Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Bikin Alat Oksigen dari Aerator Akuarium, Apakah Bisa? Ini Penjelasan Ahli

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar WhatsApp
Viral buat sendiri tabung oksigen dengan aerator ikan
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Di media sosial beredar video yang membagikan cara membuat alat oksigen untuk membantu mereka yang butuh bantuan oksigen karena Covid-19.

Video ini juga beredar di berbagai grup WhatsApp, di tengah sulitnya mendapatkan tabung oksigen di berbagai daerah.

Dalam video itu, dijelaskan cara membuat O2 hanya menggunakan sejumlah bahan dengan biaya di kisaran Rp 100.000-an.

Adapun bahan yang digunakan dalam video tersebut adalah alat penghasil gelembung udara di kolam ikan (aerator), botol air mineral, serta selang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Cukup saya berikan 2 alat untuk gelembung ikan yang biasanya di akuarium. Harganya satu Rp 50.000 jadi 2 Rp 100.000 lanjut kita siapkan selang. Ini sesuai kebutuhan. Minimal 2 meter biar nanti bisa dijangkau. Karena darurat ini selang masih begini saja. Ini langsung masuk ke hidung. Ini kita masukkan ke botol ini,” demikian penjelasan yang ada di video itu.

Baca juga: Viral, Unggahan E-mail Phishing Catut PT Pos Indonesia, Waspada!

Selang dihubungkan dengan dua aerator ikan dan dimasukkan ke dalam botol air mineral berisi air.

Pembuat video menyebutkan, oksigen yang dihasilkan bisa digunakan untuk pasien yang tengah merasakan sesak.

Benarkah alat seperti ini bisa membantu?

Penjelasan ahli

Koordinator Kelompok Penelitian Otomasi Industri, Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, Hendri Maja Saputra, mengatakan, pihaknya sudah melakukan uji coba dari apa yang dibagikan dalam video viral tersebut.

Setelah dicoba, menurut dia, alat tersebut belum bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk menghasilkan oksigen bagi pasien.

“Sudah kami coba melalui eksperimen, ternyata sistem tidak bisa meningkatkan fraksi oksigen,” ujar Hendri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/7/2021).

Ia mengatakan, idealnya oksigen murni fraksi oksigen adalah 100 persen dengan realitas lebih dari 90 persen.

Adapun udara bebas idealnya fraksi oksigen adalah 21 persen.

“Hasil pengujian kemarin (dengan cara video viral) tidak ada perubahan yakni tetap 21 persen),” kata dia.

Dengan demikian, kata Hendri, membuat alat seperti ditunjukkan dalam video tidak bisa sebagai alternatif pengganti tabung oksigen.

Apakah ada bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan alat seperti itu?

Hendri mengaku belum bisa mengidentifikasinya.

Meski demikian, ia menyarankan agar masyarakat tak mudah percaya dengan informasi yang dibagikan melalui video seperti itu.

Hal-hal seperti ini perlu dibuktikan secara ilmiah.

Baca juga: Video Viral Pembeli Rebutan Susu Beruang, Benarkah Berkhasiat?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi