Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 8 Juli: 5 Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi | Studi Singapura: Vaksin Beri Perlindungan 69 Persen terhadap Varian Delta

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas dan keluarga saat melakukan pemularasan jenazah pasien Covid-19 di Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/7/2021). Pasien meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerja sama dengan Polresta Bogor Kota menyediakan nomor hotline (WhatsApp) untuk penanganan jenazah pasien Covid-19 saat isolasi mandiri dengan nomor 0811-1173-165.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pandemi virus corona belum berakhir, di mana sejumlah negara masih terus melaporkan adanya penambahan kasus baru infeksi Covid-19.

Melansir data Worldometers pada Kamis (8/7/2021) pukul 05.45 WIB, virus corona telah menginfeksi 185.802.452 orang di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 170.059.378 kasus telah dinyatakan sembuh dan 4.016.710 orang meninggal akibat Covid-19.

Baca juga: Mengenal Apa Itu PPKM Darurat dan Bedanya dengan PPKM Mikro

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut lima negara dengan kasus tertinggi:

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Dilaporkan sebanyak 34.636.828 kasus infeksi virus corona terjadi di negara ini, dengan 29.163.549 di antaranya telah sembuh.

Adapun kematian akibat virus corona di AS juga menduduki peringkat pertama secara global, dengan 621.749 kasus.

Baca juga: Varian Delta Dapat Menular Hanya Berpapasan 5-10 Detik, Apakah 3M Masih Cukup?

2. India

India masih melaporkan ribuan kasus baru setiap harinya, dengan terbaru terdapat 45.196 infeksi selama satu hari terakhir.

Negara yang berada di posisi kedua dengan kasus tertinggi di dunia ini mencatat 30.708.092 kasus infeksi secara total.

Dari jumlah tersebut, 29.836.070 kasus telah sembuh dan 405.054 orang meninggal dunia akibat infeksi virus SARS-CoV-2.

Baca juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19

3. Brasil

Brasil berada di posisi ketiga negara dengan kasus infeksi Covid-19 terbanyak di seluruh dunia.

Berdasarkan data yang dilaporkan, virus corona telah menginfeksi sebanyak 18.909.037 orang di Brasil, dengan 54.022 kasus baru dalam satu hari terakhir.

Dari total kasus yang terjadi, sebanyak 17.352.670 orang dinyatakan pulih dan virus corona telah menewaskan 528.540 orang di negara ini.

Baca juga: Cara Cek Penerima Bansos Tunai PPKM Darurat dari Kemensos

4. Perancis

Perancis menjadi negara keempat dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Sejauh ini, dilaporkan bahwa virus corona telah menginfeksi 5.794.665 orang di negara ini.

Sementara itu, paparan Covid-19 telah menewaskan 111.259 orang di Perancis.

Baca juga: Menilik Posisi Kasus Covid-19 di Indonesia Dibandingkan dengan Negara Lain

5. Rusia

Rusia melaporkan 23.962 kasus baru dalam satu hari terakhir.

Saat ini, Rusia berada di posisi kelima negara dengan kasus infeksi terbanyak, melaporkan 5.682.634 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari jumlah tersebut, 5.121.919 orang yang terpapar virus telah sembuh dan 140.041 orang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.

Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman

Studi: Vaksin lengkap 69 persen lindungi dari varian Delta

Sebuah penelitian di Singapura menemukan bahwa vaksinasi Covid-19 memberikan perlindungan sekitar 69 persen terhadap infeksi oleh varian Delta, terlepas dari gejalanya.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada Rabu, 7 Juli 2021

Mengutip studi oleh Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) dan Kementerian Kesehatan, Ong mengatakan bahwa data juga menunjukkan adanya perlindungan vaksin terhadap penyakit simtomatik sebesar 80-90 persen.

“Efektivitas vaksinasi terhadap penyakit Covid-19 yang parah, membutuhkan suplementasi oksigen, perawatan ICU, atau kematian mencapai 93 persen,” ujarnya seperti dilansir dari CNA, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Melihat Cara Singapura Mengatasi Wabah DBD...

Penelitian dilakukan dengan sekitar 1.000 kontak rumah tangga kasus Covid-19 antara September 2020 sampai akhir Mei 2021.

Temuan ini akan disampaikan untuk publikasi internasional dan menjadi kontribusi Singapura untuk pemahaman terkait vaksin dan varian Delta.

Di antara kasus lokal yang dilaporkan sejak 11 April 2021, sekitar 1 persen dari orang yang divaksinasi membutuhkan oksigen dan tidak ada yang dirawat di ICU.

“Dibandingkan dengan kasus yang tidak divaksinasi yang mengembangkan penyakit parah, persentasenya adalah 10 persen,” kata Ong.

Baca juga: Penangkapan Adelin Lis dan Daftar Panjang Buronan Kasus Korupsi yang Kabur ke Singapura

Direktur layanan medis MOH Kenneth Mak menuturkan, pengalamannya dengan infeksi, terutama varian Delta, yaitu orang yang divaksinasi mempunyai gejala ringan atau tanpa gejala.

“Oleh karena itu, masuk akal untuk mengharapkan bahwa dalam kelompok yang divaksiansi, kemungkinan mendapatkan hasil yang sangat baik,” tutur Mak.

Mak menyampaikan, orang-orang yang saat ini berada di ICU merupakan kasus yang tidak divaksinasi.

“Kami terus berharap bahwa selama memiliki sebagian dari populasi yang tidak divaksinasi, kami masih akan menjaga sumber daya rumah sakit. Kami masih harus memberikan perawatan terbaik karena mereka sakit dan mungkin memiliki hasil yang parah,” tutur Assoc Prof Mak.

Baca juga: Beda Varian Delta dengan Delta Plus, Ini Penjelasan WHO

Vaksinasi Covid-19 di Singapura

Saat ini, sekitar dua pertiga penduduk Singapura telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

Setidaknya setengah dari populasi diharapkan menyelesaikan rejimen vaksinasi secara penuh pada akhir bulan ini.

Ong menyampaikan, pihaknya tidak terkendala oleh pasokan vaksin, bahkan mempunyai kapasitas untuk memberikan lebih banyak dosis.

Baca juga: Cara Melihat dan Unduh Sertifikat Vaksin Covid-19

Mengutip sebuah penelitian di Inggris, lanjut dia, menunjukkan bahwa terhadap varian Delta, perlindungan vaksin dari penyakit simtomatik sebesar 35 persen dengan satu dosis.

“Itu meningkat menjadi 79 persen dengan dua dosis,” paparnya.

Sekitar 131.000 orang telah melanjutkan vaksinasi kedua dan 200.000 lainnya belum melakukannya.

Menurut data otoritas kesehatan, hingga saat ini sebanyak 39 persen populasi Singapura telah mendapatkan vaksiansi penuh terhadap Covid-19.

Baca juga: Mengenal Rabbit Haemorrhagic Disease yang Terdeteksi di Singapura

Program vaksinasi nasional di negara ini menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech/Comirnaty dan Moderna, dengan sekitar 5,9 juta dosis telah diberikan.

Adapun sekitar 2,1 juta orang, sekitar 39 persen dari populasi Singapura, telah menerima dua dosis.

Rata-rata per harinya, Singapura memvaksinasi sekitar 76.000 orang.

“Total kapasitas kami 80.000 orang atau lebih. Jadi sebenarnya kami memiliki kapasitas untuk memvaksinasi lebih banyak, jadi membutuhkan lebih banyak orang untuk maju divaksinasi,” tutur Ong.

Baca juga: Beda Varian Delta dengan Delta Plus, Ini Penjelasan WHO

Kelompok usia

Adapun rincian berdasarkan kelompok usia yang telah menerima dosis pertama atau memesan janji untuk dosis pertama di Singapura yaitu:

  • Usia 70 tahun ke atas, sebesar 71 persen
  • Usia 60-69 tahun, sebesar 85 persen
  • Usia 50-59 tahun, sebesar 86 persen
  • Usia 40-49 tahun, sebesar 86 persen
  • Usia 30-39 tahun, sebesar 78 persen
  • Usia 20-29 tahun, sebesar 80 persen
  • Usia 12-19 tahun, sebesar 80 persen

“Kita secara realistis dapat mengharapkan populasi kita pada akhirnya mencapai tingkat vaksinasi ini, sekitar 80 persen atau lebih, jika semua angka ini tercapai,” papar Ong.

Baca juga: Cara Mendapatkan Vaksin Covid-19 Gratis untuk Penumpang Garuda, Lion, dan Citilink

Ong mendesak lebih banyak manula mendapatkan vaksinasi, dengan tercatat kelompok manula di atas 70 tahun memiliki dosis pertama dan tingkat pemesanan terendah.

Di negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi, infeksi meningkat terutama di kalangan orang muda karena kasus naik dan kurang divaksinasi.

Tetapi, rawat inap dan penyakit parah mayoritas terjadi pada orang tua.

Bahkan jika orang lanjut usia yang tidak divaksinasi memilih tidak keluar, kelompok ini masih dapat terinfeksi saat anggota keluarganya keluar dan membawa virus kembali ke rumah.

Baca juga: Lokasi dan Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 12-17 Tahun di DKI Jakarta

Menurut Ong, mendapatkan setengah dari populasi yang divaksinasi penuh akan menjadi tonggak penting dan memungkinkan orang-orang untuk berkumpul dalam jumlah lebih besar atau mengambil bagian dalam acara yang lebih besar.

“Begitu mencapai 50 persen, sudah saatnya kita memiliki roadmap yang lebih pasti untuk transit menuju endemik Covid-19,” ujar Ong.

“Pendekatan kami selalu dilakukan secara bertahap, bertahap, aman, dan hati-hati,” pungkas dia.

Melansir Worldometers, kasus infeksi keseluruhan di Singapura hingga Kamis (8/7/2021) sebanyak 62.652 kasus, dengan 12 kasus baru dalam satu hari terakhir.

Dari total kasus tersebut, sebanyak 62.341 orang telah pulih dan 36 orang meninggal dunia.

Baca juga: Beda Varian Delta dengan SARS-CoV-2

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi