh secara politik.

Pembangunan banyak menjadi agenda pemerintah baik di tataran daerah maupun pusat selama melaksanan masa kepemimpinannya.

Perwujudannya yang dapat disaksikan secara fisik membuat masyarakat dengan mudah menilai apakah ada progres dalam pembangunan infrastruktur selama masa kepemimpinan seorang kepala pemerintahan.

Semua itu tentu akan berpengaruh pada penilaian yang akan diberikan kepada sosok pemimpin yang bersangkutan.

Namun khusus dalam kondisi seperti saat ini, Lele menilai masyarakat akan memahami bahwa pengalihan prioritas dari pembangunan infrastruktur ke penanganan krisis, adalah satu hal yang positif.

"Semua (kebijakan) pasti ada dampak politisnya dan Pemerintah pasti shdah menghitung semuanya.

Jauh lebih kecil dampaknya (konsekwensi negatif) melakukan realokasi untuk penanganan pandemi ketimbang melanjutkan berbagai proyek itu," pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi