Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isoman, Berapa Batas Aman Saturasi Oksigen dan Kapan Butuh Bantuan Medis?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Anya Ivanova
Ilustrasi oximeter, pengukur saturasi oksigen.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kematian pasien Covid-19 tidak hanya terjadi di rumah sakit. Belakangan, sejumlah kasus meninggal mendadak terjadi pada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

Diberitakan Kompas.com, Rabu (7/7/2021), Kota Bekasi menjadi daerah dengan angka kematian tertinggi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membenarkan tingginya kasus kematian pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Baca juga: Sulit Dideteksi, Epidemiolog Ingatkan Gejala Covid-19 Happy Hypoxia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dia mengatakan, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri berpotensi mengalami perburukan dalam waktu cepat, terutama sulit bernapas atau sesak napas.

”Sekarang tren Covid-19 ini, kan, sesak napas. Barusan, ada Sekretaris Kelurahan Pejuang, meninggal di tengah jalan karena sesak napas. Varian (virus penyebab Covid-19) ini cepat sekali,” kata Rahmat.

Berapa batas aman saturasi oksigen?

Dokter spesialis paru kKonsultan onkologi di RSUD dr. Pirngadi Medan Dr. Moh Ramadhani Soeroso, M.Ked(Paru), Sp.P-K.Onk, mengungkapkan, batas aman saturasi oksigen adalah 94 persen.

"Di bawah 94 persen rawat isoman atau rumah sakit harus pakai oksigen nasal kanule 6 liter/i," kata Ramadhani kepada Kompas.com, Kamis (8/7/2021).

Untuk mengukurnya, pasien isoman perlu memiliki oximeter atau alat pengukur kadar oksigen dalam darah.

Oleh karena itu, ia menyarankan memiliki oximeter di rumah.

"Iya pakai oximeter, lebih baik punya di rumah," kata dia.

Baca juga: Berpacu dengan Waktu, Menemukan Penyebab Happy Hypoxia pada Pasien Covid-19

Cari bantuan medis

Ramadhani menjelaskan, jika saturasi oksigen kurang dari 90 persen, wajib segera minta pertolongan ke rumah sakit.

"Kalau oksigen kurang dari 90% wajib ke rumah sakit pakai oksigen sungkup NRM (non rebreathing masker) 15 liter/i," ujar Ramadhani.

Selain itu, perlu diperhatikan hika batas napas per menit adalah 18-20 kali per menit.

Dihubungi terpisah, Dokter spesialis paru di RS Harapan Bunda dr. Eva Sri Diana, SpP. mengatakan, saturasi normal adalah di atas 95 persen.

"Jika dibawah itu terus, kita harus hati hati kemungkinan makin turun terutama jika pasien memang sudah ada gejala batuk atau sesak," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/7/2021).

Eva mengatakan, saat ini belum ada penelitian tentang harus menunggu berapa lama ketika mendapati kadar oksigen di bawah normal. 

Meski demikian, dia menyarankan untuk segera meminta pertolongan ketika saturasinya di bawah normal.

"Jika saturasi mendadak 60 persen, hitungan jam enggak dibantu bisa lewat (meninggal dunia)," ujar Eva.

Baca juga: Isolasi Mandiri karena Covid-19, Ini 2 Cara Deteksi Dini Happy Hypoxia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Happy Hypoxia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi