Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Ketua RT/RW Bantu Pasien Covid-19, Jangan Ada yang Dikucilkan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ
Warga Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, di Posko Covid-19 Desa setempat, Rabu (27/5/2020).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tidak semua kasus Covid-19 harus dibawa ke rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan.

"Tidak semua kasus Covid-19 membutuhkan perawatan di rumah sakit," kata Wiku dalam pernyataan pers harian PPKM Darurat di kanal YouTube BNPB, Selasa (13/7/2021).

Hal tersebut dia sampaikan, mengingat saat ini kondisi rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang sudah over kapasitas.

Wiku mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan masyarakat apabila mengalami gejala Covid-19 adalah segera melapor ke Ketua RT/RW setempat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika mengalami gejala Covid-19 segera minta bantuan tetangga atau RT/RW setempat untuk melaporkan ke Puskesmas agar dapat segera dilakukan testing dan tracing," kata Wiku.

Baca juga: Naik Tajam, Berikut Update Daftar 129 Zona Merah Covid-19 di Indonesia

RT dan RW harus sigap

Wiku mengatakan, masyarakat yang menjalani isolasi mandiri di rumah karena bergejala Covid-19 dapat menyiapkan termometer dan oximeter untuk memantau suhu tubuh dan saturasi oksigen.

"Apabila mengalami perburukan, segera laporkan agar dapat dirujuk ke tempat isolasi terpusat atau ke rumah sakit," ujar Wiku.

Menurut Wiku, perangkat RT/RW memiliki peran besar sebagai lapisan pertolongan pertama pada kasus positif Covid-19 di wilayah masing-masing.

Oleh karena itu, dia menggarisbawahi pentingnya pembentukan Posko Penanganan Covid-19 di setiap Desa/Kelurahan, agar setiap kasus dapat terkoordinir dan tertolong sedini mungkin.

"Untuk Ketua RT/RW di seluruh wilayah Indonesia harus selalu siap sedia dan gerak cepat dalam mengkoordinir perangkat wilayah masing-masing untuk menolong pasien positif Covid-19 di wilayahnya," kata Wiku.

"Jangan menganggap enteng setiap kasus yang ada, apalagi mengucilkan warga yang terkena Covid-19," lanjut dia.

Wiku mengatakan, Ketua RT/RW harus aktif berkoordinasi dengan seluruh warga lainnya, untuk gotong royong membantu warga yang sedang isolasi mandiri maupun yang sedang dalam keadaan darurat dan butuh segera ditangani.

Baca juga: Ramai soal Lonjakan Kasus Covid-19 Disebut karena Vaksinasi, Ini Penjelasan Kemenkes

Persiapan isolasi mandiri

Mengutip Kompas.com, Jumat (9/7/2021) untuk orang-orang yang akan menjalani isolasi mandiri, siapkan nomor kontak dokter, fasilitas kesehatan, dan nomor emergency.

Selain itu, bisa pula nomor kontak orang-orang yang bisa memberikan dukungan seperti keluarga, teman sekolah atau rekan kerja.

Adapun sejumlah hal yang harus disiapkan:

  • Masker dan disinfektan
  • Ruang isolasi dengan jendela terbuka, jika memungkinkan

Orang terdekat pasien isolasi mandiri harus selalu memberikan dukungan, baik berupa sembako, transportasi, penitipan anak, mapun hal penting lainnya.

Gejala perburukan

Pada saat menjalani isolasi mandiri, pasien dan orang yang merawatnya perlu memantau perburukan kondisi, yang ditandai dengan gejala:

  • Mengalami napas yang cepat atau sulit bernapas saat istirahat maupun berbicara
  • Dada terasa sakit
  • Mengalami kebingungan
  • Tak bisa bicara dan sulit bergerak

Jika gejala tersebut muncul, segera minta bantuan darurat.

Hal yang harus dipantau

Jika pasien yang diisolasi di rumah memiliki risiko keparahan, maka yang bisa dilakukan:

  • Pantau saturasi oksigen minimal dua kali sehari
  • Jika saturasi oksigen lebih rendah dari 90 persen segera minta bantuan darurat
  • Jika saturasi oksigen antara 90–94 persen, tetap waspada, karena pada kisaran ini dapat terjadi kemerosotan saturasi
  • Kortikosteroid oral bisa diberikan dengan resep dokter
  • Tambahan kebutuhan oksigen di rumah harus diawasi petugas kesehatan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Siapkan Hal Ini Selama Isolasi Mandiri Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi