Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Baru akibat Covid-19 di Indonesia Tertinggi Dunia, Salip India dan Brasil

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO
Petugas memakamkan jenazah di pemakaman khusus COVID-19 di Cipageran, Cimahi, Jawa Barat, Rabu (30/6/2021).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pada Minggu (11/7/2021), Indonesia mencatatkan rekor 1.007 kematian baru akibat Covid-19.

Selain rekor tambahan tertinggi, angka kematian baru itu menjadikannya yang tertinggi di dunia, menyalip India dan Brasil.

Pada hari yang sama, India melaporkan 720 kematian akibat Covid-19, sedangkan Brasil 597 kematian, berdasarkan data Worldometer.

Tepat di bawah Indonesia, Rusia yang juga tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19 melaporkan 749 kematian.

Kendati demikian, Amerika Serikat tetap menjadi negara dengan kasus total kematian akibat virus corona tertinggi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negeri Paman Sam itu sejauh ini memiliki 662.845 kematian, disusul Brasil dengan 533.546 kematian, dan India 408.792 kematian.

Adapun Indonesia, hingga Minggu, melaporkan 66.464 kematian akibat Covid-19. Ini merupakan jumlah tertinggi ketiga di Asia, setelah India dan Iran.

Baca juga: Beredar Isu PPKM Darurat Diperpanjang hingga 17 Agustus 2021, Jubir Luhut: Tidak Benar

Alasan angka kematian tinggi

Pekan lalu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tingginya angka kematian ini terjadi seiring melonjaknya kasus positif virus corona di Indonesia.

"Angka kematian yang terus meningkat ini dikontribusikan oleh banyak hal termasuk kasus yang juga semakin meningkat," kata Wiku saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/7/2021).

Karenanya, pemerintah saat ini terus berusaha untuk menjamin agar manajemen pelayanan kesahatan diterapkan dengan baik di setiap daerah.

Selain itu, Wiku juga tidak menampik bahwa lonjakan kematian pasien Covid-19 ini disebabkan oleh kapasitas rumah sakit yang penuh.

"Kapasitas rumah sakit memang bukan tidak ada batasnya," jelas dia.

"Maka dari itu, upaya untuk mencegah penularan di masyarakat sangat penting untuk mengurangi jumlah orang yang perlu perawatan di RS," tambah Wiku.

"Kapasitas rumah sakit memang bukan tidak ada batasnya," jelas dia.

"Maka dari itu, upaya untuk mencegah penularan di masyarakat sangat penting untuk mengurangi jumlah orang yang perlu perawatan di RS," tutup Wiku.

Baca juga: Simak, Ini Alur Pelayanan Telemedisin Pasien Isolasi Mandiri!

Minimnya respons

Sementara itu, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, tingginya kematian Covid-19 ini disebabkan oleh minimnya respons di hulu, baik 3T, 5M, maupun deteksi kasus.

Dengan minimnya respons tersebut, warga yang tertular virus corona terlambat terdeteksi.

"Sehingga, mereka terlambat terdeteksi, terlambat dirawat. Jadi datang sudah dalam kondisi parah, saturasi oksigennya sudah berat," ujar dia.

"Artinya, kasus yang dua tiga minggu lalu itu jauh lebih banyak yang tidak terdeteksi," tutup dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi