Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Awasi Mobilitas Warga Lewat NASA hingga Google, Ini Hasilnya

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Humas Kemenko Kemaritiman dan Investasi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat melakukan kunjungan ke Sofifi, Maluku Utara untuk meninjau pembangunan infrastruktur di kota tersebut, Selasa (22/6/2021).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai koordinator Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, memantau mobilitas masyarakat secara virtual.

PPKM darurat telah diterapkan 3-20 Juli 2021, untuk mengurangi mobilitas masyarakat, demi mencegah penularan Covid-19.

"Kalau kita lihat di Kepulauan Seribu dan Jakarta semua sudah merah. Paling tinggi di Jakarta Selatan untuk indeks penurunannya. Sisanya masih di 17 persen, ini juga semua baru penurunan untuk alpha, belum delta," kata Luhut, melalui keterangan tertulis, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Ini Skenario Terburuk yang Disiapkan Pemerintah jika Kasus Harian Tembus 40.000 Kasus

Mobilitas dipantau lewat NASA, Google, dan Facebook

Mobilisasi warga dipantau melalui Facebook Mobility, Google Traffic, dan Night Light dari NASA.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut memerintahkan agar semua pihak bisa fokus mengejar target mobilisasi warga turun hingga 50 persen.

Berdasarkan analisis, dibutuhkan sekitar penurunan mobilitas warga sebesar 30 persen untuk Covid-19 varian alpha dan 50 persen untuk varian Delta agar jumlah kasus Covid-19 di wilayah tersebut dapat menurun.

Luhut berharap agar Polri dan pihak yang berwenang dapat melakukan penyekatan mobilitas untuk memastikan PPKM Darurat berjalan dengan baik.

"Jangan diberikan pengecualian, diluar sektor kritikal dan esensial, ataupun untuk pelayanan publik," tutur Luhut.

Pemerintah menargetkan agar mobilitas warga di sejumlah wilayah tersebut turun hingga 50 persen.

Hal ini demi mengurangi jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia yang ditargetkan agar turun hingga 10.000 per hari.

Indeks mobilitas

Kompas.com memantau data perubahan mobilitas di Indonesia yang diunggah pada 1 Juli 2021 dari Laporan Mobilitas Masyarakat oleh Google.

Indeks mobilitasnya, meliputi:

Baca juga: Hari Ini Terjadi Aphelion, Bumi Berada di Titik Terjauh dari Matahari, Apa Dampaknya?

Pantauan mobilitas

Berikut pantauan indeks mobilitas di 3 provinsi:

1. DKI Jakarta

Indeks mobilitas di DKI Jakarta secara keseluruhan pada Minggu (4/7/2021) berkurang sampai 18,6 persen.

Angka itu diperoleh dari Google Mobility dengan penurunan sampai 22,5 persen dan dari data Facebook Mobility menurun sampai 15,7 persen.

Hal ini digambarkan dari anggota yang aktif sebanyak 1.406 dari 7.817 orang.

2. Banten

Pada saat yang sama, Provinsi Banten memiliki indeks moblilitas yang berkurang mencapai 21,6 persen.

Angka itu diperoleh dari Google Mobility dengan penurunan sampai 18,5 persen dan dari data Facebook Mobility menurun sampai 13,3 persen.

Hal ini digambarkan dari anggota yang aktif sebanyak 2.636 dari 7.243 orang.

3. Jawa Barat

Sementara itu, di Provinsi Jawa Barat, memiliki indeks moblilitas yang berkurang mencapai 17,8 persen.

Angka itu diperoleh dari Google Mobility dengan penurunan sampai 19,8 persen dan dari data Facebook Mobility menurun sampai 15,6 persen.

Hal ini digambarkan dari anggota yang aktif sebanyak 11.760 dari 21.646 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi