Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Vaksin Moderna, dari Keampuhan hingga Efek Sampingnya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/oasisamuel
Vaksin Moderna telah mendapat izin BPOM untuk digunakan di Indonesia dalam program vaksinasi pemerintah. Efikasi vaksin Moderna ini capai 94,1 persen.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebanyak 3.000.060 dosis vaksin Covid-19 Moderna telah tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (11/7/2021). 

Vaksin ini merupakan dukungan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan skema doses-sharing atau berbagi dosis vaksin.

Dikutip dari website Setkab, vaksin Moderna akan digunakan untuk vaksinasi masyarakat dan sebagai suntikan ketiga atau booster bagi para tenaga kesehatan.

“Rencananya vaksin ini, selain kami gunakan untuk suntikan pertama dan kedua bagi rakyat Indonesia, khusus akan kami gunakan untuk booster suntikan ketiga bagi para tenaga kesehatan Indonesia,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: 3 Juta Vaksin Moderna dari Amerika Serikat Tiba di Bandara Soekarno-Hatta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut sejumlah fakta dan informasi terkait vaksin Moderna:

1. Efikasi

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin Moderna pada 2 Juli 2021.

Penerbitan izin darurat berdasarkan hasil uji klinis fase ketiga dan pengkajian Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19, ITAGI, dan BPOM.

Melansir Kompas.com, 2 Juli 2021, data uji klinis fase ketiga menunjukkan efikasi vaksin Moderna 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun.

Sementara untuk usia di atas 65 tahun, efikasinya sebesar 86,4 persen.

"Untuk data efikasi berdasarkan data uji klinis fase ketiga menunjukkan adanya 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun dan 86,4 persen untuk usia di atas 65 tahun," ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito. 

2. Vaksin mRNA

Melansir Kompas.com, (3/7/2021), vaksin Moderna dibuat dengan berbasis messenger RNA (mRNA) yang diproduksi oleh Moderna Incorporation AS.

Vaksin tidak menggunakan virus yang dilemahkan, melainkan memanfaatkan komponen materi genetik yang direkayasa.

Baca juga: Matahari Tepat di Atas Kabah 15 Juli, Ini Cara Meluruskan Arah Kiblat!

Metode ini terbilang baru di dunia kesehatan, namun dinilai efektif memicu reaksi kekebalan tubuh terhadap virus, seperti yang tersedia di vaksin biasa.

Berbeda dengan sejumlah vaksin lainnya, agar efektivitas vaksin dapat optimal dan terjaga baik, vaksin membutuhkan suhu penyimpanan minus 20 derajat celcius.

3. Efek samping

Secara umum, keamanan vaksin Moderna dapat ditoleransi dengan status tingkat keparahan satu dan dua.

Kejadian efek samping yang paling sering dirasakan meliputi:

  • Nyeri
  • Kelelahan
  • Nyeri di tempat suntikan
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Pusing

Dilaporkan, keluhan-keluhan tersebut dirasakan setelah seseorang mendapatkan suntikan dosis kedua vaksin.

Keluhan efek samping sama bagi usia dewasa di bawah 65 tahun dan di atas 65 tahun.

Tapi, perbedaannya terletak dari sisi titer antibodi dan netralitas, yang lebih rendah pada kelompok lansia dibandingkan usia dewasa.

Baca juga: Berbagai Kelebihan dan Efek Samping Vaksin Covid-19 Moderna...

4. Ampuh melawan varian Delta, Kappa, dan Gamma

Vaksin Covid-19 Moderna disebut dapat menghasilkan antibodi penawar terhadap varian Delta.

Mengutip Global News, penelitian dilakukan pada serum darah dari delapan peserta yang didapat sepekan setelah menerima dosis kedua vaksin, pada uji coba tahap awal.

Hasilnya, vaksinasi menghasilkan antibodi terhadap semua varian, termasuk versi tambahan dari varian Beta yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.

Selain itu, vaksinasi juga menghasilkan antibodi terhadap 3 varian garis keturunan virus corona yang diidentifikasi di India, termasuk varian Kappa dan Delta.

Analisis menunjukkan, adanya pengurangan sederhana dalam menetralkan antibodi terhadap beberapa varian yang lebih baru, termasuk Delta, Kappa, dan Gamma.

"Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa vaksin Covid-19 Moderna harus tetap protektif terhadap varian yang baru terdeteksi," ujar Kepala Eksekutif Moderna Stephane Bancel.

Baca juga: Google Meet Luncurkan Filter dan Efek Terbaru, Ini Cara Menggunakannya

5. Aman untuk komorbid 

Dari hasil uji klinis fase ketiga menyatakan vaksin Moderna aman bagi kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Komorbid tersebut antara lain penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit liver hati, dan HIV.

Namun meskipn demikian, BPOM menyebutkan bahwa vaksin Moderna belum bisa diberikan kepada anak-anak.

Vaksin ini hanya diperbolehkan untuk imunisasi pencegahan Covid-19 bagi kelompok usia 18 tahun ke atas.

(Kompas.com: Wahyuni Sahara, Dian Erika Nugraheny, Retia Kartika Dewi | Editor Diamanty Meiliana Rendika Ferri Kurniawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi