Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fobia Jarum Suntik tetapi Harus Suntik Vaksin, Bagaimana Mengatasinya?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi jarum suntik, perangkat medis untuk memasukkan obat dalam tubuh secara intravena.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Program vaksinasi Covid-19 secara massal masih berlangsung di wilayah-wilayah Indonesia.

Vaksinasi massal ini merupakan salah satu upaya untuk menekan angka kasus penularan Covid-19 dan menurunkan tingkat keparahan akibat Covid-19.

Mereka yang termasuk penerima vaksin Covid-19 akan menerima dua dosis vaksin dengan waktu penyuntikan yang berbeda.

Di media sosial, ada yang mengaku fobia jarum suntik sehingga hingga saat ini belum memutuskan untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Baca juga: Viral, Video Lembaran Kertas Kartu Vaksin Covid-19, Apa Fungsinya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana mengatasinya jika mengalami fobia seperti ini, mengingat vaksinasi penting untuk melindungi diri dari virus corona?

Bukan hal yang mudah menaklukkan fobia

Direktur Pusat Studi Psikologi Bencana Universitas Surabaya, Listyo Yuwanto mengatakan, fobia jarum suntik diidentikkan dengan perilaku menghindari objek atau situasi fobik yakni jarum suntik.

Listyo, yang juga fokus pada fobia gelap (nyctophobia) dan jarum suntik serta darah, mengatakan, seseorang yang mengalami fobia jarum suntik biasanya menghindari melihat gambar jarum suntik dan hal-hal yang berhubungan dengan jarum suntik.

Bagi mereka yang mengalami ketakutan terhadap jarum suntik, bukan hal yang mudah untuk bisa mengkuti proses vaksinasi di masa pandemi.

"Mereka menyadari bahwa vaksin merupakan salah satu upaya untuk mengurangi paparan Covdi-19, namun mereka mengalami ketakutan terhadap jarum suntik," ujar Listyo saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/7/2021).

Ia menjelaskan, orang dengan fobia jarum suntik menganggap bahwa jarum suntik adalah hal yang menakutkan, menyakitkan, dan membuat mereka terluka.

"Kondisi ini menggambarkan neurotic paradox yaitu mereka menyadari pentingnya vaksin namun memiliki ketakutan terhadap jarum suntik," ujar Listyo.

"Sehingga, akhirnya mereka ragu ataupun menghindari vaksin karena akan berhadapan dengan jarum suntik," kata dia.

Baca juga: Sudah Suntik Vaksin tetapi Sertifikat Belum Tersedia di Aplikasi, Apa Solusinya?

Tips mengatasi fobia jarum suntik agar bisa vaksinasi

Listyo membagikan sejumlah tips untuk membantu mereka yang mengalami fobia jarum suntik agar bisa mengikuti vaksinasi Covid-19.

Untuk mengatasi fobia ini, perlu diidentifikasi penyebab fobia terhadap jarum suntik.

"Biasanya fobia adalah adanya pengalaman langsung yang tidak menyenangkan dengan jarum suntik, pengalaman tidak langsung dengan melihat orang lain atau peristiwa yang tidak menyenangkan dengan jarum suntik, atau cerita soal jarum suntik yang menakutkan," ujar Listyo.

Hal itu membuat penderita fobia jarum suntik akan secara otomatis melakukan pemaknaan bahwa jarum suntik menakutkan (irational belief) dan semua jarum suntik menakutkan (generalized expactancy bias).

"Manusia cenderung menghindari sesuatu yang menakutkan atau mengancam," kata dia.

Berikut tips untuk menekan fobia ini:

1. Identifikasi bentuk pemikiran yang menyebabkan ketakutan terhadap jarum suntik yang dimiliki penderita. Kemudian, berikan informasi yang dapat membuat mereka merasa yakin bahwa jarum suntik tidak menyakitkan. Dengan divaksin, maka manfaat ke depan akan lebih besar.

2. Tunjukkan proses vaksinasi dengan menggunakan gambar atau video secara bertahap, sehingga penderita fobia jarum suntik mengetahui prosesnya dan mendapatkan bukti bahwa prosesnya tidak menyakitkan.

3. Persuasi kepada mereka. Misalnya, proses penyuntikan cepat, tidak lama, dan ukuran jarum semakin kecil. Penerapannya saat ini sudah lebih canggih sehingga tidak akan menyakitkan dan diberikan alkohol swab yang nyaman dan tidak akan keluar darah.

4. Berikan ketenangan ketika vaksinasi. Misalnya ditemani dan boleh memegang tangan atau memeluk yang menemani.

5. Mereka yang mengalami fobia jarum suntik bisa melakukan afirmasi kepada diri sendiri secara berulang-ulang bahwa jarum suntik tidak semenakutkan dan vaksin penting bagi kesehatan di masa pandemi ini.

6. Melakukan relaksasi dengan mengatur napas sebelum vaksin dan meminta bantuan kepada petugas kesehatan yang akan melakukan suntikan vaksin untuk mengajak berbicara saat disuntik agar tidak fokus pada jarum suntik secara terus-menerus.

Penanganan fobia

Secara terpisah, psikolog klinis Veronica Adesla mengatakan, penanganan orang dengan fobia vaksin bisa diberikan lebih ke arah praktis.

Artinya, tindakan yang dapat mendukung terciptanya suasana yang lebih rileks saat disuntik vaksin.

"Bisa dengan membuat suasana yang rileks saat vaksin," ujar Vero saat dihubungi secara terpisah, Kamis (8/7/2021).

Ini beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Memutar musik yang menenangkan
  • Membangun suasana yang hangat
  • Menyelipkan candaan ringan
  • Mengajak bicara orang yang akan disuntik
  • Berbicara dengan nada yang menenangkan (nada rendah atau lembut)
  • Mempersiapkan orang yang akan disuntik, misalnya dengan mengucap "tahan napas sebentar ya"
  • Hindari suasana dengan candaan yang justru membuat tegang, seperti "kok buang muka sih", "ini mah enggak sakit", dan "masa gitu aja takut".

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat dan Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 12-17 Tahun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi