Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Tinggi hingga 14 Juli, Tambah RS hingga Telemedicine

Baca di App
Lihat Foto
Dok. BPBD Samarinda
Petugas pemakam jenazah Covid-19 dari BPBD Samarinda, Kaltim saat mendoakan jenazah sebelum diberangkatkan ke tempat pemakaman Covid-19 di Serayu, Tanah Merah, Samarinda, Kaltim, Kamis (8/7/2021). 
|
Editor: Maya Citra Rosa

KOMPAS.com - Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia diperkirakan akan terus terjadi sampai 13-14 Juli 2021.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap lonjakan pasien Covid-19 juga akan mempengaruhi masa inkubasi atau perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Masa perawatan pasien Covid-19 antara 14 hari hingga 21 hari ini dapat membuat kasus konfirmasi harian terus bertambah.

Untuk mengantisipasi terjadinya kolaps dan keterisian rumah sakit hingga batas maksimal, pemerintah berupaya melakukan beragam usaha.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saat ini memasuk masa inkubasi, kalau kita mulai tanggal 3 (Juli) saya pikir paling mungkin setelah tanggal 12 kita akan baru melihat dia (kasus) agak slow down, jadi sampai tanggal 13, 14 itu mungkin masih akan tetap naik dan angka itu mungkin bisa naik," kata Luhut mengutip Kompas.com, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Luhut Minta Pengadaan Oksigen untuk Pasien Covid-19 Dipercepat

Berikut ini penjelasan luhut mengenai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 hingga 14 Juli 2021:

1. RS rujukan Covid-19 konversi tempat tidur

Tidak ingin kasus lepas kendali. Luhut meminta semua rumah sakit rujukan Covid-19 melakukan konversi tempat tidur sekitar 30-40 persen untuk perawatan pasien.

Ia menjelaskan langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

2. Tambah rumah sakit

Antisipasi juga dilakukan dengan menyiapkan rumah sakiti tambahan.

Luhut bersama Menteri Kesehatan sendiri yang memastikan persiapan rumah sakit tambahan dapat segera diselesaikan.

"Pak Budi Menkes tadi malam kita sudah maraton dari Sabtu menyiapkan misalnya menyiapkan rumah sakit tambahan di rumah sakit haji," ujarnya.

Baca juga: Revisi Aturan PPKM Darurat, Luhut Usulkan 11 Kelompok Sektor Kritikal

3. Menata kapasitas tempat tidur RS

tempat tidur di rumah sakit untuk pasien Covid-19 harus ditata dengan baik, serta tidak menimbulkan masalah yang lain.

Ia membenarkan saat ini pasien Covid-19 meningkat tajam, pasien yang masuk akibat terpapar sudah mencapai batas maksimal rumah sakit.

Sehingga penting mulai saat ini menata orang yang boleh masauk atau mengukur tingkat keseriusan penyakit pasien tersebut.

"Seperti yang saya katakan tadi, sekarang mulai di tata orang yang boleh masuk rumah sakit itu siapa?," kata Luhut.

4. OTG tetap isolasi mandiri

Berkaitan dengan tingginya kasus Covid-19, pihak rumah sakit dapat melihat tingkat penyakit pasien dengan saturasi diatas 95 persen serta tidak ada tanda, maka orang tersebut diisolasi mandiri.

"Artinya, tingkat penyakitnya kalau saturasi di atas 95 dengan tidak ada tanda-tanda atau OTG mungkin kita bikin isolasi mandiri," ucapnya.

Baca juga: Lonjakan Covid-19, Holding RS dan Farmasi BUMN Diminta Tingkatkan Jumlah Tempat Tidur dan Obat

5. Telemedicine bantu pasien isolasi mandiri

Kemenkes memnbangun sistem telemedicine dengan tujuan untuk membantu pasien isolasi mandiri, serta bekerja sama dengan platform digital.

"Jadi RS hanya buat orang yang betul sangat membutuhkan, yang lain bisa melakukan isolasi mandiri salah satunya dengan telemedicine tadi , kriteria yang jelas," ujarnya.
(Penulis : Haryanti Puspa Sari/ Editor: Diamanty Meiliana).

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi