Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Hujan Meteor Perseid Juli-Agustus, Begini Cara Menyaksikannya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/SKY2020
Ilustrasi hujan meteor
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, kita telah menyaksikan beragam fenomena astronomi menarik seperti Strawberry Supermoon, Gerhana Bulan Total, dan peristiwa Aphelion.

Saat ini, kejadian langit yang sedang berlangsung yakni hujan meteor Perseid.

Dilansir dari situs NASA, Perseid merupakan salah satu hujan meteor yang paling banyak dan terjadi pada malam hari di saat musim panas.

Karena terjadi pada saat musim panas, membuat fenomena astronomi ini mudah disaksikan oleh masyarakat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diketahui, pada hujan meteor Perseid sekitar 50-100 meteor terlihat per jam.

Adapun hujan meteor Perseid berasal dari komet 109P/Swift-Tuttle.

Baca juga: Malam Ini Puncak Hujan Meteor Bootid, Begini Cara Menyaksikannya!

Waktu

Peristiwa hujan meteor Perseid mulai berlangsung aktif mulai periode 14 Juli 2021 sampai 24 Agustus 2021.

Menurut NASA, puncak hujan meteor terjadi pada pertengahan Agustus, memuncak di tahun ini pada tanggal 11, 12, dan 13 Agustus 2021.

Perseid yang mencapai puncaknya pada pertengahan Agustus dianggap sebagai hujan meteor terbaik tahun ini.

Sebab, meteor akan bergerak sangat cepat dan terang, bahkan masih ada secercah cahata dan warna yang panjang saat mereka melesat melintasi atmosfer bumi.

Diketahui, hujan meteor Perseid melesat dengan kecepatan sekitar 37 mil per detik.

Pemandangan bola api

Selain itu, Perseid juga dikenal dengan bola apinya.

Bola api atau fire ball adalah ledakan cahaya dan warna yang lebih besar yang dapat bertahan lebih lama dari rata-rata meteor.

Dikutip dari CBS News, (12/7/2021), meteor Perseid adalah sisa partikel komet dan potongan-potongan asteroid yang pecah, tampak memancar dari konstelasi Perseus.

Konstelasi bukanlah sumber sebenarnya dari meteor, sehingga masyarakat yang menyaksikan tidak perlu menentukan lokasi yang tepat untuk melihat bintang jatuh.

Adapun komet yang berhubungan dengan peristiwa hujan meteor Perseid adalah komet 109P/Swift-Tuttle.

Komet ini ditemukan pada tahun 1862 oleh Lewis Swift dan Horace Tuttle. Benda ini mengorbit Matahari sekali setiap 133 tahun, terakhir melewati tata surya bagian dalam pada tahun 1992.

NASA mengatakan, inti komet ini berukuran 16 mil, yang hampir dua kali ukuran objek yang diyakini para ilmuwan memusnahkan dinosaurus.

Baca juga: Ramai soal Kilatan Cahaya Hijau di Langit Yogya, Ini Penjelasan Lapan

Cara menyaksikan hujan meteor Perseid

Perseid terjadi selama malam musim panas yang hangat, membuat fenomena ini mudah terlihat dari seluruh dunia, terutama mereka yang tinggal di belahan Bumi utara.

Meteor akan terlihat mulai tengah malam hingga larut malam, paling cepat pukul 9 malam, dan terus membaik hingga dini hari, setelah pukul 2 pagi waktu setempat.

Sebelumnya di malam hari, pengamat langit memiliki kesempatan untuk melihat meteor yang panjang, lambat, dan berwarna-warni yang bergerak melintasi cakrawala.

Sementara, di belahan Bumi selatan, meteor akan mulai muncul sekitar tengah malam.

"Jika jam-jam itu tampak menakutkan, jangan khawatir! Anda bisa keluar setelah gelap, sekitar jam 9 malam waktu setempat, dan melihat beberapa Perseid," kata NASA.

"Ketahuilah bahwa Anda tidak akan melihat sebanyak yang Anda inginkan jika Anda pergi keluar pada dini hari," tambah NASA.

Jika cuaca memungkinkan, NASA merekomendasikan untuk menemukan tempat dengan pemandangan langit yang luas.

Baca juga: Kenapa Sejumlah Daerah Terasa Dingin? Ini Penjelasan BMKG dan Lapan

Pada puncak pagi tahun ini, cahaya bulan tidak akan mengganggu pertunjukan hujan meteor Perseid.

Sebab, bulan hanya dalam fase bulan sabit dan 13 persen penuh, menjamin langit tetap cukup gelap untuk melihat bintang jatuh.

NASA juga menganjurkan untuk melihat pertunjukan langit ini dengan berbaring telentang dan melihat ke atas, biarkan mata Anda beberapa menit untuk menyesuaikan diri sebelum mengamati langit sebanyak mungkin setidaknya selama 1 jam.

Menariknya, masyarakat tidak memerlukan peralatan khusus atau pengetahuan tentang rasi bintang untuk menyaksikan hujan meteor Perseid.

Jika Anda tidak dalam posisi untuk menonton Perseids, Anda bisa menyaksikan pada streaming langsung yang tersedia.

Selain itu, hujan meteor Southern Delta Aquariid dan Alpha Capricornid masih aktif hingga pertengahan Agustus, menambah pertunjukan cahaya yang mempesona.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi