Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Ricuh Pedagang Lawan Petugas PPKM di Pasar Kandangan Kediri

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi hoaks, hoax
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Beredar sebuah video di media sosial yang menampilkan kericuhan antara pedagang di sebuah pasar dengan petugas yang menegakkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dalam unggahan yang ada, video tersebut diberi pin lokasi Pasar Kandangan, sebuah pasar yang ada di Kediri, Jawa Timur.

Namun, dari konfirmasi dan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, peristiwa itu terjadi di sebuah pasar di Banda Aceh pada Mei lalu akibat rencana relokasi pedagang di Pasar Kartini Peunayong.

Narasi yang beredar

Unggahan video berdurasi 25 detik tersebut, salah satunya diunggah oleh akun Facebook @Toba Trader pada Selasa (6/7/2021)

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video tersebut menampilkan perlawanan sejumlah orang terhadap sekumpulan petugas dengan melempar-lemparkan berbagai macam benda, salah satunya keranjang buah.

Tidak jelas percakapan apa yang berlangsung di tempat kejadian, namun suara itu berupa teriakan dan seruan orang-orang kepada petugas.

Berlatar di sebuah jalan dalam kondisi yang masih gelap dengan penerangan yang menyala, kejadian itu disebut terjadi di Pasar Kandangan, Kediri, Jawa Timur.

Tak hanya mengunggah video dengan keterangan lokasi di Pasar Kandangan, pengunggah juga menuliskan narasi sebagai berikut:

"Kediri Pasar kandangan. Rakyat sdh muak sama kebijakan Rezim yg menyengsarakan, menyengsarakan, menyengsarakan...mbuhlah," tulis dia.

Klarifikasi Kompas.com

Terkait informasi tersebut, Kapolsek Kandangan, Iptu Gatot Pesantoro membantah hal itu terjadi di wilayahnya.

"(Di Pasar Kandangan) Tidak menemukan kerusuhan apa pun, bahkan sepi karena diberlakukannya PPKM Darurat," kata Gatot saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/7/2021) pagi.

Hal senada juga diungkapkan Kabid Humas Polda Jawa Timur, Gatot Repli Handoko.

Ia menegaskan kejadian dalam video bukan terjadi di Kediri, Jawa Timur.

Ia justru menyebut kericuhan tersebut terjadi di Pasar Peunayong, Banda Aceh.

"Di Kediri dan Benowo tidak ada kejadian tersebut. Infonya di Aceh," kata dia.

Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri, Agung Joko Retmono juga menyampaikan bantahannya terkait peristiwa itu melalui sebuah video di akun Kediri on The Road.

"Video yang melibatkan personel Satpol PP yang beredar di sosial media itu bukan di Pasar Kandangan, Kabupaten Kediri, karena saya selalu menekankan kepada anggota untuk tidak anarkis saat di lapangan. Jika ada yang menyatakan video tersebut ada di Pasar Kandangan, Kabupaten Kediri, itu adalah hoaks," tegas Agung.

Sementara itu, diberitakan Serambinews.com (24/5/2021), kericuhan sebagaimana tersebar di media sosial tersebut terjadi di Pasar Kartini Peunayong, Banda Aceh pada 24 Mei 2021 dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Kericuhan terjadi akibat pedagang yang menolak pemindahan lokasi dagang ke Pasar Almahirah Lamdingin.

Petugas yang merupakan gabungan Pol PP, TNI, dan Polisi diketahui datang sejak pukul 23.00 WIB, namun pedagang bertahan sehingga pecah kericuhan beberapa jam setelahnya.

Mereka melempari Satpol PP dengan tempat penyimpanan buah dan sayur sehingga membuat para petugas mundur untuk menyelamatkan diri.

Para pedagang tersebut menolak pindah sebelum dapat dipertemukan dengan Wali Kota Banda Aceh.

Tuntutan pun dikabulkan oleh Wakil Wali Kota dan membuat suasana ketegangan sedikit mereda.

Kesimpulan

Kericuhan antara petugas dan pedagang pasar tersebut tidak benar terjadi di Pasar Kandangan, Kediri di saat PPKM Darurat.

Faktanya, peristiwa itu terjadi di sebuah pasar di Banda Aceh pada Mei lalu akibat rencana relokasi pedagang di Pasar Kartini Peunayong.

Dengan demikian, narasi yang beredar di media sosial beberapa hari terakhir adalah hoaks atau informasi bohong.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi