Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Lengkap Isolasi Mandiri Anak-anak Menurut IDAI

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Petugas kesehatan memasuki area isolasi mandiri saat melakukan pendataan bagi warga yang terpapar COVID-19 di Banjar Terunasari, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar, Bali, Kamis (1/7/2021). Satgas COVID-19 menerapkan PPKM Mikro secara ketat di kawasan tersebut menyusul 20 warga setempat dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan tes usap PCR yang diikuti 43 warga pada Selasa (29/6). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia, salah satu hal yang mungkin dikhawatirkan orang tua adalah ketika anak-anak terinfeksi dan harus menjalani isolasi mandiri.

Terkait dengan isolasi mandiri yang dilakukan anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan panduan untuk melakukan Isolasi Mandiri pada anak.

Berikut ini sejumlah hal terkait isolasi mandiri pada anak.

Baca juga: Catat, Hal-hal Ini Wajib Diperhatikan Saat Isolasi Mandiri di Rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat

Sejumlah syarat untuk melakukan isolasi mandiri pada anak yakni:

Menurut rekomendasi IDAI, saat anak menjalani isolasi mandiri maka orang tua tetap dapat mengasuh anak yang positif Covid-19 tersebut. 

Orang tua atau pengasuh disarankan yang memiliki risiko rendah untuk mengalami perberatan gejala Covid-19.

Adapun jika ada anggota keluarga yang positif, IDAI juga mengatakan ia dapat diisolasi bersama dengan anak yang juga tengah isolasi.

Apabila orang tua dan anak berbeda status Covid-19nya maka disarankan untuk diberikan jarak tidur 2 meter di tempat tidur yang terpisah.

Saat isolasi mandiri, maka orang tua harus memberikan dukungan psikologis pada anak.

Baca juga: 5 Kondisi yang Harus Diwaspadai Saat Isolasi Mandiri di Rumah

 

Tanda bahaya

Saat mendampingi anak isolasi mandiri, ada baiknya orang tua memperhatikan tanda bahaya pada laju napasnya.

Adapun tanda bahaya tersebut yakni apabila laju napas:

  • Bayi kurang dari 2 bulan, laju napas lebih dari 60 kali per menit
  • 2-11 bulan, laju napas 50 kali per menit
  • 1-5 tahun, laju napas lebih dari 40 kali per menit
  • Lebih dari lima tahun laju napas lebih dari 30 kali per menit

Orang tua sebaiknya juga lekas membawa anak ke rumah sakit bila anak mengalami gejala:

  • Anak banyak tidur
  • Napas cepat
  • Ada cekungan di dada, hidung kembang kempis
  • Saturasi oksigen kurang dari 95 persen
  • Mata merah, ruam, leher bengkak
  • Demam lebih dari 7 hari
  • Kejang
  • Tidak bisa makan dan minum
  • Mata cekung
  • BAK berkurang
  • Terjadi penurunan kesadaran. 

Baca juga: Jadi Syarat Perjalanan, Ini Cara Cek dan Download Sertifikat Vaksinasi Covid-19

 

Alat dan obat yang perlu disediakan di rumah

Adapun sejumlah alat yang perlu disediakan di rumah saat melakukan isolasi mandiri yakni:

  • Termometer (pengukur suhu)
  • Oxymeter (pengukur saturasi oksigen dan frekuensi nadi)

Sementara untuk obat yang perlu disediakan yakni:
1. Obat demam

2. Multivitamin

Termasuk vitamin C dengan ketentuan:

  • 1-3 tahun: maksimal 400 mg/hari
  • 4-8 tahun: maksimal 600 mg/hari
  • 9-13 tahun: maksimal 1200 mg/hari
  • 14-18 tahun: maksimal 1800 mg/hari

Serta termasuk vitamin D3 dengan ketentuan:

  • Kurang dari 3 tahun: 400 U/hari
  • Anak: 1.000 U/hari
  • Remaja: 2.000 U/hari
  • Remaja Obesitas: 5.000 U/hari

3. Zink

Untuk ketentuan zink yakni 20 mg per hari selama 14 hari. 

Baca juga: Inilah Vitamin yang Dibutuhkan Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri

 

Pelaksanaan isolasi mandiri di rumah

Adapun protokol pelaksanaan isolasi mandiri di rumah yakni selalu:

  • Periksa suhu tubuh pagi dan sore
  • Periksa saturasi oksigen dan frekuensi nadi
  • Pantau laju napas
  • Berikan bayi ASI
  • Berikan anak makanan bergizi.

Upayakan anak melakukan protokol kesehatan seperti tetap berada di rumah, menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dan menerapkan etika batuk. 

Baca juga: Penjelasan Ahli soal Tes PCR Kumur, serta Bedanya dengan Swab PCR dan Rapid Antigen

Adapun terkait penggunaan masker perhatikan hal berikut:

  • Anak di atas 2 tahun ke atas atau yang sudah bisa melepas dan memakai maskernya sendiri dianjurkan untuk memakai masker
  • Pemasangan masker harus dilakukan dengan tepat
  • Berikan “Istirahat masker” jika anak berada di ruangan sendiri atau ada jarak 2 meter dari pengasuh
  • Masker tidak perlu digunakan saat anak tidur
  • Pengasuh yang berada di dalam ruangan yang sama harus memakai masker atau pelindung mata bila memungkinkan

Jangan lupa untuk membersihkan area rumah yang sering disentuh, seperti:

  • Gagang pintu
  • Keran
  • Toilet
  • Westafel
  • Sakelar
  • Meja
  • Kursi

Adapun pembersihan bisa dilakukan dengan memakai campuran air dan sabun atau detergen atau cairan desinfektan khusus.

Panduan lengkap Isolasi Mandiri Anak-anak dapat didownload di sini. 

Baca juga: Login jakevo.jakarta.go.id Cara Buat STRP, Syarat Wajib Masuk Jakarta Selama PPKM Darurat 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi