KOMPAS.com – Unggahan terkait anggapan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi setelah adanya program vaksinasi belakangan ini ramai di media sosial.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut di antaranya diunggah netizen (warganet) di media sosial, baik Facebook maupun Twitter.
Salah satunya diunggah oleh akun Facebook Lazyboy.
Baca juga: Mengenal Apa Itu PPKM Darurat dan Bedanya dengan PPKM Mikro
“LUR AKU HERAN, SEBELUM PROGRAM VAKSIN KASUS +COVID19 SUDAH MULAI MENURUN. TAPI PADA SADAR NGGAK SEHABIS PROGRAM VAKSIN MALAH BANYAK YANG MENINGGAL? DI DESA KU BANYAK YG MENINGGAL DAN KEBANYAKAN YG SUDAH PERNAH VAKSIN.
APA NGGON KU TOK?” tulisnya.
Sejumlah warganet lain juga menanyakan hal tersebut di Twitter.
“Nah gue setuju ini,,,ada apa??,,kenapa semakin banyak orang yg di vaksin malah kasus semakin meledak???,,,,jangan kek gini lah pemerintah,,karena di daerah gue aja udh byk yg meninggal, bendera kuning gentian tiap Minggu,,genosida apa gimana nih!!!” tulis akun dengan nama @HandrisonImelda.
Baca juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19
“Disaat vaksin massal berjalan bahkan ditarget hingga 100k org/hari di vaksin.. Kenapa kasus kopid malah meledak?? Terus guna nya vaksin itu apa?” tulis akun lain dengan nama @adietz99.
Baca juga: 3 Juta Vaksin Moderna Tiba di Indonesia, Ditujukan untuk Siapa?
Baca juga: Cara Melihat dan Unduh Sertifikat Vaksin Covid-19
“Patut dicurigai? Kasus covid di india meledak stlh vaksin disuntikkan lbh 100 jt ke warganya. Begitu jg dinegara ini. Stlh disuntikkan vaksin ke warga lgsg kasus meledak....” tulis akun @adi_fir.
Baca juga: Selama PPKM Darurat Nikah Wajib Swab Antigen, Ini Aturan Lengkapnya
Penjelasan Kemenkes
Saat dikonfirmasi, Juru Bicara dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan, tidak benar adanya anggapan bahwa meledaknya kasus Covid-19 di Indonesia karena banyaknya orang yang telah mulai divaksin.
“Justru kalau sudah banyak masyarakat yang divaksin kasus tidak ada lonjakan,” ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, baru-baru ini.
Ia mengatakan, yang terjadi saat ini karena Indonesia memang tengah menghadapi kondisi pandemi.
“Jadi saat ini kondisi kita dalam kategori pandemi yang artinya laju penularan dan konsentrasi virus sangat tinggi,” jelas dia.
Baca juga: Rekor 1.040 Kematian akibat Covid-19, Apa Penyebabnya?
Adapun terkait dengan masih adanya orang yang sudah divaksin tetapi masih bisa terinfeksi, dirinya menjelaskan, hal ini karena secara teori terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang yang sudah divaksin tetap bisa tertular.
Faktor tersebut di antaranya yakni host, lingkungan, dan virus itu sendiri.
Akan tetapi, menurutnya, manfaat vaksin adalah membuat gejala menjadi tidak parah.
“Vaksin akan bekerja saat virus masuk ke tubuh kita. Dalam pertandingan bisa saja kita menjadi positif, tetapi gejala dan tingkat keparahan tidak terjadi, itulah manfaat vaksin,” ungkapnya.
Lonjakan angka kematian
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, lonjakan angka kematian terkait Covid-19 di Indonesia terjadi seiring melonjaknya kasus positif virus corona di Indonesia.
Selain itu, Wiku juga tidak menampik bahwa lonjakan kematian pasien Covid-19 ini disebabkan oleh kapasitas rumah sakit yang penuh.
Seperti diketahui, media sosial Indonesia belakangan banyak diramaikan keluhan warga yang kesulitan mendapat kamar di rumah sakit.
Baca juga: Sebaran Terbaru Zona Merah Covid-19 di Jawa dan Sumatera
Bahkan, beberapa pasien Covid-19 meninggal dunia karena belum sempat tertangani.
"Kapasitas rumah sakit memang bukan tidak ada batasnya," jelasnya kepada Kompas.com belum lama ini.
"Maka dari itu, upaya untuk mencegah penularan di masyarakat sangat penting untuk mengurangi jumlah orang yang perlu perawatan di RS," tambahnya.
Baca juga: Selama PPKM Darurat Nikah Wajib Swab Antigen, Ini Aturan Lengkapnya