Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 10 Juli 2021: Indonesia Peringat 3 Kematian Harian Terbanyak di Dunia | Masuk Australia Ditanyai Sertifikat dan Jenis Vaksin

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/MICK TSIKAS
Orang-orang mengantre untuk menerima vaksinasi di Pusat Vaksin NSW di Homebush Olympic Park di Sydney, Australia, Kamis, 1 Juli 2021.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Update virus corona Covid-19 dari Worldometer, Sabtu (10/7/2021), virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China ini kini sudah menyebar ke 222 negara dan teritori.

Total kasus konfirmasi yang tercatat adalah sebanyak 186.800.454 dengan 4.034.552 orang meninggal dunia. 

Pada Jumat (9/6/2021) Indonesia menempati urutan 3 besar sebagai negara dengan kematian harian tertinggi dunia.

Baca juga: Menag Ajak Hening Cipta Indonesia Selama 60 Detik Pukul 10.07 WIB

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Brasil-1.443 kasus meninggal
2. India-1.165 kasus
3. Indonesia-871 kasus
4. Rusia-726 kasus
5. Kolombia-576 kasus

Secara keseluruhan, Indonesia telah melaporkan 2.455.912 kasus pasien positif dengan 64.631 di antaranya meninggal dunia. Sementara 2.023.548 selamat kembali pulih. 

1. India

Uji coba tahap akhir penggunaan obat jenis molnupiravir pada pasien Covid-19 derajat ringan di India sementara ini menurunkan angka rawat inap dan mempercepat proses penyembuhan.

Pihak Hetero Labs India tengah mengupayakan persetujuan penggunaan darurat obat ini dari regulator lokal. Untuk hasil final dari uji klinis ini diharapkan akan dapat dipublikasikan dalam waktu dekat. 

Dikutip dari NDTV (9/10/2021), molnupiravir merupakan obat antivirus yang dikembangkan Merck & Co dan Ridgeback Biotgerapeutics.

Merck menggandeng sejumlah pembuat obat generik di negara itu, seperti Laboratorium Cipla dan Dr Reddy, selama Maret dan April untuk mempercepat ketersediaan molnuvirapir di India.

Namun, obat ini hanya difokuskan bagi penderita Covid-19 ringan yang tidak dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Pejabat India Peringatkan Gelombang Kedua Covid-19 Belumlah Usai

 

2. Australia

Mulai Jumat pekan depan (16/7/2021), setiap turis yang memasuki Australia akan ditanyai status vaksinasi Covid-19 mereka.

Dikutip dari video di laman YouTube ABC News (9/7/2021), selain status vaksinasi juga ditanyakan vaksin jenis apa yang digunakan dan di mana mereka mendapatkannya.

Hal itu dikatakan oleh Perdana Menteri Scott Morrison setelah agenda Pertemuan Kabinet, Jumat (9/7/2021).

"Ini tidak terkait dengan database internasional lainnya. Hal ini akan mewajibkan orang untuk membuktikan apakah mereka telah menerima vaksinasi, vaksinasi apa yang telah mereka terima, tanggal vaksinasi itu, dan yurisdiksi di mana mereka menerima vaksinasi itu," kata Morrison.

Aturan ini dibuat untuk mendapatkan informasi detail mengenai kondisi seseorang yang masuk ke Australia dan memudahkan pihak karantina untuk menanganinya dan merawatnya jika terjadi sesuatu.

Baca juga: Australia Dianggap Aman dari Covid-19, Banyak WNA Tertarik Pindah

 

3. Brasil

Menteri Pendidikan Brasil, Milton Ribiero menyatakan Brasil harus segera membuka kembali sekolah dalam waktu secepatnya.

Hal itu dikarenakan, menurutnya negara G20 lainnya juga melakukan hal yang sama, bahkan sebelum vaksin untuk Covid-19 tersedia.

Dikutip dari Brazilian Report (8/7/2021), Pemerintah akan mengeluarkan peraturan pada pekan depan dan merinci negara bagian atau kota mana saja yang sudah dapat kembali membuka kelas dan mengizinkan siswa-siswanya masuk.

"Sekitar 80 persen guru telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Pada September (2021) jumlah itu akan naik hingga 100 persen, dan kelas harus kembali dibuka pada Agustus (2021)," kata Ribiero.

Saat ini, 26 dari 27 negara bagian di Brasil telah mengizinkan sekolah swasta kembali melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan sistem campuran, offline atau pertemuan tatap muka dan online atau jarak jauh.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Aturan Terbaru Sektor Esensial Saat PPKM Darurat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi