Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Antibodi Bisa Berkurang jika Jadi Donor Plasma Konvalesen? Ini Kata Ahli IDI

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/AGIE PERMADI
Penyintas Covid-19 mendonorkan plasma konvaselen di PMI Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (5/7/2021). Permintaan plasma konvaselen di Kota Bandung cukup tinggi bahkan sempat mencapai angka 581 permintaan, akan tetapi jumlah permintaan itu tak sebanding dengan pendonornya.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Terapi plasma konvalesen merupakan salah satu perawatan yang disebut-sebut mempercepat penyembuhan pasien Covid-19.

Plasma adalah bagian dari darah yang mengandung antibodi, sedangkan plasma konvalesen adalah plasma yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

Donasi plasma konvalesen dari pasien yang telah sembuh Covid-19 diharapkan mempercepat penyembuhan pasien terinfeksi, yaitu dengan meningkatkan antibodi agar dapat melawan virus corona.  

Lantas, apakah orang yang menjadi donor plasma konvalesen kemudian antibodi di dalam tubuhnya bisa berkurang?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Panduan Lengkap Donor Plasma Konvalesen, dari Syarat, Alur hingga Biayanya

Penjelasan ahli

Ketua Satgas Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban mengatakan, antibodi warga yang jadi donor konvalesen tidak akan berkurang.

"Tidak (berkurang), donor kan antibodinya tinggi, jadi diberikan ke orang yang sakit agar bisa memerangi virus," kata Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/7/2021).

Meskipun demikian, Zubairi menyebut bahwa donasi konvalesen tidak efektif diberikan untuk pasien Covid-19 bergejala berat atau dirawat di ICU.

Menurutnya, donasi konvalesen hanya dapat bermanfaat diberikan kepada pasien yang dirawat, tetapi bukan dalam kondisi gejala berat.

Hal itu berdasarkan update data dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.

Sebelumnya, FDA sendiri mengizinkan pemberian plasma konvalesen untuk pasien rawat inap hingga bergejala berat.

Data dari beberapa uji klinis menunjukkan bahwa plasma konvalesen dengan tingkat antibodi tinggi dapat mengurangi keparahan atau mempersingkat durasi Covid-19 pada pasien Covid-19. 

Hal itu ketika plasma diberikan pada awal penyakit atau pada mereka dengan sistem kekebalan yang lemah.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah terapi plasma konvalesen akan menjadi pengobatan yang efektif untuk Covid-19.

Baca juga: Begini Risiko, Prosedur, dan Hasil Terapi Plasma Konvalesen untuk Covid-19

 

Syarat jadi donor plasma konvalesen

Melansir pemberitaan Kompas.com, ada beberapa syarat yang dipenuni untuk menjadi donor plasma konvalesen:

  • Usia 18-60 tahun
  • Berat badan lebih dari 55 kilogram
  • Diutamakan pria, apabila perempuan dikategorikan yang belum pernah hamil
  • Pernah terkonfirmasi Covid-19
  • Surat keterangan sembuh dari dokter yang merawat
  • Bebas keluhan minimal 14 hari
  • Tidak menerima transfusi darah selama 6 bulan terakhir
  • Lebih diutamakan yang pernah mendonasikan darah

Namun, tak semua pasien Covid-19 dapat menerima donasi konvalesen. Sebab, harus disesuaikan dengan golongan darah antara donor dan penerima.

Baca juga: Buka wargabantuwarga.com, Cek Info Lengkap RS, Oksigen, Donor Plasma hingga Ambulans

Ada juga syarat umum transfusi darah, plasma yang didapat dari pasien sembuh harus terbukti memiliki antibodi terhadap Covid-19 dalam kadar yang cukup.

Dianggap cukup jika plasma memiliki kadar sekitar 400 milimeter dengan memakai metode plasmapheresis, yakni hanya mengambil plasma dari sel darah merah.

Diketahui, pemberian plasma darah ini dilakukan sebanyak dua kali sehari pada pasien Covid-19.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Panduan Lengkap Donor Plasma Konvalesen

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi