Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Bupati Bekasi, Ini 10 Kepala Daerah yang Meninggal karena Corona

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas menunggu kedatangan peti jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/6/2021). Satgas penanganan Covid-19 melaporkan kasus konfirmasi positif hingga Jumat (18/6/2021) bertambah 12.990 orang sehingga totalnya menjadi 1.963.266 kasus, sementara itu kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 290 jiwa sehingga totalnya telah menembus 54.043 jiwa.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Virus corona penyebab Covid-19 dapat menyerang siapa saja. 

Di Indonesia, Covid-19 telah menginfeksi sebanyak 2.567.630 dan menewaskan 67.355 orang. 

Dari puluhan ribu korban meninggal tersebut, terdapat sejumlah nama kepala daerah yang meninggal positif Covid-19. 

Terbaru adalah Bupati Kabupaten Bekasi, Eka Supria Atmaja yang meninggal pada Minggu (11/7/2021). Dia bahkan kesulitan mendapat ruang perawatan ICU di Bekasi, hingga akhirnya meninggal di Tangerang. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: [POPULER TREN] Hoaks SPBU Tutup hingga 17 Juli | Cara Cek Oximeter Asli dan Palsu

Daftar kepala daerah yang meninggal karena Covid-19

Selain Bupati Bekasi, berikut ini adalah 10 kepala daerah yang juga meninggal akibat mengidap Covid-19:

1. Bupati Morowali Utara

Pertama adalah sosok Bupati Morowali Utara, Aptripel Tumimomor.

Ia meninggal pada 2 April 2020 dalam usia 54 tahun saat menjalani perawatan di RSU Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Sebelumnya, ia sempat melakukan perjalanan ke Jakarta selama 2 minggu hingga kemudian dirawat di rumah sakit di wilayah Morowali Utara, hasil tes cepat ketika itu menunjukkan ia nonreaktif.

Namun, keadaan semakin memburuk hingga ia dilarikan ke rumah sakit di Makassar hingga akhirnya meninggal dunia.

Ketika meninggal, statusnya sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), karena hasil tes swab belum keluar.

Ia dimakamkan di Kabupaten Gowa keesokan harinya (3/4/2020) menggunakan protokol Covid-19, dan hasil swab keluar di malam harinya dengan hasil positif.

Baca juga: Positif Corona, Bupati Morowali Utara Meninggal, Sempat 2 Minggu di Jakarta dan Hasil Rapid Tes Negatif

 

2. Wakil Wali Kota Probolinggo

Selanjutnya adalah Wakil Wali Kota Probolinggi, Soufis Subri yang meninggal akibat Covid-19 pada 9 Desember 2020.

Ia tutup usia di RSUD Soetomo, Surabaya setelah menjalani perawatan selama total 19 hari di 2 rumah sakit berbeda.

Selama masa perawatan itu, ia sudah diberikan beragam tindakan medis, hingga pemasangan ventilator.

Sebelumnya, Subri diketahui melakukan perjalanan dinas dari Bandung hingga mengeluhkan demam juga nafsu makan menurun.

Tak kunjung membaik, ia justru mengalami demam juga batuk hingga akhirnya diperiksa dan hasilnya menunjukkan positif Covid-19.

Baca juga: Wakil Wali Kota Probolinggo Meninggal Setelah Dirawat 19 Hari karena Covid-19

3. Wali Kota Tanjungpinang

Kemudian, sosok pemimpin daerah yang juga meninggal akibat Covid-19 adalah Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul.

Ia meninggal di usia 60 tahun, tepatnya pada 28 April 2020 ketika sedang berada di ruang isolasi RSUD Raja Ahmad Tabib, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Sebelumnya, ia sudah menjalani perawatan selama 17 hari dan dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan ke Sumatera Barat dan Batam.

Selain itu, Syahrul juga memiliki kondisi penyerta seperti pembengkakan ginjal, hipertensi, dan diabetes.

Baca juga: 17 Hari, Wali Kota Tanjungpinang Bertahan Melawan Covid-19, Meninggal di Ruang Isolasi Saat Perawatan

4. Wali Kota Banjarbaru

Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani, juga menjadi salah satu korban yang meninggal usai terpapar Covid-19.

Ia dinyatakan meninggal dunia pada 10 Agustus 2020 pada usia 50 tahun ketika dirawat di RSUD Ulin, Banjarmasin.

Sebelumnya, ia sudah menjalani perawatan kurang lebih selama 2 pekan dan kondisinya sempat naik-turun sepanjang melawan penyakit Covid-19 yang menyerang tubuhnya.

Karena kondisi tersebut, jenazah pun dimakamkan menggunakan protokol pemakaman Covid-19.

Baca juga: Dua Pekan Dirawat karena Terinfeksi Covid-19, Wali Kota Banjarbaru Meninggal

 

5. Wakil Bupati Way Kanan

Berikutnya adalah sosok Wakil Bupati Way Kanan, Edward Antony. Edward meninggal pada 16 Agustus 2020 di usia 60 tahun.

Ia meninggal di ruang isolasi RSUD dr. H. Abdul Moeloek, Bandar Lampung setelah menjalani perawatan medis.

Isolasi ini sudah ia jalani sejak 10 Agustus 2020, ketika dirinya dinyatakan positif Covid-19.

Sebelumnya, ia diketahui memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta.

Selain menderita Covid-19, Edward diketahui juga memiliki keadaan yang memberatkan kondisinya, yakni memiliki komorbid berupa diabetes melitus.

Baca juga: Wakil Bupati Way Kanan Meninggal Dunia karena Covid-19, Punya Riwayat Perjalanan ke Jakarta dan Penyakit Penyerta

6. Plt Bupati Sidoarjo

Pemimpin daerah yang juga meninggal setelah dinyatakan terpapar Covid-19 adalah Plt Bupati Sidoarjo, Ahmad Nur Syaifuddin.

Ia meninggal di RSUD Sidoarjo, 22 Agustus 2020,  pada usia 56 tahun.

Ketika awal diketahui mengidap Covid-19, ia tidak menunjukkan gejala apapun. Namun 10 hari kemudian muncul gejala demam, batuk, hingga sesak napas.

Ia pun harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, namun nyawanya tak tertolong. 

Baca juga: Plt Bupati Sidoarjo Meninggal karena Covid, Kadis: Kami Curiga Sakit, tapi Menolak Tes Swab

7. Bupati Berau

Selanjutnya adalah Bupati Berau, Muharram. 

Dia meninggal pada 22 September 2020 di usia 52 tahun ketika menjalani perawatan di RS Pertamina Balikpapan.

Sebelumnya, ia mengumumkan terinfeksi Covid-19 kepada publik, pada 9 September 2020.

Kondisi infeksi itu ia ketahui setelah melakukan swab sebagai syarat maju di Pilkada serentak Kalimantan Timur.

Diketahui, Muharram juga sempat mendampingi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo yang melakukan kunjungan kerja ke Maratua, Kalimantan Timur.

Pada 3 September, Edhy dinyatakan positif Covid-19, sehingga ada kemungkinan Muharram terpapar virus ini dari perjalanan dinasnya itu.

Baca juga: Perjalanan Bupati Berau Terkonfirmasi dari Positif Covid-19 hingga Meninggal Dunia

 

8. Bupati Bangka Tengah

Daftar berikutnya adalah Bupati Bangka Tengah, Ibnu saleh. Ibnu meninggal di usia 58 tahun setelah diketahui terpapar Covid-19.

Ia dinyatakan meninggal pada 4 Oktober 2020 setelah berjuang melawan Covid-19 dengan perawatan di RS Bakti Timah Pangkalpinang.

Ibnu sudah menjalani perawatan intensif sejak beberapa hari sebelumnya, tepatnya 26 September 2020.

Jenazah Ibnu dimakamkan dengan protokol kesehatan ketat tanpa bisa disaksikan oleh anak dan istrinya yang ketika itu masih menjalani karantina.

Baca juga: Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh Meninggal akibat Covid-19

9. Bupati Situbondo

Selain itu, ada juga sosok Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto yang meninggal di usia 54 tahun.

Ia meninggal pada 26 November 2020 ketika menjalani perawatan di RSUD dr. Abdoer Rahem, Situbondo.

Sebelumnya, ia sudah menjalani perawatan medis sejak 24 November 2020.

Dadang terkonfirmasi positif setelah sebelumnya turut menghadiri acara di Batu, Malang bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Awalnya, ia termasuk orang yang tidak memiliki gejala atau OTG. Namun tak berselang lama, hanya dalam kurun waktu 3 hari perburukan terjadi hingga akhirnya ia meninggal dunia.

Baca juga: Bupati Situbondo Meninggal karena Covid-19, Awalnya Tanpa Gejala, 3 Hari Kemudian Berpulang

10. Bupati Bulungan

Terakhir adalah Bupati Bulungan, Sudjati.

Dia meninggal di RSUD Tanjung Selor sebagai pasien yang didiagnosa mengidap Covid-19.

Ia mengembuskan napas terakhir pada 8 Desember 2020 di usia 66 tahun.

Awalnya, setelah dinyatakan positif, yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya.

Namun, kemudian Sudjati mengalami demam juga lemas, dan kondisinya memburuk hingga dilarikan ke rumah sakit sehari sebelum akhirnya dinyatakan meninggal.

Baca juga: Bupati Bulungan Meninggal Setelah Terjangkit Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi