Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hari PPKM Darurat, Mobilitas Masyarakat Turun hingga 15 Persen

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Update grafik pergerakan orang selama pandemi 9 Juli 2021 menurut Google
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, pemerintah mengaku terus memantau mobilitas masyarakat.

Pantauan itu dilakukan salah satunya melalui virtual atau dari data-data yang ada.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai koordinator PPKM darurat mengatakan, pemantauan tersebut dilakukan melalui Google Traffic, Facebook Mobility, dan indeks cahaya malam yang dikembangkan Badan Antariksa Amerika Serika (NASA).

"Kami sudah memantau implementasi PPKM darurat melalui indikator mobilitas dan kegiatan akitvitas masyarakat menggunakan Google Traffic dan Facebook Mobility serta indeks cahaya malam," kata Luhut, melalui konferensi pers virtual Senin (12/7/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Penjelasan Shopee soal Tagihan SPayLater yang Membengkak dari Rp 400.000 Jadi Rp 17 Juta

Belum memenuhi target

Luhut menyampaikan bahwa indeks mobilitas masyarakat masih belum memenuhi target dari pemberlakukan PPKM darurat.

Selama periode PPKM darurat 3-10 Juli 2021, mobilitas masyarakat mengalami penurunan antara 10 hingga 15 persen di Pulau Jawa dan Bali.

"Hasil yang kami dapat selama periode 3, 10 Juli, seluruh provinsi Jawa-Bali sudah menunjukkan penurunan mobilitas masyarakat pada level 10-15 persen," tutur Luhut.

Akan tetapi menurut Luhut, angka itu masih belum memenuhi target pemerintah untuk menekan angka mobilitas.

"Target kami sebenarnya 20 persen atau lebih," jelas dia.

Luhut berharap, satu minggu ke depan mobilitas kegiatan masyarakat bisa semakin turun untuk menekan penularan virus corona penyebab Covid-19.

Baca juga: Ramai soal dr Lois yang Tak Percaya Adanya Corona, Ini Penjelasan IDI

 

Lihat Foto
screenshoot
Grafik mobilitas warga selama PPKM Darurat menurut catatan Google

Indeks mobilitas

Dari data perubahan mobilitas di Indonesia yang diunggah pada 9 Juli 2021 menurut Laporan Mobilitas Masyarakat oleh Google, selama pandemi Covid-19 berikut ini hasilnya: 

  • Tempat retail dan rekreasi berkurang 20 persen
  • Toko bahan makanan dan apotek meningkat 11 persen
  • Taman nasional, taman, pantai, lapangan terbuka dan sejenisnya berkurang 23 persen
  • Pusat transportasi umum berkurang 48 persen
  • Tempat kerja berkurang 32 persen
  • Area permukiman meningkat 15 persen.

Dasar pengukurannya adalah nilai median untuk hari yang sesuai selama periode 5 minggu, yaitu 3 Jan–6 Feb 2020.

Laporan tersebut menunjukkan tren selama beberapa minggu, dan data terbarunya menunjukkan tren selama 2 sampai 3 hari terakhir.

Baca juga: Selain Bupati Bekasi, Ini 10 Kepala Daerah yang Meninggal karena Corona

 

Mobilitas masyarakat

Sebelumnya Luhut mengatakan, apabila mobilitas masyarakat ditekan hingga 50 persen maka kasus Covid-19 pun bisa segera melandai.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/7/2021).

"Koordinator PPKM darurat menegaskan kembali pentingnya manajemen mobilitas masyarakat di tingkat daerah. Apabila dilakukan dengan serius menurunkan mobilitas hingga 50 persen, maka kemungkinan melihat kasus melandai menurun di pertengahan pekan depan," ujar Dedy.

Baca juga: Menurut Luhut, jika Mobilitas Masyarakat Ditekan hingga 50 Persen, Kasus Covid-19 Melandai Pekan Depan

Analisis indeks mobilitas masyarakat di atas dihitung berdasarkan data dari pengguna yang mengaktifkan Histori Lokasi untuk Akun Google mereka. Data yang disajikan hanya mewakili sampel dari pengguna Google saja.

Sehingga, data ini tidak mewakili perilaku dan mobilitas yang sebenarnya dari populasi yang lebih luas.

Selengkapnya mengenai Laporan Mobilitas Masyarakat Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia bisa disimak di sini. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi