Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Tim Covid Hunter Jakarta Paksa Orang Tes Swab

Baca di App
Lihat Foto
Facebook
Informasi hoaks yang menyebutkan adanya pemeriksaan tes swab secara paksa.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Di media sosial beredar pesan berantai yang menyebutkan Tim Covid Hunter dari lintas sektor akan menertibkan warga DKI Jakarta dan langsung melakukan tes swab di tempat.

Informasi yang beredar itu menyebutkan, tim itu disebut merupakan gabungan dari Pemprov DKI, Kodam Jaya, Polda Metro Jaya, Satpol PP, BPBD, dan Dinas Perhubungan.

Salah satu akun yang menyebarkan narasi itu adalah akun Facebook Sebastian pada Kamis (8/7/2021).

Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang menyebutkan bahwa Tim Covid Hunter bertugas melakukan tes swab di tempat adalah kabar hoaks.

Narasi yang beredar

Setelah dilakukan penelusuran, ada sejumlah akun yang menyebarkan narasi tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akun-akun itu di antaranya Jhu Jhu, Septi Fatimah Sriminosari, Wahyoe Djakarta, Antarabangsa Mabuhay, Sebastian, dan masih banyak akun lainnya.

Selain di media sosial, pesan berantai ini juga menyebar di aplikasi pesan WhatsApp.

Berikut isi lengkap pesan berantai tersebut:

"Khusus D.K.I. Mulai tanggal 7-30 juli, mohon seluruh warga JAKARTA tidak keluar rumah di malam hari. Bila ada keperluan segera penuhi maksimal jam 19.00 sudah di rumah. Akan ada tim covid hunter lintas sektor yang menertibkan dengan membawa petugas laboratorium dan ambulance.

Langsung di swab di tempat. Bila reaktif, langsung di isolasi di wisma BKD malam itu juga.

Melaporkan hasil rapat Rapid Hunter di Kodim hari ini :

- dilaksanakan setiap hari mulai hari ini tgl 7 -20 juli 2021
- mulai pkl. 19.30 selama 9 jam dan berkumpul di Kodim
- diikuti oleh polres, kodim, dinkes, satpol PP, BPBD, dishub
- dinkes diminta menyediakan 1 ambulance dan 1 mobil dinas dgn petugas juga melakukan swab random sebanyak 1000 sasaran setiap harinya

- mohon ijin petugas dinkes setiap hari terdiri dari :

1 org driver (umum) + 3 org petugas lab kesda di mobil dinas dinkes
1 org petugas PSC + 1 org bidang di ambulance
- jadwal petugas sesuai jadwal diatas, memakai rompi kes yg disediakan oleh PSC
- bila ada sasaran yg di swab hasilnya reaktif maka langsung masuk BKD.

Mohon untuk diperhatikan ini PAKSAAN WAJIB KHUSUS DKI"

Penelusuran Kompas.com

Dilansir dari akun Instagram Jakarta Lawan Hoaks milik Diskominfo DKI Jakarta, @jalahoaks, informasi tersebut dipastikan hoaks alias tidak benar.

Dari penjelasan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, diperoleh fakta bahwa tidak ada tempat yang namanya Wisma BKD di Jakarta.

"Berdasarkan keterangan dari Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta (08/07/2021), diperoleh klarifikasi bahwa pesan berantai tersebut adalah hoaks dan tidak terdapat tempat bernama Wisma BKD di Jakarta," tulis akun @jalahoaks, dikutip Jumat (9/7/2021).

Diskominfo memastikan, Tim Covid Hunter yang dimaksud juga ditemukan dalam berita tahun 2020, yang pernah dibentuk oleh Polda Metro Jaya.

"Kesimpulan informasi yang menyebutkan bahwa mulai tanggal 7-30 Juli 2021 Tim Covid Hunter Lintas Sektor akan menertibkan warga DKI Jakarta dan langsung melakukan swab, adalah tidak benar," tulis @jalahoaks.

Meski demikian, sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 875 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019, dianjurkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap di rumah guna mencegah penyebaran Covid-19.

Kesimpulan

Dari hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi Tim Covid Hunter tertibkan warga Jakarta yang keluar rumah setelah pukul 19.00 WIB adalah tidak benar.

Selain itu, tidak terdapat lokasi isolasi bernama Wisma BKD di DKI Jakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi