Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 6 Juli 2021: Rekor Kasus Harian Covid-19 di Indonesia | India Diprediksi Alami Gelombang Ketiga pada Agustus 2021

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Petugas memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu (4/7/2021). Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu (4/7/2021) mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 terus berkembang di seluruh dunia. Perkembangan itu ada yang ke arah pemburukan, ada pula yang ke arah perbaikan situasi.

Sejumlah negara melaporkan tengah mengalami peningkatan kasus infeksi, termasuk masalah-masalah lanjutannya.

Namun sebagian negara yang lain sudah mulai melonggarkan aturan protokol kesehatan dan memulai beraktivitas mendekati normal.

Kebijakan dan penanganan yang diambil pun beragam di tiap negara, disesuaikan dengan situasi kegentingan juga kemampuan negara tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksinasi Covid-19

Berikut ini adalah perkembangan terbaru pandemi Covid-19 dari sejumlah negara:

1. Indonesia

Indonesia kembali memecahkan rekor kasus harian pada Senin (5/7/2021).

Berdasarkan data yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19, dilaporkan ada 29.745 kasus baru yang terkonfirmasi selama 24 jam.

Ini menjadi angka tertinggi selama pandemi melanda Tanah Air.

Dengan penambahan itu, akumulasi kasus infeksi di Indonesia mencapai 2.313.829 kasus.

Baca juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19

Rekor ini terpecahkan di hari ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali diberlakukan.

Angka kasus baru yang saat ini dilaporkan jauh meninggalkan angka kesembuhan yang tidak mencapai setengahnya.

Masih mengacu data yang sama, total kasus yang dinyatakan sembuh di hari itu adalah sebanyak 14.771 kasus.

Baca juga: Mengenal Apa Itu PPKM Darurat dan Bedanya dengan PPKM Mikro

2. Inggris

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menyampaikan ia akan menyerahkan kepada masyarakat apakah akan tetap memakai masker saat berada di ruang tertutup seperti kereta bawah tanah dan bus.

Dikutip dari The New York Times (5/7/2021), hal itu disampaikan Johnson, Senin (5/7/2021) saat menguraikan rencana pemerintahannya untuk mencabut sebagian besar pembatasan atau aturan yang masih tersisa di Inggris pada 19 Juli nanti.

Namun sikap tersebut mendapat banyak kritik, salah satunya dari para ilmuwan di sana.

Apa yang disampaikan Johnson dianggap menempatkan orang-orang yang lebih rentan pada risiko yang lebih besar. 

Pernyataan untuk menghapus sejumlah aturan di tengah virus yang masih menyebar luas di tengah populasi juga dianggap sebagai sikap yang terlalu santai.

Baca juga: Varian Delta Dapat Menular Hanya Berpapasan 5-10 Detik, Apakah 3M Masih Cukup?

3.  India

Setelah serangan gelombang kedua berhasil terlewati di India, negara ini diprediksi akan mengalami serangan gelombang ketiga pada Agustus-September mendatang dengan puncaknya terjadi pada September.

Pendapat ini merupakan hasil penelitian dari SBI Research berjudul Covid-19: The race to finishing line, yang dilaporkan India Today (5/7/2021).

SBI Research menyebut di minggu kedua Juli, kasus positif di suatu tempat di India bisa mencapai 10.000, namun pada minggu kedua bulan Agustus jumlah itu diprediksi dapat mulai meningkat.

Data terakhir, Senin (5/7/2021), India mencatat ada 39.796 kasus baru secara nasional.

Laporan tersebut juga membahas tentang gelombang kedua di India dan menyebut puncaknya terjadi pada 7 Mei lalu setelah mulai melanda sejak sebulan sebelumnya.

Baca juga: Beda Varian Delta dengan SARS-CoV-2

4.  Amerika Serikat

Presiden AS, Joe Biden pada awal Mei 2021 menargetkan 70 persen orang dewasa telah tervaksinasi saat negara itu merayakan hari kemerdekaan pada 4 Juli 2021.

Namun, kenyataannya, dari 50 negara bagian yang ada, hanya 20 di antaranya yang berhasil mencapai target tersebut, mengutip CNN (4/7/2021).

Sebagian besar lainnya masih belum memenuhi target sang Presiden.

Baca juga: Cara Melihat dan Unduh Sertifikat Vaksin Covid-19

Bahkan, ada beberapa negara bagian yang tingkat vaksinasnya masih di bawah 35 persen.

Pejabat Gedung Putih pada Juni telah mengakui, mereka akan mendapatkan kegagalan dari taget yang sudah ditetapkan sebelumnya, akibat adanya varian Delta yang kini telah menyebar di seluruh negara bagian.

Ketika awal target ditetapkan, laju vaksinasi memang berjalan dengan cepat di mana setiap harinya ada sekitar 3,3 juta dosis vaksin yang disuntikkan.

Saat itu, ada sekitar 1,8 juta orang baru mendapatkan vaksin setiap harinya.

Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Daftar Bansos PPKM Darurat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi