Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Klaim Covid-19 di Indonesia Terkendali, Epidemiolog: Wajar, Bukan Ahli Kesehatan

Baca di App
Lihat Foto
Dokumentasi Humas Kemenko Marves
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sambutan secara virtual dalam pembukaan UKM Jabar Paten, Jakarta, Sabtu (3/4/2021).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menampik anggapan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia tak terkendali.

Ia mengklaim, berdasarkan data yang dimilikinya, Covid-19 di Indonesia sangat terkendali.

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya. Nanti saya tunjukkan ke mukanya bahwa kita terkendali," ujar Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (12/7/2021).

Menurut dia, pemerintah terus berusaha memperbaiki semua kendala dalam penanganan pandemi virus corona.

Baca juga: Beredar Isu PPKM Darurat Diperpanjang hingga 17 Agustus 2021, Jubir Luhut: Tidak Benar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanggapi klaim Luhut, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman memaklumi jika Menko Marves itu mengeluarkan pernyataan tersebut karena bukan ahli kesehatan.

"Beliau kan bukan ahli kesehatan. Jadi Beliau bilang gitu ya wajar. Ini kan yang mensuplai datanya yang dipertanyakan. Kalau Beliau salah ya wajar, bukan ahli kesehatan," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

Ia menyebutkan, salah satu unsur utama dalam menilai pandemi di suatu negara atau daerah adalah test positivity rate.

Jika test positivity rate suatu negara tidak melebihi 5 persen, maka pandemi di negera tersebut masuk kategori terkendali.

Sementara, di Indonesia angkanya saat ini berada di atas 20 persen.

"Disebut pandemi terkendali ya test positivity rate harus paling tinggi 5 persen, di atas itu ya namanya tidak terkendali," jelas dia.

"Apalagi di atas 10 persen, namanya ya sangat tidak terkendali. Kita sekarang ada di atas 20 persen, tinggi banget," lanjut Dicky.

Baca juga: Soal Covid-19, Luhut: Jangan Buat Hoaks, Nanti Kami Tindak

Selain test positivity rate, angka infeksi Covid-19 di Indonesia juga masih sangat tinggi dengan lebih dari 120 kasus per 1 juta penduduk.

Kategori terkendali, kata Dicky, angka infeksi harus 1 kasus per 1 juta penduduk atau bahkan 1 kasus per 10 juta penduduk.

Oleh karena itu, Dicky meminta agar semua sektor berperan dalam mengendalikan virus corona, termasuk masyarakat.

"Itulah kenapa kita harus punya strategi yang komprehensif, manajemen sistem kesehatan yang kuat untuk bisa keluar dari pandemi," ujar dia.

Namun, ia melihat, sektor kesehatan justru bukan menjadi senjata utama dalam penanganan pandemi di Indonesia.

"Apakah berpengaruh? Ya sangat berpengaruh dan berbahaya. Kalau sistem kesehatan tidak diperkuat, kita rawan menghadapi lonjakan pandemi," kata Dicky.

Data terakhir, Selasa (13/7/2021), Indonesia mencatatkan angka kasus harian 47.899. Angka ini kembali menjadi rekor tertinggi kasus harian sepanjang pandemi Covid-19.

Dengan tambahan ini, total kasus Covid-19 di Indonesia berjumlah 2.615.629.

Baca juga: Rapat dengan Luhut, Apa Masukan yang Diberikan Para Epidemiolog?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi