Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pulihkan Indra Perasa dan Penciuman yang Hilang akibat Covid-19 dengan Latihan

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/NENAD CAVOSKI
Ilustrasi anosmia, salah satu gejala Covid-19
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Salah satu gejala yang kerap dijumpai pada pasien Covid-19 adalah kehilangan kemampuan indra penciuman dan pencecap atau disebut juga anosmia.

Hilangnya kemampuan mencium bau dan mencecap rasa dapat berdampak pada penurunan nafsu makan, yang dapat mengganggu pemenuhan nutrisi sehari-hari.

Kehilangan kemampuan indra penciuman juga dapat berdampak fatal, misalnya seseorang jadi tidak bisa mendeteksi kebocoran gas, atau makanan yang sudah basi.

Lantas, bagaimana cara menangani kemampuan indra penciuman dan pencecap yang hilang akibat Covid-19?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sering Dialami, Ini Bedanya Kehilangan Penciuman akibat Covid-19 dan Pilek

Latihan penciuman

Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dr Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, ada latihan yang bisa dilakukan untuk membantu memulihkan kemampuan indra penciuman dan pencecap.

"Itu namanya smell training. Untuk membantu indra kembali pulih kemampuannya," kata Tonang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/7/2021).

Latihan penciuman atau smell training, dilakukan dengan mencium benda-benda yang memiliki aroma khas.

Beberapa benda yang direkomendasikan untuk melatih kembali penciuman, yaitu:

Tonang menambahkan, kopi tidak direkomendasikan sebagai sarana untuk melatih kembali penciuman.

"Yang perlu koreksi adalah kopi. Itu justru tidak boleh, karena justru membuat parosmia," kata Tonang.

Parosmia adalah distorsi pada indra penciuman, misalnya benda yang dicium jadi berbau busuk seperti sampah, karet terbakar, atau asap.

Kondisi parosmia juga dapat ditemukan pada pasien Covid-19.

Baca juga: Latihan Penciuman untuk yang Alami Anosmia karena Covid-19, Bagaimana Caranya?

Cara melatih penciuman

Latihan penciuman dapat dilakukan secara mandiri, berikut langkah-langkahnya:

Latihan penciuman dapat dilakukan berkelanjutan dalam 3 bulan, 6 bulan, atau sampai kemampuan indra penciuman dan pencecap pulih seperti sedia kala.

Mengutip Kompas.com, 1 Juli 2021, Benjamin S. Bleier, profesor otolaringologi-bedah kepala dan leher di Harvard Medical School, memperkirakan, paparan aroma secara berulang bisa meningkatkan kapasitas neurogeneratif sel khusus di daerah hidung, yang bertanggung jawab untuk penciuman.

Peningkatan kapasitas neuroregeneratif itu diperkirakan dapat membantu memulihkan syaraf penciuman yang rusak.

Baca juga: Ini Bedanya Kehilangan Penciuman karena Virus Corona dan Pilek

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa Itu Anosmia?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi