KOMPAS.com - Ramai video yang tersebar di media sosial, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk memborong jajan rakyat.
Dalam video berdurasi 38 itu, Ganjar bukan hanya mengajak ASN, tetapi juga pegawai yang memiliki gaji tetap bulanan.
Hingga hari ini, MInggu (11/7/2021) sore, unggahan video tersebut telah dilihat lebih dari 1.200 kali dan disukai 78 kali oleh warganet lainnya.
Baca juga: Mengenal Apa Itu PPKM Darurat dan Bedanya dengan PPKM Mikro
Lalu, apa alasan Ganjar mengungkapkan hal tersebut?
Penjelasan Ganjar
Saat dihubungi, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu membenarkan bahwa dirinya meminta ASN dan pegawai untuk banyak jajan.
Menurutnya, dengan banyak belanja di warung, maka itu akan membantu para pedagang dalam situasi yang sulit dan berat seperti saat ini.
"Para pedagang menjadi sulit, maka ayo semua yang punya gaji tetap, hari ini kan aman ya, yuk kita bantu saling menguatkan," katanya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (11/7/2021) siang.
"Karena selama ini narasi yang keluar itu adalah angka kematian tinggi, bentrok dengan Satpol PP, enggak boleh buka di sana-sini, akhirnya semua merasa cemas," imbuh dia.
Menurutnya, pemasukan para pedagang turun signifikan, terlebih pada masa pelaksanaan PPKM Darurat.
Baca juga: Direvisi, Resepsi Pernikahan Kini Dilarang Saat PPKM Darurat
Bisa lewat ojek atau take away...
Ganjar sudah berkeliling ke banyak warung hingga restoran, dan semuanya mengeluhkan hal yang sama.
"Sama-sama butuh makan, yuk kita beli (dagangan) mereka yuk, dengan cara itu harapannya dagangan mereka akan laku," ujar dia.
Untuk itu, Ganjar meminta masyarakat membelinya lewat layanan ojek maupun secara take away lalu kemudian dimakan di rumah.
Baca juga: Rekor 1.040 Kematian akibat Covid-19, Apa Penyebabnya?
Gerakan banyak jajan secara online maupun take away tersebut, juga membantu para penyedia jasa layanan ojek, baik ojek dari perusahaan formal maupun tetangga di sekitarnya.
"Nanti yang ngantar, ojek itu juga akan laku. Tidak hanya ojek yang dari perusahaan formal, tetapi tetangga kiri-kanan disuruh juga bisa. Tetapi protokol kesehatan tetap dijaga," jelas dia.
"Kita bisa bergotong royong membantu menyemangati mereka, sehingga pada kondisi yang penuh tekanan ini, mereka akan selalu optimis," tuturnya.
Baca juga: Seminggu PPKM Darurat Kenapa Angka Kasus Masih Tinggi? Ini Evaluasi Epidemiolog
Peningkatan mobilitas
Pada kesempatan ini, Ganjar juga berharap, mobilitas masyarakat di Jawa Tengah agar ditekan lagi.
Sebab masih terlihat ada peningkatan mobilitas dalam beberapa hari terakhir.
Padahal sebelumnya sudah terlihat ada penurunan mobilitas.
Selain itu, ia juga meminta kesadaran dari masyarakat untuk menahan diri lebih dulu.
Ia tidak menyangkal, situasi ini sulit dan berat bagi siapa pun. Tetapi diperlukan pembatasan mobilitas agar Covid-19 di Jawa Tengah tidak semakin parah.
Baca juga: Dua Poin Perubahan Aturan PPKM Darurat 3-20 Juli 2021